Jumat, 19 Juli 2013

SEKOLAH INJIL LIBURAN (SIL)


Mendidik anak untuk menjadi generasi yang memiliki prinsip dan dasar kebenaran Firman Tuhan yang benar menjadi sasaran utama diadakannya SIL di GBI Rehobot THB pada tanggal 8-9 Juli 2013.

Melihat kecepatan perkem-bangan dunia dan segala konsekwensinya yaitu yang memberi pengaruh baik ataupun buruk, melalui berbagai media elektronik dan media massa menjadi keprihatinan kami para pembina anak untuk menanamkan dasar kebenaran yang murni kepada semua anak-anak sekolah minggu Rehobot THB. Sehingga kelak nanti mereka menjadi generasi yang memiliki prinsip dan dasar kebenaran Firman Tuhan yang benar.

Sekolah Injil Liburan yang diikuti oleh 58 anak kelas 4-6 SD bertujuan membawa anak-anak kepada Tuhan, mewarnai jiwa mereka dengan kebenaran Injil yaitu berkarakter seperti kristus menjadi corpus delicti. SIL kali ini bertema”Berani Tampil Beda” Di dibagi dalam 5 session. Yaitu : “Aku dan diriku” (bersama Om Fridson Nusa): menjelaskan kepada anak bahwa setiap anak harus mengenali dirinya sendiri dengan benar - tanpa memban-dingkan dirinya dengan orang lain. “Aku dan keluargaku” (KKR) bersama Om Edwin: mengajarkan kepada anak untuk patuh dan taat kepada orangtua, mengasihi orangtua.    “Aku dan Pergaulanku” (Om Edwin): menga-jarkan kepada anak cara bergaul dan memilih teman yang tepat. “Aku dan Tuhan” bersama (K’Manto)-mengajarkan kepada anak untuk bertindak hati-hati dalam mengambil keputusan karena Allah maha tahu dan Allah sangat mengerti setiap diri anak-anak.  (KKR K’ Manto): “Berani tampil beda” : perbedaan bukan dilihat dari tampilan luar tapi dari sikap, tindakan dan perbuatan kita.


Tentunya pembinaan anak yang hanya 2 hari ini tidak boleh berhenti tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan dimulai dari tengah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak yang memberi pengaruh sangat besar bagi perkembangan kepribadian anak. Keluarga menjadi tempat bagi anak untuk mendapat pengalaman, memperoleh penghiburan serta panggung untuk menunjukkan keberhasilannya. Dalam keluarga dan hubungan antar anggota keluarga terbentuk pola penyesuaian sebagai dasar bagi hubungan social lebih luas. Adanya ikatan keluarga yang akrab dan hangat untuk anak memperoleh pengertian tentang hak, kewajiban, dan tanggung-jawab yang diharapkan.

Model pembinaan anak-anak menurut Pdt. Dr. Erastus Sabdono (sumber Truth: mengungkapkan kebenaran majalah edisi 4 hlm.18) menjelaskan beberapa prinsip penting yaitu:
1. Orangtua memberikan teladan iman kristiani secara jelas untuk membentuk karakter mereka.
2. Membangun mezbah keluarga
3. Orangtua dapat mengajak anak-anak berdiskusi mengenai firman Tuhan
4. Membawa anak-anak sejak usia dini ke gereja untuk bersekutu bersama saudara seiman.
5. Anak-anak harus dijauhkan dari pergaulan yang merusak pertumbuhan iman mereka
6. Anak-anak sebaiknya sekolah di lingkungan Kristen.


Terima kasih untuk Gembala wilayah, bendahara, sekretariat gereja dan jemaat yang telah mendukung acara SIL sehingga sukses. Kiranya anak-anak kita menjadi pahlawan di tangan Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.


All Pembina Anak. (HIS)


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar