Selasa, 18 Desember 2012

PROFIL : JOHANNES SALIM

Johannes Salim, isteri dan kedua puterinya

Tempat/Tgl Lahir:
Pangkalpinang, 21 Januari 1967

Nama Istri : 
Sukwanti

Anak-anak:  
(1) Vania Eva Kezia
(2) Nathaniella Eva Kezia


 


 
Tahun 1985 setelah tamat SMEA beliau merantau ke Jakarta. Suatu hari dalam perjalan di Bus, menerima selebaran ajakan untuk ikut Kebaktian KKR dari Persekutuan EL Shaday di Wisma Antara, di sana menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Sebagai salah satu bukti pertobatan, beliau dibaptis tahun 1990 di gereja Tabernakel dengan Gembala Pdt. Benny Santoso di Tanah Abang yang selanjutnya di Roxy.
Tahun 1992, pindah ke Bekasi di Taman Harapan Baru, menjadi jemaat di GBI. Harapan Indah.Karena kecintaan dan kerinduannya tahun 1993 s/d Tahun 2001, ikut melayani di GBI. Harapan Indah.
Pada bulan April tahun 2002, resmi menjadi jemaat di GBI. Rehobot, yang mana pada saat itu gembalanya adalah Bpk. Gunawan. Tahun 2004 ikut ambil bagian dalam pelayan di GBI Rehobot sampai saat ini. Dalam pelayanan banyak suka dan duka yang semuanya untuk membentuk kedewasaan iman.
Melayani karena kasih Tuhan Yesus.


Keluarga Johannes Salim pada saat liburan.
 

PEMBUKTIAN IKRAR JANJI SUCI PERNIKAHAN


Sebagaimana diwartakan sebelumnya, telah berpulang ke Pangkuan Bapa di Sorga, ibu terkasih kita,  Kontarina Br. Sihombing (istri dari Bapak Yonas Siahaan) pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2012.  Pada saat ibadah Penghiburan Sabtu malam tersebut, ada beberapa hal yang disaksikan oleh Bapak Yonas Siahaan, yang pastinya dapat menjadi berkat bagi kita semua, khususnya bagi pasangan suami-istri yang usia pernikahannya masih relatif muda.

Bermula pada sebuah Pesta Besar Perayaan Gereja yang telah berumur 100 tahun, di salah satu kota di daerah Sumatera Utara, Bapak Yonas memandang Ibu Kontarina, dan merasakan “Cinta pada Pandangan Pertama”, dan memutuskan untuk mendekati Ibu Kontarina, dan ternyata  dulunya mereka adalah teman satu SMP (kakak dan adik kelas), yang setelah lulus dari SMP tersebut, mereka melanjutkan ke SMA yang berlainan, dan setelah lulus Bapak Yonas merantau ke Jakarta, dan Ibu Kontarina merantau ke Pulau Bangka.

Setelah 10 tahun lebih merantau, mereka pulang ke Kampung Halaman.  Saat itu secara kebetulan, pihak keluarga Bapak Yonas, meminta Bapak Yonas untuk segera mencari gadis pilihannya untuk menikah. Sehingga dikarenakan permintaan dari pihak orang-tua tersebut, dan juga karena merasa sudah “sreg”, selang beberapa hari setelah Pesta tersebut, Bapak Yonas bermain ke rumah Ibu Kontarina, dan segera menyatakan rasa sukanya terhadap Ibu Kontarina, dan menanyakan dengan tegas, “apakah kamu mau dengan saya?, kalau kamu tidak mau, saya akan segera pergi, dan tidak akan mengganggu atau mendekati kamu lagi...” (mungkin ini yang dinamakan “B.T.L” : Batak Tembak Langsung), dan jawaban dari Ibu Kontarina adalah, “ya, saya mau dengan kamu..”, sungguh senang hati Bapak Yonas mendengar jawaban dari Ibu Kontarina, dan seminggu kemudian setelah mendapatkan restu dari kedua-belah pihak, merekapun melangsung-kan “Pemberkatan Nikah” di Gereja di tempat mereka dipertemukan, tanpa melalui proses hubungan untuk mengenal satu sama lain (disebut dengan istilah “pacaran”).  Sehingga setelah menikah, banyak hal yang baru mereka ketahui mengenai watak dan karakter satu dengan yang lain.  Tetapi lewat itulah, mereka belajar untuk saling menerima dan memaklumi serta berusaha memperbaiki akan kekurangan-kekurangan ataupun kelebihan-kelebihan mereka masing-masing.  Karena menurut Bapak Yonas, inilah proses didikan Tuhan, yang pasti’nya membawa kebaikan bagi mereka.  Inilah hal pertama yang dapat kita pelajari dari Kesaksian Bapak Yonas Siahaan.

Hal kedua adalah..,selama ± 6 (enam) bulan, dimana Ibu Kontarina mengalami pergumulan akan penyakit yang diderita, tentu pada saat-saat itu Ibu Kontarina tidak dapat melakukan atau memenuhi tugas-tugasnya sebagai istri, tetapi itu semua tidak dianggap sebagai hal yang sangat memberatkan diri Bapak Yonas,  melainkan sebagai kesempatan dan proses didikan yang Tuhan berikan, untuk dapat benar-benar membuktikan “JANJI SUCI PERNIKAHAN” yang pernah diucapkannya  sewaktu menjalani proses “Pemberkatan Nikah” selama ± 37 (tiga puluh tujuh) tahun yang lalu (saya bersedia mengasihi, merawat, menemani, baik saat suka ataupun duka, baik saat sehat maupun sakit ...).

Sebagai orang yang berasal dari suku Batak, sangat jarang sekali diajarkan hal-hal yang bersifat romantisme, dimana semasa sehatnya Ibu Kontarina, bapak Yonas sangat jarang sekali bahkan hampir tidak pernah memanggil dengan panggilan “Sayang” tetapi ketika sakit ucapan yang muncul adalah: ”bagian mana yang sakit, Sayang ?”, dan memijat bagian tubuh yang terasa sakit, dan membersihkan atau memandikan Ibu Kontarina yang sudah tidak dapat dilakukannya sendiri.  Hal inilah yang sering ditekankan oleh pengajaran Gereja REHOBOT, bahwa “Menikah” itu adalah komitmen untuk “memberi kebahagiaan” kepada Pasangan kita, bukan “menerima”, “mengharapkan”, atau “menuntut” agar kita dibahagiakan oleh Pasangan kita.

Beberapa hal di atas, kiranya dapat meneguhkan pernikahan yang masih Tuhan percayakan kepada kita, dan marilah kita “benar-benar mengasihi” pasangan kita, seperti kita mengasihi diri kita sendiri selama ia masih berada di dunia ini.   AMIN, Tuhan memberkati! (HWJ)

 

Jumat, 14 Desember 2012

Jumat, 07 Desember 2012

PROFIL : FRIDSON NUSA



 
Tempat/Tgl Lahir       :            Morotai-Maluku utara, 24 Feb 1962

Nama Istri                   :            Debora Purwanti

Anak-anak                   :            1. Sheren Febe Nusa (20)

                                                     2. Gloria Victory Nusa (19)

                                                     3. Jordy Jeremia Nusa (16)

                                                     4. Shanon Trifena Nusa (14)

 

Beliau menyelesaikan gelar Sarjana Hukum tahun 1986 dari Universitas Wiraswasta Indonesia di Jakarta, menikah dengan Debora di GBI Mawar Sharon pada 30 Desember 1988. Kerinduannya untuk melayani Tuhan semakin meningkat dan pada tahun 1993-1996 menjadi counselor di GO Studio. Selanjutnya 1996-1999 bergabung dengan GL ministries dengan posisi yang sama sebagai counselor. Untuk meningkatkan pengetahuannya akan theologia, beliau  memutuskan untuk  masuk Sekolah Tinggi Theologia, tetapi perkuliahannya hingga semester 6 saja karena tahun 2000 beliau memutuskan untuk berhenti. 

Semenjak tahun 1999 bergabung dengan GBI Rehobot dan selanjutnya tahun 2002 sudah memutuskan sebagai pelayan full timer.

Dimata sang isteri beliau adalah orang yang tekun dan selalu mengutamakan pelayanan,  dekat dengan anak-anak walaupun agak keras dalam mendidik anak-anak khususnya dalam hal kerohanian.
Ayat emas dalam pelayanannya diambil dari 2 Tim 1 ayat 12 yang berbunyi :”Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.”
Cita-cita yang ingin diraih adalah untuk memiliki hati sebagai hamba, hati pengabdian. Hal ini tidak akan terjadi dengan sendirinya tetapi harus melalui berbagai penderitaan. (HIS)
 
 
 

Senin, 03 Desember 2012

LOKASI K3R RABU 5 DESEMBER 2012, PUKUL 20.00 WIB


K3R- 1

Wilayah:     Boulevard Hijau, Harapan Indah 2, Bintara, Jakarta Garden City  dan Perumnas 1

 
Rumah Bpk Edi Sihite,

Harapan Indah Blok AF No.7 (081806699682)



K3R- 2

Wilayah:    Pejuang Jaya dan Harapan Indah 1


Rumah Bpk Ucok Tobing, 

Perum  Pejuang  blok B No. 114 ( 081210758657) 

 

K3R- 3

Wilayah:     Taman Harapan Baru

 
Rumah Bp. Toga Nainggolan/ Ib. Erni

THB, Blok F1 No. 32

Telp. 92669687, 081286217281

 

K3R- 4

Wilayah:   Puri Harapan, Wahana Harapan dan Pertanian

Rumah Bpk Joko Widodo , Puri Harapan blok A11 No.9

 

K3R-5

Wilayah:     Pesona Anggrek, Prima Harapan, Villa Anggrek  dan Tytian Kencana

Bpk Hendro Wijaya, Perum Prima Harapan Blok I7 No.12 (08159250480)

 

K3R-6

Wilayah:     PUP  Sektor, Taman Candra Baga

Rumah Ibu Petty  ,Taman Wisata Blok E14  No.11 (087878269046) 

 
K3R- 7
Wilayah:     PUP 1 Blok A,B,C,D,E,F,G
 
Rumah Ibu Nur Nainggolan,
PUP Blok B 25 No.6  
 
K3R- 8
Wilayah:     PUP 2 Blok AC,AD,AE,AK,AF,
 
Rumah Bpk Antonius,
PUP Blok   AE  11 No.2    (08170120340)
 
K3R- 9
Wilayah:     PUP 3 Blok G1, GG, HH, II, LL, MM
Rumah Bpk Manatar Nainggolan  , PUP Blok GG  1  No. 6 (081267805905)
 
K3R-10
Wilayah:  PUP 4 Blok AL, AM,AN
Rumah Ibu Rohani  , PUP Blok AL  7 No. 9 (02193726317)
 
K3R- 11
Wilayah:     Vila Mutiara Gading
Rumah Mama Ruth,
Villa Mutiara Gading Blok A3 no. 2a 
 

KREDIT LUNAK REHOBOT (KLR) MEMBANTU USAHA MICRO

Eni Amat mengembangkan usaha micro dengan bantuan Kredit Lunak Rehobot (KLR)

 

Warung kelontong yang beralamat di Blok GG III No. 28 Pondok Ungu Permai, milik Eni Amat, salah satu contoh usaha kecil yang merasakan manfaat dana KLR. Eni Amat yang aktif di K3R-9, menjadi salah seorang nasabah sejak tahun 2010 berkomentar : “Berkat KLR saya bisa menjalankan usaha kecil, hal ini merubah taraf hidup keluarga lebih baik dari yang sebelumnya. Kredit saya dapatkan tanpa bunga sangat membantu dan sekarang cicilan saya sudah hampir lunas”.

Ibu yang suaminya telah meninggal sejak th. 2000 memiliki 3 orang anak, yang pertama sudah tamat kuliah, yang kedua sudah tamat SMA sedangkan yang bungsu masih duduk di bangku kelas 3 SMP. “Sebelumnya saya adalah orang yang sangat minder, tetapi sewaktu diumumkan di gereja adanya KLR, saya memberanikan diri untuk bisa mendapatkan dana tersebut, dan ternyata permohonan kredit yang saya ajukan disetujui pengurus.
 
Dengan bermodal dana tersebut saya memulai usaha warung kelontong. Awalnya penjujualan hanya sekitar Rp. 30.000/ hari, tetapi dengan ketekunan, penjualan sudah mulai meningkat menjadi Rp. 100.000 hingga Rp. 200.000/ hari.” kenangnya. Dalam menjalankan usaha ada nilai-nilai yang harus dipegang teguh, contohnya kejujuran dan keperdulian kepada sesama.  Dalam hal kejujuran, jangan sampai dana KLR dipergunakan tidak semestinya yang mengakibatkan pembayaran kredit kita menjadi terbengkalai. Sedangkan dalam keperdulian, penting untuk dapat mem-bantu orang lain di sekitar kita termasuk sesama jemaat. Di saat kita menjadi saluran berkat, maka berkat dari Tuhan akan melimpah dalam hidup kita.
Dengan usaha dagang kecil-kecilan seperti sekarang ini memang untungnya tidak seberapa. Keuntungan yang didapatkan sebaiknya digunakan untuk mengembang-kan usaha bukan untuk kesenangan hidup. Cita-cita dari Eni Amat dalam mengem-bangkan usaha adalah membuka warung makan atau berjualan pakaian, modalnya memang tinggi. Harapannya agar KLR ke depan dapat memberikan dana yang lebih besar lagi untuk pengembangan usaha kecil di jemaat.
Syarat pengajuan KLR:
1. Fotocopy suami dan isteri
2. Fotocopy Kartu keluarga
3. Fotocopy KTA Rehobot
4. Anggota K3R di wilayahnya.
Kredit ini dikhususkan untuk usaha/ dagang, tidak dibenarkan untuk pembelian barang pribadi, contoh: motor, TV, dsb.
 
 
 
 
Pengurus KLR : Arja (Kabid), Tonny (Supervisor)  dan David (Surveyor dan Credit Analyst)



 
 
 

MENYANYI DAN BERMAZMUR BAGI TUHAN (Lanjutan)


Mazmur 104:33-34

 

Mengapa Pemazmur menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan ?

 

3. Pemazmur Memilih Memuji Tuhan.

            Pemazmur berkomitmen selama ia hidup akan memuji Tuhan. Ia tahu hidup ini tidak mudah. Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup dan bermazmur bagi Tuhan selagi aku ada. Ini menunjukkan bahwa Pemazmur memutuskan untuk memilih memuji Tuhan. Alasannya bukan karena keadaan tenang nyaman atau sukar. Bagi pemazmur itu bukan alasan. Tetapi ia memutuskan pada dirinya untuk memilih memuji Tuhan selama ia ada atau hidup. Luar biasa. Kalau masih Tuhan berikan kesempatan Pemazmur memilih memuji Tuhan.

 

Bagi kita sekarang, banyak hal yang menarik kita untuk jauh dari Tuhan. Gemerlap dan kilauan dunia ini begitu kuat hendak menjerat anak-anak Tuhan, ditambah lagi kesusahan hidup, seperti masalah ekonomi, keluarga, kesehatan, persahabatan, dll, bisa menjadi tantangan besar bagi anak-anak Tuhan untuk mempertahankan imannya kepada Tuhan. Itu sebabnya sebuah komitmen dan keputusan itu penting. Apapun yang terjadi Tuhan Yesus yang kupilih (Yos 24:14:15, Dan 1:8).

 

            Oleh karena itu bila datang kesusahan, dihianati, diperlakukan tidak adil, diremehkan orang lain, sakit, pilihlah memuji Tuhan. Kuatkan hatimu karena itulah saatnya kita membuktikan bahwa kita memilih memuji Tuhan. Jadi salah satu saat yang tepat kita memuji Tuhan adalah pada saat kita tidak ingin memuji Tuhan. Haleluya !!!

 

Contoh : Pemenjaraan Paulus dan Silas (Kis 16:22-25)

Sekalipun mereka didera (dicambuk), dipasung dan di penjara paling tengah (dalam), tempat yang sangat gelap, tetapi mereka  memutuskan memilih memuji Tuhan.

4. Tuhan Sumber Sukacita

Pemazmur berkata : “Pemazmur tahu kebahagiaannya adalah Tuhan. Bagi kita biarlah Tuhan menjadi kebahagiaan kita atau sukacita kita. Bukan mobil, rumah, uang, pasangan hidup,hobby, dll. Tetapi sukacita sejati kita adalah Yesus saja.
Kerendahan Hati Pemazmur




Pemazmur berkata : Biarlah renunganku manis Kau dengar. Ia tidak buru-buru percaya diri dan menganggap pasti Tuhan senang dengan perenungannya tentang kebesaran Tuhan dan tentang komitmennya kepada Tuhan. Tetapi dengan rendah hati ia menyadari bahwa ia adalah ciptaan yang terbatas. Ia berkata : “Ya Tuhan kiranya Engkau senang dengan pujianku”.

Pemazmur menyadari bahwa ia bukanlah orang yang sempurna, masih banyak cacatnya di hadapan Tuhan.

Bagaimana dengan hidup kita apakah sudah bersih dari cacat cela di hadapan Tuhan ? Tentu tidak perlu berdebat, masing-masing kita masih bercacat di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu datanglah kepada Tuhan bermazmurlah bagi Tuhan dengan kerendahan hati.

 

C. Penutup

Demikianlah kita menyadari bahwa hidup kita ada untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan menciptakan kita untuk memuliakan Tuhan.

Pujilah Tuhan, nyanyikanlah nyanyian pujian bagi Tuhan di tempat kita masing-masing.

            Disini pemazmur (Daud) memakai kata “menyanyi”,  dengan melihat dirinya sebagai penyanyi (artis;penyanyi), pekerjaannya menyanyi. Bagi kita yang pekerjaannya bukan penyanyi kita ganti sesuai dengan pekerjaan kita.