Rabu, 27 Februari 2013

PROFIL : HISAR SIMANJUNTAK

Lahir 22 Mei 1967 dan dibesarkan di Kota Pematang Siantar hingga tamat SMA. Tahun 1986 berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan studi di Akademi Komputer (Universitas) BUNDA MULIA. Tahun kedua di perkuliahan sudah menjadi Asisten Dosen Pengantar Komputer di Akademi Perhotelan Sahid-Jakarta dan ditahun yang sama juga sudah ada penawaran dari salah satu anak perusahaan ASTRA. Tentunya hal ini tidak disia-siakan untuk meringankan beban ibunda yang hanya pensiun janda POLRI karena biaya kuliah cukup besar dan  rencana adiknya yang bungsu masuk kuliah pada tahun berikut. Sejak itu biaya kuliah sudah bisa ditanggung sendiri.

Tahun 1991 menjadi momentum pengalaman baru berhubungan dengan Tuhan Yesus, disaat mengikuti retreat di Wisma Kinasih bersama Persekutuan Doa Astra. Sebelumnya  masih mengganggap keKristenan hanya sekedar agama dan berbuat baik sudah cukup, tetapi setelahnya sadar bahwa keKristenan adalah hidup menjadi murid Kristus dan perbuatan baik kita tidak menyelamatkan. Karena baik menurut kita belum tentu baik di hadapan Tuhan.

Th 1993 menyelesaikan S1 Manajemen Informatika di STMIK (sekarang Universitas) Gunadarma. Sejak mengikuti  retreat bersama persekutuan Doa Astra,  kerinduan untuk lebih mengenal Tuhan Yesus semakin meningkat dengan aktif mengikuti ibadah-ibadah di Mount Hermon Ministries yang dipimpin gembala sidang Ibu Dora Kansil—di Dwima Plaza, Cempaka Putih. Berbagai pengalaman rohani dialami yang menegaskan bahwa Tuhan itu nyata dan akhirnya memutuskan untuk bertobat dengan memberi diri dibabtis.

Sejak Th 1995  sudah menetap di Taman Harapan Baru  dan  mulai aktif beribadah di Sangkakala Sion dan  selanjutnya Nafiri Sion dibawah gembala sidang Efendi Laransedu (Nafiri Sion yang akhirnya berubah menjadi GBI Rehobot - THB).  Pertumbuhan rohani meningkat terus dan aktif melayani sebagai singer, song leader dan menjadi ketua Pemuda.

Th. 1998 menikahi Elina Selfiwaty Silalahi (41) dan dikaruniai 2 orang putera yaitu Martua Abednego Simanjuntak (13) dan Immanuel Jonathan Simanjuntak (11).

Yang menjadi ayat emas adalah Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranya, maka semuanya itu akan ditambahkan”

 
Hisar Simanjuntak bersama isteri dan kedua putranya

 

MENGAPA SAYA TAKUT MENGHADAPI KEGAGALAN?

 
Gagal sebenarnya bukan hal yang aneh. Karena kita tidak ada yang sempurna. gagal hendak menunjukkan bahwa kita terbatas, kemampuan kita terbatas. kita bukan superman. bahkan superman pun jika kita menonton filmya, ia pun pernah gagal.
 
Menurut KBBI, gagal artinya tidak berhasil, tidak tercapai maksudnya. 
Setiap orang punya keinginan, cita-cita, dan banyak orang telah berhasil mendapatkan cita-cita atau keinginannya, tetapi kalau mau jujur banyak juga yang belum atau tidak tercapai.
 
Mengapa ?
 
 
Berhasil karena telah mempersiapkan segala sesuatunya, telah banyak investasi (tenaga, pikiran, waktu, uang, dll). 

Gagal, karena tidak serius, ia hanya punya keinginan atau punya cita-cita tetapi, tidak ada usaha yang serius.
 
  
Disamping kedua hal di atas ada juga orang yang sudah usaha serius, invest habis-habisan, tetapi tidak berhasil atau gagal. Mengapa ini bisa terjadi ? Banyak faktor : faktor alam, jika ia pebisnis yang bergantung pada alam. Karena hujan yang berkepanjangan, tidak bisa kerja, alat berat telah disewa, karyawan harus digaji. Intinya rugi atau bisa bangkrut. Faktor lainnya, dikhianati, bisa orang lain atau teman sendiri.
 
Namun sebenarnya mereka belumlah bisa disebut sebagai orang yang gagal, karena mereka masih bisa berusaha lagi dilain waktu. Yang penting tidak putus asa.
Masalahnya adalah telah terpatri dalam diri banyak manusia, bahwa gagal itu tidak berhasil dan pada diri telah terekam bahwa mereka tidak mampu, sehingga putus asa (mental block)
 
Apa itu kegagalan ? Ada yang mengatakan kegagalan adalah Keberhasilan yang tertunda, Kegagalan adalah guru yang baik, Kegagalan adalah pengalaman yang mahal.
 
 
Belajar dari kegagalan Thomas Alfa Edison
 
Thomas Alfa Edison, penemu lampu, pada mulanya dianggap bodoh oleh gurunya, sehingga dia dikeluarkan dari sekolahnya. Ibunya memutuskan untuk mengajari sendiri anaknya, karena tak ada sekolah yang mau menerimanya. Karier penemuannya diawali setelah membaca buku School of Natural Philosophy karya RG Parker (isinya petunjuk praktis untuk melakukan eksperimen di rumah) dan Dictionary Of Science. Ibunya lalu membuatkan sebuah Laboratorium kecil buat dia.
Penemuan terbesarnya adalah Lampu pijar. Namun sebenarnya Thomas Alfa Edison telah menemukan banyak alat dan telah dipatenkan. Penemuan yang dipatenkannya tercatat sebanyak 1.093 buah.MPada saat menemukan Lampu Pijar ini Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke 9.999 dia berhasil secara sukses menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala terang.
 
  
Apa kunci kesuksesannya. Thomas Alfa Edison menjawab: “SAYA SUKSES, KARENA SAYA TELAH KEHABISAN APA YANG DISEBUT KEGAGALAN”. Bayangkan dia telah banyak sekali mengalami kegagalan yang berulang-ulang. Bahkan saat dia ditanya apakah dia tidak bosan dengan kegagalannya, Thomas Alfa Edison menjawab: “DENGAN KEGAGALAN TERSEBUT, SAYA MALAH MENGETAHUI RIBUAN CARA AGAR LAMPU TIDAK MENYALA”. Luar biasa, Thomas Alfa Edison memandang kegagalan dari kaca mata yang sangat positif. Kegagalan bukan sebagai kekalahan tapi dipandang dari sisi yang lain dan bermanfaat, yaitu mengetahui cara agar lampu tidak menyala.
 
  
KEGAGALAN BUKANLAH NERAKA
  
Mungkin kedengaran sangat bombasatis,tetapi sebagai orang percaya kita harus punya cara pandang demikian.
 
Neraka artinya, terputus dari Tuhan : finish, tamat riwayatnya. Di nereka sudah tidak ada kesempatan lagi, neraka adalah hasil akhir, yang tidak akan pernah berubah atau tidak bisa diubah lagi.
 
Selama kita masih di bumi dan masih bisa bernafas, berpikir, berusaha, jangan takut dengan apa yang namanya kegagalan. Kegagalan itu punya konteks. Gagal dalam konteks saat itu. Jangan biarkan kegagalan menjadi momok yang menakutkan.
 
Tetapi bukan membuat kita jadi pasif atau pasrah, gagal boleh, berhasil boleh. Ini salah.
 
Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak (Amsal 15:22). Artinya harus direncanakan, diupayakan dan butuh orang lain juga. Untuk berhasil dibutuhkan sejumlah kegagalan
 
Akhirnya ingatlah, sekalipun kita gagal sehingga tidak bisa sehebat orang lain, sesukses orang lain, tetapi jangan gagal dalam membangun hubungan dengan Tuhan. Hidup tidak sesukses orang lain bukanlah tamat riwayat kita. Tetapi jangan engkau gagal dikehidupan berikutmya yaitu masuk neraka.
 
KEGAGALAN YANG SESUNGGUHNYA BUKANLAH KETIKA KITA GAGAL MENCAPAI YANG KITA INGINKAN, TETAPI KEGAGALAN YANG SESUNGGUHNYA ADALAH JIKA SESEORANG TERPISAH DARI TUHAN KEKAL SELAMANYA, DI API NERAKA.
 
Jadi jika saudara merasa gagal saat ini, bangunlah coba lagi. Tuhan memberkati !
 
 
 
 
 
 
 

KUAT MENJALANI HIDUP KARENA FIRMAN TUHAN

LAMRIA PASARIBU ditengah kesibukannya mencari nafkah



Ulet, gigih, rajin dan kerja keras menjadi bahan bakar yang ampuh membakar semangatnya untuk mencari nafkah demi membiayai kehidupan anak-anaknya. Tidak ada kata menyerah dalam kamus hidup ibu LAMRIA  PASARI-BU (43)  salah seorang jemaat setia di GBI Rehobot-THB. Berikut adalah sekilas liputan mengenai kegigihan seorang ibu menjalani kehidupannya.


Menjadi orang tua tunggal bukanlah hal yang mudah apalagi hidup di kota besar. Walapun Bekasi secara administrasi merupakan wilayah Jawa-Barat, namun karena letaknya berbatasan langsung dengan Ibukota, gaya hidup dan pergulatan kehidupannya sudah menyamai Jakarta. Ditinggal mati oleh suami tercinta pada tahun 2008 dengan lima orang anak – pada waktu itu yang bungsu baru berumur 9 bulan, situasinya benar-benar “mengenas-kan”. Ulet, gigih, rajin dan kerja keras menjadi bahan bakar yang ampuh membakar semangatnya untuk mencari nafkah demi membiayai kehidupan anak-anaknya. Tidak ada kata menyerah dalam kamus hidup ibu yang satu ini. Semua anak-anaknya bersekolah. Lamria boru Pasaribu, demikian nama ibu ini, baru saja menghirup nafas lega ketika putri sulungnya setelah tamat SMK langsung bekerja di sebuah perusahaan. Eva menjadi mitra untuk berbagi beban. Namun apa daya, keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Januari 2012 putri sulungnya ini meninggalkannya untuk selama-lamanya. Sempat ia tergoncang menghadapi peristiwa itu dan terbersit di hatinya untuk pulang ke kampung. Namun niat itu diurungkan sebab keadaan tidak lebih baik di kampung daripada bertahan di perantauan. Setelah peristiwa pahit yang dialaminya, sosok wanita yang satu ini tidak menunjukkan kegentaran di wajahnya untuk bertarung di belantara kehidupan ini. Ia berkata, “Hidup tidak boleh cengeng, hadapi saja dengan tegar, sebab ada Tuhan yang sangat hebat untuk tetap menolong kita.” Demikian prinsip yang dipegang oleh ibu Lamria. Setiap hari ia bangun pagi-pagi menyiapkan kebutuhan anak-anaknya. Jam 6 pagi ia berangkat untuk berjualan kopi dan minuman soft drink di carefour dengan menggunakan sepeda motor bututnya. Jam dua siang ia pulang ke rumah, mencuci pakaian dan merapihkan rumah. Lalu sore hari kembali berjualan jagung bakar dan kopi, teh di Harmoni dekat Patung kuda. Ia berjualan sampai jam sepuluh malam. Demikian berlangsung dari hari senin sampai jumat. Tetapi pada hari Sabtu, ia bisa berjualan sepanjang malam sampai hari Minggu pagi – yaitu jam lima. Kemudian pulang kerumah, beres-beres dan langsung pergi ke gereja untuk beribadah di GBI Rehobot.

Apa resep seorang Lamria untuk tetap tegar menapaki kehidupan ini? Kebenaran Firman yang disampaikan di gereja Rehobot itulah yang menguatkannya. Ia berkata, “Kebenaran itu membuka mata saya dan menjadikan saya berani menghadapi kenyataan hidup ini. Jangan putus asa, hadapi saja kehidupan ini dengan tenang. Hadapi saja dengan berani, jangan malu dan buang jauh-jauh rasa gengsi itu dari dalam hati kita.” Selanjutnya Ibu Ria berkata, “Di dalam peristiwa-peristiwa pahit yang saya alami, saya bisa melihat tangan Tuhan turut campur tangan mengelola kehidupan kita. Tuhan yang tidak kelihatan, begitu nyata dalam memberikan pertolongan-Nya. Jangan pernah meragukan Tuhan. Biarkan Dia mengatur kehidupan kita, dan percayalah kepadaNya. Jangan takut susah, sebab sebenarnya kesusahan itu umurnya cuma sehari.” Tuhan Yesus mengatakan dalam Mat 6:34 “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 Saat ini ibu Lamria bersama keempat putra-putrinya mengontrak sebuah rumah mungil di Puri Blok D14/14. Beberapa waktu lalu rumahnya kebanjiran. Sekali lagi ia menghadapi semuanya dengan senyuman. Lupakanlah masa lalu, toh semuanya itu sudah berlalu, sekarang tataplah ke masa yang akan datang, sebab di sanalah kehidupan kita, bukan di masa lalu. (EDS)


 

 

LOKASI K3R RABU 27 FEBRUARI 2013, PUKUL 20.00 WIB


Mari bergabung untuk belajar dan bertumbuh sebagai murid Kristus sesuai dengan lokasi bapak/ibu/sdr/i...


K3R- 1
Wilayah: Boulevard Hijau, Harapan Indah 2, Bintara, Jakarta Garden City dan Perumnas 1
Rumah Bpk Teddy Sukamto/ Ibu Liana , Cluster Harapan Indah Regency Blok BD no. 6


K3R- 2
Wilayah: Pejuang Jaya dan Harapan Indah 1
Rumah bp. Ucok Tobing, Pejuang blok B(081210758657)


K3R- 3
Wilayah: Taman Harapan Baru
Rumah ibu Ratna, THB R3 No. 2


K3R- 4
Wilayah: Puri Harapan, Wahana Harapan dan Pertanian
Rumah Bpk Ruharso, Puri Harapan Blok C11/22 (081289473115)

K3R-5
Wilayah: Pesona Anggrek, Prima Harapan, Villa Anggrek dan Tytian Kencana
Rumah Ib. Margaretha, VIP, Blok H27 no. 23 (0818.07215050)  


K3R-6
Wilayah: PUP Sektor, Taman Candra Baga
Rumah Bp. Hamser Munthe—PUP Sektor V Blok E13 No.27 (88983327)


K3R- 7
Wilayah: PUP 1 Blok A,B,C,D,E,F,G
Rumah Ibu Messi, PUP Blok E5, No. 33 (081354766152)


K3R- 8
Wilayah: PUP 2 Blok AC,AD,AE,AK,AF,
Rumah ibu Hardianti, 
PUP Blok D25 No.16   


K3R- 9
Wilayah: PUP 3 Blok G1, GG, HH, II, LL, MM
Rumah Bpk. Ricky S. PUP HH7/8 (88977474)


K3R-10
Wilayah: PUP 4 Blok AL, AM,AN
Rumah bpk Tambunan/ Ibu Sondang Blok AC1/34. RT/RW:03/09


K3R- 11
Wilayah: Vila Mutiara Gading
Rumah Bp. Jongga Manalu, Villa Mutiara gading, blok G11 No. 29 (085311444053)

Selasa, 26 Februari 2013

INTI RENCANA AGUNG TUHAN


Apa sebenarnya maksud Tuhan menciptakan alam semesta yang luas ini ? Apa juga maksud dan rencana Tuhan menciptakan manusia ? Jika kita tidak tahu apa maksud Tuhan menciptakan kita, maka kitapun tidak tahu untuk apa kita hidup di bumi ini. Inilah hidup dalam ketragisan atau kesia-siaan, yaitu tidak tahu apa tujuan hidup kita.

 

Maksud dan rencana Allah menciptakan alam semesta dan manusia adalah

 1. Allah mau menikmati ciptaannya

Jika kita membaca Kitab Kejadian 1 keseluruhan, maka kita akan melihat ada enam kali kata "baik" setiap kali Tuhan selesai mencipta, dan satu kali setelah menciptakan manusia Tuhan berkata : sungguh amat baik (1:31).

Dari penuturan Kejadian 1 diatas, maka jelas bahwa Allah mau menikmati ciptaanNya, termasuk manusia. Adalah tidak mungkin Tuhan berkata baik dan sangat baik jika Tuhan tidak benar-benar menikmati keindahan ciptaanNya.
Tidak ada artinya hidup ini jika Tuhan tidak menikmati kita. Manusia pertama ketika di Taman Eden, mereka tidak mau dinikmati Tuhan dan menikmati Tuhan, mereka lebih memilih menikmati Iblis atau diri sendiri. Ketika manusia mentaati Tuhan disitulah Tuhan menikmati kita, tetapi ketika kita tidak mentaati Tuhan, itu artinya kita tidak dinikmati Tuhan dan menikmati Tuhan.

Tuhan sangat serius dengan hal ini, itu sebabnya Ia berkata bahwa pada kedatanganNya yang kali kedua Tuhan akan dengan terus terang kepada orang yang tidak sungguh sungguh bahwa Tuhan tidak mengenal mereka (Mat 7:21-23).
Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Tuhan tidak mengenal mereka ? Mereka membela diri dengan menunjukkan siapa dan apa yang pernah mereka lakukan dulu. mereka masih mencoba memegahkan diri dengan "prestasi" mereka seperti mengusir setan, mengadakan mujizat, bernubuat. Tetapi Tuhan tetap konsisten berkata : Aku tidak pernah mengenal mu. Bagi kita sekarangpun, banyak orang merasa diri hebat, rohani dengan aktif melayani, pintar buka Alkitab, mampu dengan baik menjelaskan bagian dari Alkitab, Tuhan pun bisa berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu".

Apa maksunya Tuhan tidak mengenal mereka ? Masakan Tuhan tidak mengenal siapa mereka ? Tuhan tahu betul siapa mereka, tanggal lahirnya, nama pribadi, siapa nama orang tuanya, pendidikannya dan sebagainya.

Untuk memahami maksud perkataan Tuhan : "Aku tidak pernah mengenal engkau" kata mengenal diterjemahkan dari kata Yunani ginosko artinya mengenal melalui pengalaman. Menarik untuk diperhatikan kata ginosko diterjemahkan bersetubuh dalam Matius 1:25. Jadi ada sesuatu yang dialami dari orang yang berhubungan atau orang dikenal dikenalnya.

Jadi yang dimaksud Tuhan dengan pernyata-an Aku tidak mengenal kamu adalah bahwa Tuhan tidak pernah menikmati kamu. Tidak ada buah atau tidak ada karakter ilahi yang tampak terperagakan dari kehidupannya.

Kita adalah anak-anak Bapa, sumber kita hanya satu yaitu Bapa di sorga, yang dari padaNya hanya ada yang baik. Sebagai anak-anak Tuhan, yang keluar dari kita pun haruslah yang baik, yaitu karakter Bapa, yang diperagakan oleh Tuhan Yesus.

Rasul Yakobus heran melihat anak-anak Tuhan yang dari mulut mereka keluar berkat dan kutuk. Itu sebabnya ia menasehati agar jangan demikian (Yak 3:9-12). Jika tidak hidup mereka tidak bisa dinikmati Tuhan.

Hal ini harus membuat kita gentar dan takut sehingga kita semakin sadar dan selalu mengevaluasi diri kita apakah aku ini dinikmati Tuhan atau tidak. Jangan sampai nanti Tuhan berterus terang berkata bahwa Tuhan tidak mengenal kita. Jangan merasa nyaman dengan kegiatan pelayanan atau prestasi pelayanan tetapi tidak ada buah yang dinikmati Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati (JKS)

 

Kamis, 14 Februari 2013

PRESTASI KARENA TEKUN DALAM PENGHARAPAN


“Kesusahan tidak pernah membuat aku surut untuk meraih cita-cita karena aku tahu bahwa kesusahan bagi kami, diibaratkan “durian montong”, dimana tampak luar memiliki duri yang menyakitkan tetapi di dalamnya kita bisa menikmati buahnya yang sangat legit” demikian penggalan kalimat dari MELDA SIREGAR (28) yang diwisuda sebagai lulusan terbaik pada Fakultas Teknologi Komputer dan Informatika di Universitas Mpu Tantular, Jakarta. Berikut adalah penuturannya lebih lanjut.
MELDA SIREGAR setelah wisuda berpoto bersama kedua orang tua dan adik-adiknya.


Sejak SMP sudah menyenangi komputer dan selalu bercita-cita setelah lulus SMA akan melanjutkan kuliah di bidang ilmu komputer. Tapi hidup tidak seperti yang dibayangkan dan dipikirkan. Usaha yang dirintis oleh ibunya dari nol mengalami kebangkrutan total dan warung yang sudah dibuka bertahun-tahun harus tutup, bukan hanya itu pada saat kebangkrutan tersebut papanya mengalami sakit paru-paru basah dan separuhnya sudah rusak. Ketika itu dia di bangku SMA, tetapi keadaan ekonomi yang sulit tidak menjadi penghalang baginya dan keluarga untuk tetap percaya bahwa Tuhan akan menopang kami melewati lembah kelam itu,


Setiap malam sekeluarga bergandengan tangan sujud berdoa memohon ampun dan berserah atas apa yang mereka alami, dan berdoa memohon untuk kesembuhan papanya. Begitu juga dengan kondisi ekonomi keluarga yang sulit tidak mengurangi keyakinannya untuk tetap kuliah dan meraih cita-cita. Sepanjang bersekolah SMA dari kelas 1 hingga kelas 3, dia berjuang dengan berjualan kripik singkong dan es mambo di sekolah hanya untuk mendapatkan ongkos naik angkot dari sekolah pulang ke rumah. Tas sekolah berisi kripik dan es mambo untuk itu dia meninggalkan semua buku di sekolah.


Meskipun hal itu dialami, tidak pernah membuatnya berhenti bercita-cita dan terus mau belajar, dan  tetap mendapatkan peringkat ke-2 di kelas. Bukan hanya itu, selama di SMA tidak bisa membayar SPP sekolah. Tuhan maha baik, Dialah Allah yang menyediakan, itulah yang saya alami secara pribadi. Pertolongan Tuhan yang tidak pernah terlambat. Di saat kelas 3  mengikuti Ujian Akhir Nasional, saya harus membayar seluruh hutang SPP selama 3 tahun sekolah, tetapi di saat yang tepat juga Tuhan memberikan keluarga kami berkat yang luar biasa melalui orangtua yang hebat memulai usaha baru, yaitu memelihara jangkrik. Dengan usaha ini kebutuhan keuangan keluarganya terpenuhi dengan memberi kami hasil yang luar biasa, akhirnya hutang SPP selama 3 tahun terbayarkan.


                 Semua hal yang dialami tidak pernah membuatnya untuk mengurungkan niatnya kuliah. Tetapi setelah lulus SMA, akhirnya dia pun tahu tidak bisa kuliah karena kondisi keuangan keluarga belum stabil dan kondisi papanya masih sakit. Sejenak dia seperti melupakan cita-citanya melanjutkan kuliah, dan bekerja sebagai Admin selama 4 tahun di Kawasan Industri. “Tidak ada yang pernah tahu, bahwa sepanjang bekerja selama 3 tahun, selama itu juga saya selalu berdoa kepada Tuhan supaya saya kuliah.” Akhirnya setelah 3 tahun berdoa, Tuhan menjawab doanya dengan berkuliah di Universitas Mpu Tantular (Jakarta), jurusan Teknik Informatika. Pada saat kuliahpun, perjalanan hidupnya tidaklah mudah, di tahun kedua kuliah, harus mengambil keputusan untuk cuti dari kuliah, karena uang kuliah yang mahal dan sudah tidak bekerja lagi di Kawasan Industri. Saat itu sedang memulai usaha Warnet dan membu-tuhkan biaya yang besar, dan akhirnya diputuskan cuti kuliah dan memfokuskan ke warnet.

Tanggal 28 November 2012 itulah saat indah dimana tepat tanggal itu akhirnya dia diwisuda, setelah melalui banyak hal. Bukan hanya itu Tuhan memberkati usaha kerasnya dengan menjadi mahasiswa lulusan terbaik tahun 2012 di Fakultas Teknologi Komputer dan Informatika. “Semua yang saya alami saya tahu bahwa Tuhan


selalu campur tangan dalam hidup saya dan keluarga. Dan semua ini saya boleh rasakan karena saya memiliki sebuah keluarga yang saling menopang satu sama lain, seperti yang hambanya Pdt. Judika   Sihaloho selalu katakan untuk melayani sesama, semua itu harus dimulai dari keluarga dan saya menarik suatu kesimpulan bahwa ketika hubungan keluarga itu sehat, maka sehat jugalah seisi keluarga itu”. Lanjutnya “Meskipun kami mengalami banyak hal susah dalam hidup, kami selalu bisa menjalani nya bersama-sama, berdoa bersama-sama, dan tidak mementingkan diri kami masing-masing. Kesusahan tidah membuat saya surut untuk meraih cita-cita, karena saya tahu kesusahan bagi kami di ibaratkan buah durian montong, dimana tampak luar memiliki duri yang menyakitkan tetapi dari dalamnya kita dapat menikmati buah yang sangat legit. Begitu juga bagi kami walau  merasakan kesakitan  dari penderitaan yang kami alami tetapi ketika keluarga bersatu dan berserah disitulah Tuhan memberikan jalan keluar yang tidak pernah kami duga, kami tahu Tuhan itu baik.”


Semoga hal ini menjadi inspirasi untuk setiap orang muda di Rehobot THB dan dimana saja untuk tidak mudah putus asa tetapi terus berjuang untuk meraih prestasi dan memliki pengharapan akan pertolongan Tuhan Yesus.

PROFIL : Marolop L. Tobing (Ucok)


Lahir 15 Mei 1979 di desa “Aek Tampang”, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dengan dibantu bidan, kondisinya tidak normal karena pada umumnya bayi menangis ketika lahir sedangkan  Ucok diam tidak bersuara. Orangtua dan kerabat sangat cemas melihat peristiwa tersebut dan halaman rumah sudah digali untuk menguburkan si Ucok yang dianggap tidak normal tersebut. Beruntunglah ada seorang tua yang memberi solusi.

Besar di lingkungan yang brutal – desa Aek Tampang dikenal sebagai daerah rawan, dan keluarga yang tidak harmonis. Keadaan ekonomi keluarga yang terbatas, membuatnyaini ikut mencari nafah sejak SMP: menjadi tukang, semir – jadi preman. Ia pernah membantu sang ibu yang bekerja di perkebunan Karet. Tiba-tiba tumpukan karet ratusan kilo rubuh dan menguburnya hidup-hidup. Sang ibu yang melihat peristiwa terebut menjerit dan mengira buah hatinya ini sudah meninggal. Tetapi untuk kedua kali Ucok selamat dari maut. Kondisi pergaulan yang “liar” membuatnya jauh dari jalan Tuhan dan suatu saat puluhan orang menghakiminya dan sudah pasrah jika seandainya itu menjadi hari terakhirnya di bumi ini. Tetapi untuk ketiga kalinya dia masih Selamat dengan bantuan seorang pendeta. Pendeta itu bernama LR Siagian (alm). Gembala GPSDI, tempat ibunya berbakti. Peristiwa ini menjadi titik balik pertobatan-nya.

Ia berangkat ke Semarang dan kuliah di AKASALOM (Akademi Alkitab Salom) di Puri Anjasmoro, sampai tahun 2001. Setelah tiga tahun di sana, ia ke Jakarta. Pada tahun 2002-2005 melayani di GBT Tuberta, Bekasi. Tanggal 13 Juli 2005, dia menikahi Elriani Nababan, diberkati di GPSDI Sidempuan oleh Pdt. LR Siagian. Kini mereka dikaruniai dua orang putra  yaitu: Gabriel Aprian Alonso dan Gamaliel Octafiani Tobing.

Dari peta perjalanan hidupnya pak Marolop berkesimpulan : Tuhan telah menyelamatkan hidup kita, maka sudah selayaknya hidup ini kita persembahkan kepada Tuhan. Persembahan yang sejati adalah kehidupan kita seutuhnya. (Roma 12:2). Kita ada untuk Tuhan bukan Tuhan ada untuk saya. Jadi melayani Tuhan merupakan suatu kesukaan. Jangan ada maksud tersembunyi di dalam hati kita saat melayani Tuhan (Matius 7:21-23). Jangan pernah mengira jika melayani Tuhan maka kita akan mendapat keistimewaan dalam atau kita mendapatkan kemudahan dalam hidup ini. Problema dalam hidup tetap ada, namun Tuhan tak pernah meninggalkan kita, hal inilah yang membuat kita tetap kuat dan tetap semangat melayani Tuhan Yesus. Maju terus K3R.

 

Selasa, 12 Februari 2013

PEMBARINGAN TERAKHIR


Pembaringan terakhir adalah menunjuk tempat dan waktu terakhir kita di bumi.
Kapan waktunya ? Tidak ada yang tahu. Bisa hari ini, besok, lusa, dan kapan saja. (Survey : setiap satu detik, meninggal dua orang). Hal ini menunjukkan begitu dekat kematian itu. 1 detik dua orang mati.

Dimana tempatnya ? Tergantung keluarga, sesuai dengan kemampuan ekonomi, jarak, dll. Bisa di kober, petamburan, tanah kusir, pondok rangoon, tegal alor Tanggerang, Sandiago Karawang, di kampung halaman, Perwira, dll

Asal usul Pembaringan Terakhir
Pembaringan terakhir ini dimulai dari ketidaktaatan manusia pertama, Adam dan Hawa. Tuhan telah berkata jika engkau memakan buah terlarang itu, maka engkau akan mati.

Pertama, mati secara rohani. Mereka diusir dari hadirat Tuhan, terpisah dari Tuhan

Kedua, secara jasmani. Namun tidak langsung mati saat itu juga. Tetapi terjadi penurunan secara fisik yang berakhir kepada kematian. Adam 930 tahun, Metusalah 969 tahun (Kej 5), 120 tahun (Kej 6:3), 80 tahun (Maz 90:10)

Angka angka inipun bukan angka mutlak, angka angka ini hanya hendak menunjukkan penurunan yang terjadi yang dicatat dalam Alkitab, sebab faktanya ada orang yang masih sangat muda telah sampai pada pembaringan terakhirnya

Penyebab Terjadinya Pembaringan Terakhir
Banyak hal yang membawa seseorang kepada pembaringan terakhirnya
Kecelakaan, sakit penyakit, bencana alam, penuaan dan banyak hal lain yang tersembunyi bagi kita misalnya saat makan, saat berkotbah.
Tidak penting bgm cara kematian, yg penting siapa yg menjemput.

Kesimpulan :

Hidup kita di bumi singkat, pembaringan terakhir itu satu hal yang pasti, tidak ada yang bisa menahannya, tidak ada yang bisa menolaknya atau memungkirinya.

Kematian itu adalah saat yang indah karena merupakan pintu gerbang bertemu Tuhan Yesus di sorga dalam keabadian

Disingkatnya usia kita atau dalam usia atau waktu kita yang terbatas ini, Tuhan memberi kita kesempatan untuk berjuang atau bergumul menjadi Keluarga Allah. Kita dipanggil untuk mengasihiNya. Tidak hal lain yang lebih mulia dari ini. Kita diberi kehormatan untuk mengasihi Allah kta yang agung dan dasyat ini. Mengasihi Tuhan artinya memberikan hidup kepada Tuhan. Kita harus memberikan sepenuhnya hidup kita kepada Tuhan, tidak boleh ada yang kita sisakan bagi kita. Tuhan meminta seluruh hidup kita harus diberikan kepadaNya. Pikiran, perasasan, kehendak, harta milik, keluarga semua harus diberika kepada Tuhan.

Tuhan menuntut seluruh hidup kita atau tidak usah samasekali. Tidak boleh ada yang mengikat hati kita atau yang menawan hati kita, tidak boleh hati kita berpindah ke tempat yang lain. (Luk 14:33).