Sabtu, 27 Juli 2013

Bisakah kita sempurna seperti Bapa ?


Jawab:

Pertanyaan ini muncul pasti karena membaca perkataan Yesus hendaklah engkau sempurna seperti Bapa (Mat 5:48). Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus berani berkata bahwa kita bisa sempurna seperti Bapa. Dua hal menjadi perhatian penting :

· Tuhan tidak mungkin memberikan perintah yang tidak bisa dilakukan. Ia adalah Allah yang bijaksana yang tidak mungkin memberikan perintah kepada anak-anakNya yang anak-anakNya tidak bisa lakukan.

· Pengertian sempurna. Yang perlu dipahami lebih jauh adalah apa artinya "sempurna" ? Sempurna (Yun. Teleios) memiliki arti "telah mencapai akhir, goal atau tujuan. Jika telah dicapai seperti yang dirancangkan itu lah yang dimaksud sempurna.  Tuhan Yesus  memanggil pengikutnya  menjadi matang, mencapai akhir dari yang Tuhan rancangkan. Memiliki karakter Pribadi Bapa sendiri. Dengan demikian sempurna disini juga berarti kematangan dari anak-anak Tuhan yang dewasa.

 

Perlu kita pahami bahwa disini Tuhan Yesus bukan hendak membandingkan kita dengan Bapa, karena Bapa tidak bisa dibandingkan dengan apapun.

Sempurna disini bukan berarti sama (equality) dalam kualitas dengan Bapa tetapi mirip (resemblance) atau memiliki karakter Bapa. Praktisnya dalam contoh yang sederhana :

Dalam konteks Matius 5:43-48 : sempurna seperti Bapa berarti seperti Bapa yang telah mengasihi musuhNya, demikianlah kita harus mengasihi musuh, yang menyakiti kita.


Dalam Lukas 6:36 kita harus murah hati seperti Bapa adalah murah hati.

              Jika kita bisa sempurna seperti Bapa, bagaimana kita bisa sempurna ?

Kita memiliki Injil dan Roh Kudus yang akan menolong kita menjadi sempurna seperti Bapa. Meskipun kita memiliki Injil dan Roh Kudus, tidak otomatis kita menjadi sempurna. Kita harus membayar harga dan harga itu sangat mahal. Kita harus memberikan seluruh potensi dan waktu kita yang teratur belajar Injil Tuhan agar jiwa kita diwarnai Injil. Pola pikir kita adalah pola pikir Injil. Kita harus mengalami kesulitan-kesulitan hidup. Melalui kesulitan-kesultan hidup yang kita alami akan mendewasakan kita. Kita bertemu dengan orang yang menyakiti, mengkhianati kita akan mengasah kita jika kita mau dibentuk. Seseorang yang mau sempurna seperti Bapa akan mengalami kesulitan-kesulitan hidup atau persoalan hidup. Oleh karena itu jangan pernah lari dari kesulitan-kesulitan hidup yang kita alami. Hadapilah dan Tuhan pasti memberi pelajaran mahal dari pengalaman tersebut.

Tuhan memberikan Kesempatan-kesempatan untuk berbuat yang baik. Bagaimana kita  memanfaatkan kesempatan tersebut. Misalnya kta bertemu dengan orang yang membutuhkan pertolongan. Apakah kita mengulurkan tangan untuk membantunya ? Disitulah kta akan dibentuk. Kita akan jatuh bangun, tetapi jika kita rindu menjadi sempurna seperti Bapa kita akan terus bertumbuh sampai kita mencapai apa yang Tuhan kehendaki. Kita akan peka berbuat bagi sesama. Berbuat yang terbaik bagi sesama menjadi kesukaan kita.  

Jika kita mau membayar harganya, Roh Kudus akan membimbing, menolong dan memberi kekuatan kepada kita. Roh Kudus akan berbicara kepada kita. Roh Kudus akan mencelikkan mata kta untuk melihat karya Tuhan yang sedang membentuk kita menjadi sempurna seperti Bapa. (JKS)
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar