Rabu, 22 April 2015

HIDUP TIDAK BERCACAT CELA



Nats:  tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.   1 Petrus 1:15-16
Pembacaan Alkitab: 1Petrus 1:13-25

Mendengar kata hidup tidak bercacat bagi kebanyakan orang mungkin sebagai sesuatu hal yang berlebihan atau tidak mungkin bisa dicapai. Apakah manusia bisa hidup tidak bercacat cela? Bila anggapan ini ada dalam pikiran kita  berarti kita mengganggap Tuhan penipu. Sebab banyak ayat yg mengatakan bahwa setiap orang percaya harus hidup tidak bercacat cela misalnya Mat 5:48 atau 1Yoh 2:6. Ada beberapa hal yang membuat seseorang bermental blok, apatis, dan tidak  tidak memiliki keinginan untuk mencapai hidup tidak bercela yaitu:

1. Cara berpikir berbagai agama dan keyakinan
Diajarkan bahwa manusia tidak sempurna dan rapuh dan penuh kekurangan. Cara berpikir seperti ini melahirkan sikap permisif. Lalu dikesankan pula bahwa Allah adalah Allah yang sangat  pengampun. Memang segala dosa dosa telah ditanggung Tuhan Yesus (Rom 8:1) namun akibatnya kita berhutang menurut Roh. Hutang menurut roh artinya kita berhutang melakukan segala sesuatu yang dikehendaki Allah. Hal ini sama artinya dengan hidup tidak bercacat cela.

2. Tokoh-tokoh Alkitab dalam PL dan  PB memiliki hidup bercela
Hal ini memunculkan pemikiran bahwa kalau tokoh-tokoh besar dalam Alkitab saja tidak sepenuhnya benar maka apalagi kita.  Lagipula sekalipun mereka kedapatan bersalah Tuhan masih memakai mereka. Kita lupa kalau mereka  belum dipenuhi RK dan belum memiliki Injil.  Jadi mereka bukan model manusia yg dikehendaki Allah. Namun kita  bisa belajar dari kelebihan mereka tetapi  tidak  seluruh hidupnya.

3. Jejak rekam selalu bersalah
Jejak rekam yang selalu jatuh dalam kesalahan dapat membuat  seseorang bermental blok. Kenyataan ini membangun sikap apatis dan anggapan mustahil hidup tidak berceltidak. Jd hrs mengganggap seluruh konsentrasi diarahkan utk hidup suci. Hal tersulit hy di mental niat tekad untuk meninggalkan dosa. Meskipun ga ada ancaman. Contoh org sakit gula tetapi tetap sj tdk menjaganya. Disini niatnya kurang besar. Org bs jd teroris pengantin bom ( brain wash). Tidak punya niat bertahan atau berubah. Menjadi sulit karena Hati terlanjur diisi dgn kesenangan dunia,

4. Hidup suci tidak terlalu menguntungkan
Menjaga kekudusan semakin lama semakin dianggap kuno oleh manusia. Orang tidak lagi kagum akan orang-orang yang hidup mempertahankan kekudusan, tetapi malah menertawakan dan menganggap mereka bodoh atau kurang gaul. Anggapan lainnya lahir ketika membandingkan dirinya dengan orang hidup dalam dosa tetapi tidak mengalami sesuatu yang buruk. Mereka senang-senang saja dan  tidak ada apa-apa kelihatannya. Banyak org tahu betapa mengerikannya neraka. Jika bumi menjadi lautan api maka tidak ada orang yg bisa menolong dan tidak ada  tempat untuk bersembunyi jika bumi ini menjadi lautan api.  Namun sebaliknya  di ujung langit manapun  jika kita hidup tidak bercacat cela akan dipelihara Tuhan dan tidak akan dipermalukan Tuhan.

Dengan  demikian jangan biarkan kita memiliki mental blok. Genjot hati kita untuk dapat mengalami Tuhan dan  tidak mengasihi dunia. Paksa diri kita untuk hidup  tidak bercacat cela dan pikirkan terus bagaimana memiliki  hidup tidak bercela melalui firman, persekutuan pribadi dengan Tuhan dan  Letakkan seluruh pengharapan kita kepada penyataan Yesus Kristus kelak (1 Petrus 1:13). Pada akhirnya kekudusan bukan menjadi beban tetapi kehormatan karena Tuhan yang memberi perintah (1 Pet 1:16).

Diskusikan:
1. Apakah kita bisa memiliki hidup yang tidak bercacat cela?
2. Apakah hal tersulit tersulit yang dialami seseorang untuk meninggalkan dosa?

LOKASI K3R MINGGU INI : RABU 22 APRIL 2015, PUKUL 20.00 WIB

K3R- 1. Wilayah:     Boulevard Hijau, Harapan Indah 2, Bintara, Jakarta Garden City  dan Perumnas 1
Rumah Bp. Edi Sihite, Blok  AF No.7, Harapan Indah

K3R- 2 . Wilayah:    Pejuang Jaya dan Harapan Indah 1
Rumah  kel Bp. Ucok Tobing, Pejuang Blok B, no. 123 (0812-10758657)

K3R- 3. Wilayah:     Taman Harapan Baru
Rumah kel. Bp. Hisar Simanjuntak, THB, Blok J3/ 5 (0821-22596767)

K3R- 4. Wilayah:   Puri Harapan, Wahana Harapan dan Pertanian
Rumah Kel. Bp. Lukas Pamungkas, Wahana Harapan, Blok C14/ 02. (081318006849)

K3R-5. Wilayah:     Pesona Anggrek, Prima Harapan, Villa Anggrek  dan Tytian Kencana
Rumah Kel. Ibu Pulisa, Pesona Anggrek Harapan, Blok F3 No.8 (021-88874977)

K3R-6. Wilayah:     PUP  Sektor, Taman Candra Baga
Rumah kel. Bp. Johanes, PUP Blok A17/9 (0821-12426523)

K3R-7. Wilayah:     PUP 1 Blok A,B,C,D,E,F,G
Rumah Kel. Ib. Mesiana, PUP, E5 No. 33  (081354766152)

K3R- 8. Wilayah:     PUP 2 Blok AC,AD,AE,AK,AF
Rumah Kel. Bp. Antonius, PUP AE 11/ 2

K3R- 9. Wilayah:     PUP 3 Blok G1, GG, HH, II, LL, MM
Rumah Kel. Bp.  Jimmy, PUP, CC 4/ 15.

K3R-10. Wilayah:  PUP 4 Blok AL, AM,AN
Rumah Kel. Bp. Elloy,  Graha Persada, Blok C4 No. 2

K3R- 11. Wilayah:     Vila Mutiara Gading
Rumah kel. Bp. Immanuel, VMG, B6 no. 7 (021-92447015)

MENGHARGAI KORBAN KRISTUS



Suatu ketika, menjelang perayaan Jumat Agung. Ada seorang bertanya, "Mengapa hari raya yang satu ini disebut hari raya Jumat Agung?"  Lebih lanjut ia bertanya, "bukankah peristiwa yang dikenang adalah peristiwa seputar kematian?  Bukankah peristiwa tersebut adalah peristiwa yang mengerikan? Bagaimana dengan saudara, apakah pertanyaan yang sama juga ada dalam benak saudara? Atau apakah saudara pernah merenungkan peristiwa yang mengerikan ini dan bertanya dimanakah letak keagungannya? Bertalian dengan perayaan Jumat Agung juga ada perayaan Paskah. Apa artinya  perayaan paskah bagi orang Kristen? Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah" (1Kor 5:7). orang Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga, bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.
Peristiwa ini terjadi karena dosa yang dilakukan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Karena ketidaktaatannya maka sejak hari itu Adam dan Hawa serta semua keturunannya menjadi berdosa (Rom 3:23). Semua manusia terpisah dari Allah penciptanya yang Maha Kudus (Rom 6:23). Manusia telah kehilangam koneksi dengan Allah penciipta sehingga manusia tidak bisa bercakap-cakap lagi dengan Allah. Sejak peristiwa itu pula manusia kehilangan akses untuk dapat menemui Allah. Manusia tidak bisa menemui Allah dengan cara apapun. Sekalipun dengan agama dan segala aturan yang ada di dalamnya sebagai usaha menemui Allah (Yes 59:2). Manusia yang paling baik dan bermoral sekalipun tidak tidak dapat menemui Allah sebab Allah menyembunyikan diri-Nya. Segala usaha yang dilakukan manusia untuk membebaskan dirinya dari cengkraman dosa menemui kegagalan. Akibatnya manusia menjadi terkutuk dan akan meluncur ke api kekal tanpa ada yang menghambatnya. Tentu saja Allah sang Pencipta tidak membiarkan malapetaka itu dialami oleh manusia. Maka manusia membutuhkan anugerah yang dapat membebaskan manusia dari cengkraman dosa. Manusia membutuhkan anugerah yang dapat membuka kembali akses masuk untuk menemui Allah pencipta. Manusia membutuhkan kerelaan  Allah Bapa untuk menyatakan diri-Nya kepada  manusia dan tidak menyembunyikan diri-Nya.
Melalui peristiwa Jumat Agung yaitu perayaan akan wafatnya Yesus Kristus yang tergantung di kayu salib dan kebangkitan-Nya pada hari ketiga (Paskah) maka hukuman itu telah ditanggung oleh Yesus Kristus. Manusia kini dapat dibebaskan dari cengkraman dosa. Seperti terlepasnya bagsa Israel dari cengkraman Firaun dan terlepasnya bangsa israel dari perbudakan di Mesir.( inti perayakan Paskah menurut Yahudi).  Akses untuk menemui Allah telah terbuka kembali (Ef 3:12; Ibr 4:16). Oleh karena kerelaan hati-Nya maka Allah rela ditemui dan tidak menyembunyikan diri-Nya. Dengan demikian manusia tidak perlu lagi mengalami hukuman kekal.  Melalui kematian-Nya di tiang salib dan kebangkitan-Nya maka karya Agung keselamatan Allah tergenapi  ( Kol 1:20-22). Itulah sebabnya peristiwa yang kita peringati pada hari Jumat Agung sungguhlah peristiwa yang Agung dan layak diberitakan kepada segala bangsa.
Sebagai orang-orang yang telah mengerti dan percaya akan keagungann Jumat Agung pada zaman ini. Kita bertugas meneruskan berita ini kepada semua orang. Moment perayaan jumat Agung dan Paskah bisa kita pakai untuk membuka pembicaraan mengenai karya-Nya yang Agung. Kita juga dapat menjelaskan kepada setiap orang yang belum mengerti bahwa peristiwa Jumat Agung  layak untuk dirayakan oleh segenap bangsa di bumi. Demikian juga dengan perayaan Paskah yang menunjuk kepada kebangkitan Kristus dari kematian menunjuk kepada kemenangan-Nya atas maut (1 Kor 15:54-55). Begitu juga bagi  setiap orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus akan memperoleh kebangkitan dan hidup yang kekal (Yoh 3:16).

BAHAN DISKUSI
1.  Apakah perbedaan perayaan Jumat Agung dengan perayaan Paskah
2.  Apakah pentingnya menceritakan peristiwa Jumat Agung dan Pasakah kepada sesama?