Kamis, 31 Oktober 2013

PROFIL : NIKO RAHARJA



Berpenampilan tenang, murah senyum dan sederhana, demikian penampilan Wakil koordinator K3R 3 yang bernama lengkap NIKO RAHARJA. Bapak dua anak ini lahir di Jakarta, tanggal 7 April 1973.




Menikah dengan gadis pujaan hatinya LEANAH yang juga lahir Jakarta, pada tanggal 26 Sept 1973. Dari hasil pernikahan mereka, Tuhan menganugerahi dua orang buah hati yaitu Clara Jessica – sekarang sudah berusia 15tahun, dan  Jason Natanael– sekarang berusia 9 tahun.

Pasangan ini berlatar belakang Katolik. Ketika mereka melangsungkan pemberkatan nikah dilangsungkan di Gereja St.Antonius Padua Jatinegara. Mulai beribadah di Gereja Rehobot THB sejak 2006 dan mulai aktif pada kegiatan gereja di th 2011.

Sebelum “berlabuh” di GBI Rehobot, mereka mencari-cari gereja yang pas dan tepat untuk mendewasakan iman mereka.

Ibu Leanah berkata, “Selama belajar kebenaran Firman, di GBI Rehobot, mereka merasa bahwa di sinilah baru belajar hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Firman yang ditaburkan di GBI Rehobot, menyadarkan bahwa ternyata kita belum benar-benar fokus kepada Tuhan.

Kita bersyukur pada Tuhan karena kita diajarkan bahwa selama hidup di dunia ini adalah sebuah proses belajar yang panjang. Untuk itu mari kita lakoni hidup ini dengan serius dan  layanilah Tuhan dengan tulus. Amin.

Niko bersama isteri dan putra-putrinya
 

Selasa, 29 Oktober 2013

Gathering K3R (2) QUIZ CERDAS CERMAT ALKITAB

 
 

K3R-8 yang diwakili Joseph Marthinus Gultom, Indah dan Rina menjadi pemenang pertama Quiz Cerdas Cermat Alkitab pada Gathering K3R-2013.




Quiz Cerdas Cermat Alkitab menjadi salah satu acara yang paling menarik perhatian peserta gathering K3R—2013 kali ini. Acara ini bertujuan untuk menguji pengetahuan anggota-anggota K3R mengenai materi K3R khususnya dan materi pengajaran di GBI Rehobot pada umumnya. Kisi-kisi pertanyaan diantaranya adalah usia, silsilah, ayat Alkitab, nama tempat, tokoh, istilah atau bahasa asing dan tebak lagu. Quiz dibagi 2 babak yaitu babak I adalah menjawab 15 pertanyaan dari amplop yang akan dipilih oleh peserta dan babak II adalah rebutan dengan menekan tombol.

 
 

Peserta gathering mendukung K3R nya di Quiz


Semua K3R telah menunjuk wakil-wakil terbaiknya untuk mengikuti Quiz. Acara dimulai sesuai jadwal yaitu pukul 13.00 setelah makan siang. Peserta gathering yang telah duduk sesuai dengan kelompok K3Rnya memberikan sorak-sorai yang bergerumuh untuk mendukung wakil-wakilnya. MC Edwin Sihaloho menyampaikan mekanisme permainan dan tata tertibnya.

 




Acara Quiz terdiri dari babak penyisihan dan babak Final. K3R yang akan berkompetisi di Quiz kali ini telah diundi oleh panitia dan para kordinator K3R di bulan Juli 2013 untuk menempati penyisihan I hingga penyisihan III. Selanjutnya dipanggilkan adalah para juri Quiz yang merupakan TPW (Tim Penggembalaan Wilayah) GBI Rehobot THB diantaranya Bp. Fridson Nusa, Bp. Jonas Siahaan dan Bp. Johannes Salim.







Penyisihan I menampilkan K3R-4, K3R-9, K3R-7 dan K3R-6. Pertanyaan-pertanyaan dijawab begitu lancar oleh peserta dari K3R-4 yang dimotori Pdt. Adilianus Halawa dan beberapa penonton berguman dan protes “kan dia pendeta kok boleh ikut sih?”, Panitia menjelaskan bahwa semua peserta diluar Kordinator dan wakil kordinator berhak untuk ikut. Pada babak rebutan peserta saling silih berganti memimin perolehan angka, Yohannes dari K3R-6 menekan tombol walaupun pertanyaan belum selesai dibacakan dan jawabannya memang dibenarkan oleh juri, penonton terkagum menyaksikan.

 



Pada penyisihan pertama ini dimenangkan oleh K3R-6 yang diwakili Lilis Kristiyani, Yohannes dan Merry Herliyani dan berhak maju ke babak final.

 


Penyisihan kedua menampilkan K3R-8, K3R-2, K3R-11 dan K3R-3. Sama seperti penyisihan pertama pertanyaan-pertanyaan yang sulit dapat dijawab oleh masing-masing peserta tidak terkecuali Eli Nababan sebagai juru bicara dari K3R-2. Pada babak rebutan K3R-3 dan K3R-8 saling menyusul dan pada akhirnya babak penyisihan ini K3R-8 keluar sebagai pemenang dan berhak untuk melaju ke babak Final. Ferry Sitanggang yang menjadi salah seorang wakil dari K3R-3 berkomentar seusai acara bahwa dengan mengikuti quiz ini menyadari bahwa ternyata masih banyak belum dikuasai walaupun merasa persiapannya sudah cukup.

 Penyisihan terakhir menampilkan K3R-5, K3R-1 dan K3R-10. Pertanyaan-pertanyaan sulit yang dilontarkan MC memang membuat peserta memeras memory untuk mengingat apa yang sudah dipelajari termasuk sdr. Ondo yang menjadi salah seorang wakil dari K3R-5. Penyisihan ini dimenangkan oleh K3R-1 yang diwakili oleh ibu Nainggolan, ibu Galingging dan ibu Heris berhak untuk tampil pada babak Final.


Babak Final akhirnya menyisakan K3R-6, K3R-8 dan K3R-1 untuk menjadi yang terbaik dari ke 11 tim K3R.

Pada babak Final ini MC terkesima menyaksikan bagai-mana wakil-wakil terbaik dapat melahap pertanyaan sulit termasuk semua bahasa asing atau istilah. Setelah saling menyusul khususnya K3R-6 dan K3R-8 akhirnya K3R-8 keluar sebagai pemenang.

Acara diakhiri dengan pemberian ucapan selamat kepada pemenang:


1. K3R-8, terdiri dari Joseph Marthinus Gultom, Indah dan Rina
2. K3R-6, terdiri dari Lilis Kristiyani, Yohannes dan Merry Herliyani
3. K3R-1, terdiri dari ibu Nainggolan, ibu Galingging dan ibu Heris.







SELAMAT KEPADA PEMENANG QUIZ!!!

















Mana yang lebih penting antara : Tanggung jawab dengan Tuhan, tanggung jawab dengan sesama dan tanggung jawab terhadap diri sendiri ?


Bertanggung jawab adalah hakekat manusia yang dicipta segambar dan serupa dengan Allah.

Tanggung jawab artinya : keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan).

Hanya manusia ciptaan Tuhan yang memiliki hakekat wajib menanggung segala sesuatu. Padanya patut dituntut, dipersalahkan dari setiap keputusannya.

 

Nah, manusia dituntut untuk bertanggung jawab kepada Tuhan untuk membangun hubungannya dengan Tuhan. Manusia dituntut untuk bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Tuhan mempercayakan hidup, kemampuan, waktu atau kesempatan, kesehatan, keluarga, pekerjaan, pelayanan, dll.

Manusia harus melakukannya dengan kasih kepada Tuhan dan tidak ada yang terabaikan (1 Kor 10:31, Kol 3:23). Ketika manusia melakukan tanggung jawabnya kepada Tuhan atas seluruh hidup yang dipercayakan kepadanya, pada saat yang sama manusia sedang menunjukkan tanggung jawabnya kepada sesama dan diri sendiri.

 

Misalnya, kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas keluarga yang Tuhan percayakan. Dengan kita menjaga keluarga kita dengan baik, mohon bimbingan Tuhan, kita sedang bertanggungbjawab kepada sesama, dalam hal ini keluarga agar keluarga kita bahagia di dalam Tuhan. Dan pada saat yang sama kita pun sedang menunjukkan tanggung jawab kita kepada diri sendiri, yang mengupayakan kebaikan keluarga. Kita sedang belajar maksimal berbuat bagi keluarga. Demikian juga dalam bidang kehidupan yang lain.

 

Jadi tanggung jawab kepada Tuhan, sesama dan diri sendiri adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan, namun diawali dengan bertanggungbjawab kepada Tuhan.

Kamis, 24 Oktober 2013

Pertanyaan : Apa peran kita dalam gereja lokal kita sendiri ?


Sejujurnya ini sebuah pertanyaan orang yang telah dewasa di dalam Tuhan. Ia ingin berbuat bagi gereja. Ia tidak mau hanya menjadi penonton.

 

Untuk mengetahui apa peran kita bagi gereja lokal, adalah bijak kalau kita menemukannya dari pengertian gereja lokal itu sendiri. Dengan mengerti dan memahami apa itu gereja lokal, maka dengan sendirinya kita akan tahu apa peran kita.

 

Gereja lokal adalah sebuah lembaga yang sah yang beranggotakan orang-orang yang telah  percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya, percaya kepada Alkitab sebagai Firman Allah,  dibaptis, hidup dalam persekutuan, kebersamaan saling mengasihi demi kemajuan iman bersama dan menjadi saksi.

Gereja lokal memiliki sebuah tempat atau gedung, ada kebaktian, kebutuhan operasional dalam menunjang gereja demi pewartaan Injil Tuhan.

 

Dari pengertian gereja lokal di atas, kita menyimpulkan apa yang menjadi peran kita. Peran yang kita lakukan adalah wujud tanggung jawab kita dihadapan Tuhan sebagai jemaat.

 

  1. Kita harus menjadi jemaat yang dewasa rohani. Peran kita dimulai dari kesungguhan kita menjadi jemaat yang dewasa rohani. Kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus dan FirmanNya harus terlihat dari kehidupan nyata sehari-hari, bukan hanya percaya di bibir saja. Orang yang dewasa rohani adalah orang yang selalu haus akan Tuhan dan tidak memikirkan apa yang dia dapatkan tetapi apa yang bisa dilakukannya bagi Tuhannya, yaitu bagi gereja dimana ia ada ( dalam konteks gereja lokal di atas). Dewasa rohani atau paling tidak kerinduan menjadi dewasa rohani ini yang menjadi pilar utama yang harus dimiliki jemaat dalam memainkan perannya jika tidak makan peran yang dimainkannya akan menyimpang dari tujuan sesungguhnya dengan kata lain dimainkan hanya untuk diri sendiri atau kebanggaan diri sendiri.
  2. Dalam gereja lokal ada kebaktian. Kita dipanggil untuk datang berbakti baik itu di kebaktian minggu maupun tengah minggu atau komunitas. Berbakti memuji Tuhan, mendengarkan Firman untuk dididik menjadi jemaat yang dewasa. Untuk itu kita sebagai jemaat harus berdoa bagi setiap kebaktian yang ada, berdoa bagi setiap pelayan Tuhan yang melayani. Dengan demikian jika kita tidak hadir atau malas menghadiri kebaktian-kebaktian di gereja lokal dan tidak berdoa bagi kebaktian dan pelayan Tuhan yang melayani, sesungguhnya kita sebagai jemaat sama sekali tidak memainkan peran dan tidak bertanggung jawab sama sekali di hadapan Tuhan.
  3. Dalam gereja lokal ada persekutuan. Kita tidak bisa hidup sendiri. Orang lainpun tidak bisa hidup sendiri. Masing-masing saling membutuhkan. Untuk bertumbuh orang lain membutuhkan kita dan kita membutuhkan orang lain. Kita membutuhkan pertolongan, nasihat dan penghiburan dari orang lain, kita pun demikian (Fil 2:1). Kita dipanggil untuk berlomba memainkan peran kita dalam komunitas, berlomba saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat (Rom 12:10). Peran kita itu akan menciptakan kebersamaan yang indah yang berujung pada pembangunan iman seluruh jemaat (Rom 15:1-2). Oleh karena jangan lagi berdiam diri hiburlah mereka yang sedih dan kuatkan yang lemah(1 Tes 5:14, Ibr 12:12). 3.Mulailah dengan mengenal anggota jemaat dan bergabunglah dalam K3R. Apakah kita mengenal semua anggota jemaat di gereja lokal kita atau berapa banyak yang kita kenal. Keinginan kita untuk mengenal anggota jemaat merupakan awal melakukan peran kita dalam membangun persekutuan dalam Tuhan.
  4. Kebutuhan  gereja lokal. Gereja lokal memiliki kebutuhan juga. Ada anggota jemaat yang tidak mampu menafkahi dirinya sendiri, kebutuhan hamba-hamba Tuhan, gereja juga memiliki gedung dengan biaya rutinnya, banyak kegiatan-kegiatan atau kebaktian-kebaktian atau program yang harus ditopang secara keuangan. Siapa yang berperan mencukupkan semuanya ? Apakah hanya sebagian orang saja ? Tentu tidak. Semua kita berperan untuk memikulnya. Ibarat perahu jika kita dayung bersama-sama akan menjadi ringan.
  5. Menjadi saksi keluar. Dengan melakukan peran di dalam gereja lokal dengan baik, maka dengan sendirinya kita akan menjadi saksi di luar atau dimanapun kita berada. Karena kita telah hidup dalam apa yang Tuhan kehendaki dalam gereja lokal kita. Kita telah belajar berbagi, berbuat bagi kemajuan iman orang lain di gereja lokal, maka karakter ini akan terbawa ke luar.

Rabu, 23 Oktober 2013

MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN ALLAH


Membangun hubungan dengan Allah adalah hubungan yang tertinggi dari semua hubungan-hubungan yang ada. Ini adalah tujuan hidup kita ada di bumi ini. Tanpa hubungan dengan Allah ini kita tidak ada nilainya. Karena nilai kita ada pada Allah yang menciptakannya. Manusia diciptakan untuk sebuah hubungan dengan Allah.

 

Tuhan pun merindukan hubungan dengan manusia. Itulah sebabnya ketika Adam dan Hawa lari dan bersembunyi, Tuhan memanggil manusia itu. Puncak dari kerinduan Allah akan hubungan dengan manusia adalah ketika Allah mengutus AnakNya yang Tunggal ke dunia dan memberikan NyawaNya, agar manusia bisa dikembalikan kepada hubungan  yang Allah rancangkan sejak semula.

 

Tujuan membangun hubungan dengan Allah tentu tidak lain agar kita mengenal Allah. Kita bisa mengenal jika kita membangun hubungan dengan baik. Dengan perjumpaan yang berkesinambungan, maka kita akan semakin mengenal sifat, hakekat atau kodrat dan kehendak Tuhan. Semakin dekat kita dengan Tuhan maka semakin kita mengenal Tuhan

 

PROBLEMATIKA MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN ALLAH

 

1. Allah tidak kelihatan

 

Kita harus jujur mengakui bahwa membangun hubungan dengan Allah bukanlah hal yang mudah sebab Allah tidak kelihatan. Membangun hbungan dengan manusia yang kelihatan saja sudah sulit apalagi dengan yang tidak kelihatan.

 

Percayakah kita Allah itu ada ? Apakah pernah melihat Allah, seperti apa wajahNya ? Jika belum pernah melihatNya mengapa percaya bahwa Allah ada. Apa buktinya Allah itu ada.

 

Allah yang tidak kelihatan memang menjadi kesulitan bagi kita untuk membangun hubungan denganNya karena kita berdaging dan masih sangat kuat dipengaruhi oleh kelima indra kita. Inilah salah satu yang membuat hubungan kita naik turun dengan Tuhan.

 

Ada kalanya kita menyangka Tuhan hadir dalam doa kita, karena kita menangis atau merinding padahal hanya perasaan kita. Ketika kita berdoa, benarkah Allah mendengar doa kita, Benarkah Allah tahu kita sedang berdoa. Disinilah sering timbul keraguan dalam berelasi dengan Tuhan.

Penulis Ibrani berkata : Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibr 11:6)


Jadi kita percaya Allah ada karena Alkitab mengatakan bahwa Allah ada. Percaya ada Allah menjadi dasar kita untuk membangun hubungan dengan Allah. Sebab tidak mungkin kita membangun hubungan kepada yang tidak ada.

 

2. Kejatuhan Dalam Dosa

 

Kejatuhan manusia dalam dosa telah memisahkan manusia dari Tuhan. Dosa membuat manusia tidak ingin berjumpa dengan Tuhan. Dosa membuat manusia lari dari Tuhan. Oleh kasih kasih karunia Tuhan, Ia datang ke dunia untuk memulihkan hubungan yang terputus tersebut. Manusia diminta untuk percaya kepada pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dan rela menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruslamatnya secara pribadi.

 

Terus terang, sekalipun kita telah percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruslamat kita secara pribadi bukan berarti kita otomatis menyukai perjumpaan dengan Tuhan. Atau hasrat atau gairah manusia hanya kepada Tuhan. Mungkin pada awal  pengalaman bertemu Tuhan kita punya gairah atau hasrat yang kuat ingin bertemu Tuhan atau ingin memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Tetapi kalau kita jujur tahun-tahun berikutnya, fakta membuktikan tidak mudah untuk memiliki hasrat, gairah atau kerindungan membangun hubungan dengan Tuhan. Mengapa ? Filosofi dunia yang telah banyak mewarnai jiwa kita, kodrat sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa yang ingin hidup tanpa ada kesusahan, tidak ingin menderita, ingin aman, nyaman dan sebagainya.

 

Kita harus berjuang dengan segenap hati untuk tetap memilih Tuhan sampai Tuhan menjadi satu-satunya yang paling berharga di dalam hidup kita berapa pun harganya. Perjuangan ini akan membuahkan hasil yaitu hasrat, gairah atau kerinduan kita hanya Tuhan saja.

 

BAGAIMANA MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN ALLAH

 

A. Memiliki Kerinduan yang tulus dan suci untuk mengenal Tuhan

Membangun hubungan dengan Allah harus dimulai dengan kerinduan yang tulus dan suci. Tanpa kerinduan yang tulus dan suci ini, pencarian kita akan Allah hanyalah untuk memuaskan otak kita atau hanya memperluas pengetahuan akali kita saja. Kita bangga mampu menguraikan tentang Allah, sifat-sifatNya, kodratNya dan lain-lain. Namun sama sekali tidak memberi dampak bagi hidup kita. Ini adalah orang yang berbangga dalam kemalangan, tahu tapi tidak mengalami atau menikmati.

 

Pemazmur mengungkapkan kerinduannya kepada Allah :

 

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. ( Mazmur 63:2 )

 

Ya, Allah ku, aku mencari Engkau..

Secara literal, artinya mencari di pagi hari (look for dawn). Band. Yes 26:9.

Pengertiannya secara luas berarti melakukan satu hal yang paling penting, tidak ada yang lebih penting dari pencariannya akan Tuhan. Sebab hanya Tuhanlah yang dapat memuaskan kerinduan atau rasa haus jiwanya

 

Daud mengungkapkan kehausannya akan Tuhan seperti tanah yang kering dan tandus tiada berair. Menunjukkan bahwa Tuhanlah kebutuhannya yang paling mendesak, jika tidak hidupnya kering, tawar, dan akhirnya jiwanya mati. Itu sebabnya Daud giat mencari Allah.

 

Paulus mengatakan bahwa kerinduannya adalah mengenal Dia (Fil 3:10)

Setelah 25 tahun dalam pelayanannya Paulus tetap merindukan mengenal Tuhan. Peryataan ini juga dikatakannya setelah ia melepaskan segala sesuatu ayat. 8

 

Tuhan Yesus berkata : Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena akan dipuaskan (Mat 5:6).

 

Tuhan hanya memberikan diriNya dikenal dan dinikmati oleh orang-orang yang serius dan lapar dan haus kepada Tuhan. Jika kita tidak ingin menginginkan Tuhan , kita tidak dapat apa-apa dan kita akan binasa. Hosea mengatakan : Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah (Hos 4:6)

 

Apakah kita haus dan serius kepada Tuhan, rindu mau mengenal Tuhan ? Jika kita serius tuliskanlah sejenak dalam catatan kita, jangan diselembar kertas, tetapi buku catatan atau di bagian depan atau belakang Alkitab kita.(2-3 menit)

Kita akan selalu melihat dan mengingat komitmen kita

 

Jika kita serius dengan komitmen kita, maka selanjutnya yang harus kita pelajari dalam membangun hubungan dengan Allah adalah memahami tentang Allah. Tanpa tahu tentang Allah, kita bisa membangun hubungan.

 

 

 

B. Memiliki pemahaman yang benar tentang Allah

Dalam rangka Membangun hubungan dengan Allah ini, ada dua hal yang harus kita ketahui agar kita tidak menyimpang.

Pertama, Kemampuan akal budi kita yang terbatas. Akal budi kita yang terbatas tidak mampu sepenuhnya memahami Allah yang tak terbatas, ditambah lagi kita adalah manusia yang telah jatuh dalam dosa. Bahkan sekalipun kita sudah bertobat dan menjadi anak Allah, tetap saja kita kita terbatas memahami Allah.

Sehingga kita tidak merasa lebih dari orang lain atau merasa telah mengenal semua mengenai Allah.

 

Kedua, Allah tidak mewahyukan  segala-galanya mengenai diriNya kepada kita. Namun segalanya yang telah diwahyukan Allah mengenai diriNya kepada kita, dapat kita ketahui.

 

Sesungguhnya tak seorangpun bisa membangun hubungan dengan Allah jika Ia sendiri tidak merelakan diriNya untuk dikenali. Allah dengan kerelaan hatinya yang besar, memberikan dirinya diketahui atau dikenal. Itu sebabnya Ia mengutus AnakNya Yang Tunggal, menjadi manusia yang sama dengan kita bisa mengenalNya dan memberikan FirmanNya. Kita bersyukur bahwa kita telah memiliki Alkitab. Alkitab menuliskan bagi kita tentang Allah, sifat-sifatNya atau karakterNya, kodratNya dan kehendakNya, sehingga kita mengerti mengapa Allah bertindak ini dan itu.

 

Tanpa memilliki pemahaman yang benar tentang Allah, hubungan kita dengan Allahpun tidak akan benar juga. Kita akan salah menilai Allah, menganggap Allah tidak baik atau jahat ketika penyakit belum sembuh padahal telah didoakan, menganggap Allah kejam karena keadaan belum berubah, dan lain sebagainya.

 

Tentu banyak hal yang bisa temukan mengenai Allah di dalam Alkitab, tetapi kita batasi pada sifat-sifat Allah saja. Itu sebabnya tidak ada kata tamat dalam menjalin hubungan dengan Allah. Marilah kita memahami sifat-sifat Allah yang berikut :

 

Allah Maha Hadir

Allah maha Kudus

Allah Maha Tahu

Allah Maha Kuasa

Allah Maha Kasih

Allah Tidak Berubah

Allah Yang Tidak Terbatas

Allah Yang Tegas

Allah Yang Setia

Allah Yang Berdaulat

dll

 

Pemahaman yang benar akan Kebenaran mengenai sifaf-sifat Allah di atas membuat kita mengerti apa kehendak Allah. Selanjutnya Kebenaran yang telah mewarnai jiwa kita itu akan membimbing dan mengawasi hidup kita dalam memahami hidup, berkata-kata maupun bertindak.

 

Tetapi kita tidak boleh puas hanya memahami sifat-sifat Allah. Karena antara memahami dan mengalami masih terbentang jauh jaraknya. Sekalipun kita telah memahami dengan baik dan mampu menguraikan dengan baik tentang Allah dan sifat-sifatNya, itu bukanlah tujuan dari membangun hubungan dengan Allah

 

C. Mengenal Allah

 

Tujuan membangun hubungan dengan Allah adalah mengenal Allah. Tetapi untuk bisa mengenal Allah kita harus lebih dulu memahami tentang Allah. Pemahaman yang benar tentang Allah adalah sarana untuk mengenal Allah. Mengenal Allah adalah sebuah proses mengalami atau menikmati dan dinikmati Tuhan. Mengenal Allah Allah adalah sebuah usaha menggoreskan Allah di hati.

 

Bagaimana kita bisa menikmati dan dinikmati Tuhan ? Atau bagaimana kita menggores Allah di hati kita ?

Satu-satunya jalan adalah Melakukan apa yang Allah kehendaki. Semakin suka kita melakukan kehendak Allah, semakin kita menikmati dan dinikmati Allah dan kita semakin mengenal Allah lebih dalam. Inilah yang disebut hubungan yang intim dengan Allah. Tuhan menikmati anak anaknya di dalam ketataan mereka kepada Tuhan.

 

Tuhan Yesus berkata : Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. (Yoh 14:21,23).

 

Jika kita mengasihi Allah, kita melakukan KehendakNya, maka Tuhan sendiri dengan rela menyatakan diriNya, memberikan diriNya dikenal sehingga kita makin mengenal Allah, mengenal pikiran dan perasaanNya.

 

Kita juga harus jujur mengakui bahwa melakukan kehendak Allah tidak semudah mengatakannya, itu sebabnya kita harus serius, tidak boleh menjadi pekerjaan sampingan, tetapi seluruh hidup. Kita harus rela melepaskan keterikatan terhadap apapun seperti hobby, uang, kebanggaan duniawi, dll.

 

Hubungan dengan Allah tidak akan dapat bertumbuh apabila uang, dosa, berbagai kegiatan, hal-hal yang menjadi ketagihan seperti hobby masih menguasai kita lebih dari Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan kita pada pada dunia masih lebih kuat dari kecintaan kita kepada Allah.

Tantangan lain adalah bahwa di dalam diri kita ada hasrat yang melekat untuk menjadikan diri kita sendiri penting atau bernilai, sehingga Allah kalah bersaing.

 

Merenungkan Kebenaran tentang Allah

Ada satu hal yang sering diabaikan, padahal ini sangat penting, yaitu Merenungkan Kebenaran tentang Allah. Kita tidak akan bisa mengenal Allah, melakukan kehendakNya, jika kita tidak melakukan kegiatan pikiran ini, yaitu merenungkan (meditasi) KebenaranNya.

 

Merenungkan (meditasi) adalah kegiatan mengingat, memikirkan, berdiam diri, dan menerapkan bagi diri sendiri berbagai hal yang diketahui tentang Allah.

Merenungkan (meditasi) adalah berbicara kepada diri sendiri tentang Allah dan dirinya sendiri.

Meditasi merupakan kegiatan pikiran yang kudus, yang dengan sadar dilakukan di hadapan Allah sebagai sarana komunikasi dengan Allah ( J. I. Packer).

Merenungkan (meditasi) adalah seperti kegiatan sapi yang mengunyah makanannya.Seekor sapi akan makan rumput lalu menelannya. Tetapi nanti sapi itu ingin merasakan lagi rumput itu dimulutnya, lalu sapi akan memuntahkan lagi ke mulutnya dan mengunyahnya berulang kali. Itu dilakukannya terus sampai sampai rumput itu sudah dikunyah habis-habisan dan siap untuk ditelan untuk terakhir kali dan diteruskan ke system pencernaan yang akan memelihara sapi itu. Dekianlah kita lakukan, sehingga Firman meresap dalam hati kita.

 

 

Kegiatan Meditasi ini membuat Kebenaran meresap ke dalam batin kita, menjadikan kita rendah hati dan menumbuhkan cinta kita kepada Allah. Kegiatan meditasi ini akan membawa kita tersungkur menyembah Allah. Cinta inilah yang akan memampukan kita melakukan kehendak Allah. Cinta kepada Tuhan inilah yang mempukan kita rela meninggalkan segalanya yang kita kagumi, yaitu yang dibenci oleh Allah. (Luk 16:15). Cinta yang membuat seseorang berani kehilangan semuanya demi Tuhan yang dicintainya.

 

Jalan Salib atau Jalan Penderitaan

Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan karena namaNya. Kita dibanting-banting dan semua itu sarana yang Tuhan izinkan agar kita mengenal Tuhan.

 

Penutup

Tidak cukup bagi kita hanya memahami Kebenaran Allah atau memiliki ajaran yang benar saja, kasih atau cinta kita juga harus benar. Jika tidak kita Akan ditegur Tuhan, seperti jemaat Efesus (Why 2:1:8). Tidak ada pilihan lain kita harus bertekad dan nekad mencintai Allah dan dengan sukacita melakukan kehendak Allah

 

Tidak ada jalan pintas untuk mengenal Allah, kita harus tekun membangun hubungan dengan Allah. Kalau membangun hubungan dengan Allah kita harus belajar Kebenaran Firman, belajarlah sunguh-sungguh, Kalau harus berdoa, berdoalah sungguh-sungguh, meditasilah sungguh-sungguh, kalau harus menyangkal diri, sangkallah sungguh-sungguh, dan lain-lain.

 

Akhirnya, bicara mengenai hubungan dengan Allah, bukanlah topik yang perlu banyak dibicarakan tetapi banyak dilakukan, karena dengan melakukanlah kita bertumbuh dalam keintiman dengan Allah yang menuntun kita mengenal Allah.