Sabtu, 22 Agustus 2015

PERLINDUNGAN TUHAN



Pembacaan Alkitab: Luk 21:34 -36
Nats Alkitab: Luk 21:34




Agama adalah buatan manusia. Agama adalah usaha manusia untuk mendapatkan perlindungan dari satu pribadi yang dianggap dapat memberikannya perlindungan dari segala ancaman, malapetaka, penderitaan, dan kesukaran hidup. Selain itu memang pada dasarnya di dalam diri manusia terdapat rongga kosong yang hanya dapat diisi oleh satu pribadi yaitu TUHAN. Mengapa agama-agama dapat dikatakan sebagai buatan manusia? Karena ada sosok manusia yang mengklaim bahwa dirinyalah sebagai pendiri agama tersebut  atau orang pertama yang mengaku mendapat wahyu atau pencerahan secara gaib. Bagaimana mungkin seseorang bisa menemukan pencerahan hanya dengan merenung dibawah pohon tanpa pengetahuan dasar kebenaran? Atau mendapat wahyu secara mendadak di sebuah gua?

Jadi pada dasarnya agama adalah usaha manusia mencari perlindungan. Dalam hal ini ada dua aspek pemahaman mengenai mencari perlindungan:
1. Mencari perlindungan  Tuhan versi umum
Bagaimana Tuhan memenuhi kebutuhan, menyelesaikan masalah, menyembuhkan , dan meluputkan kita dari sakit penyakit malapetaka, dN oencobaan
2. Mencari perlindungan Tuhan Versi Kristen:
Berusaha untuk mengerti, melakukan kehendak Tuhan atau dengan kata lain berusaha hidup berkenan.
Perlindungan secara kristen berkaitan dengan usaha TUHAN mengembalikan manusia kepada rancangan semula sehingg tidak menyangkut kepada segala hal yang berkaitan dengan lahiriah (Mat 10:28/ Luk 12:4). Karena itu berbicara mengenai perlindungan Tuhan bukan perlindungan terhadap kesehatan, perusahaan, dompet,...dll.   Pada intinya bukan  masalah-masalah yang fana tetapi pribadi kita.
Ciri Orang yang menjaga diri adalah:
1. Mengevaluasi diri
2. Terus berinteraksi dengan Tuhan
3. Berupaya hidup berkenan

Mereka yang selama di bumi berusaha hidup berkenan kepada-Nya, tidak akan memiliki rasa ketakutan di hadapan Sang Maharaja. Inilah yang Alkitab katakan sebagai “tahan berdiri” di hadapan Anak Manusia (Luk. 21:36). Tahan berdiri artinya bisa mempertanggungjawabkan seluruh kehidupannya selama di dunia.
Orang yang tahan berdiri di hadapan Tuhan, selama di dunia ia pasti:
a)menghormati Tuhan secara pantas
b)mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa
c)melayani Dia dengan segenap hidup
d)hidup dalam kesucian sesuai dengan standar Tuhan.
Inilah kehidupan orang yang takut akan Tuhan, dimana saat bertemu muka dengan muka dengan TUHAN adalah saat yang ditunggu-tunggu  selama hidup di dunia, sehingga selalu hidup berkenan kepada- Nya. Mereka tidak akan takut ketika berhadapan dengan Dia. Tetapi sebaliknya, orang-orang yang tidak takut akan Dia dengan hidup sembarangan, akan ketakutan di hadapan Dia. Mereka tidak akan tahan berdiri di hadapan Tuhan. Oleh karena itu jangan sampai hari Tuhan datang menjadi JERAT. Jangan menunda pertobatan seperti kisah gadis bodoh yg berpikir masih ada kesempatan utk mengisi ulang minyak sehingga menundanya dengan tidur.

KENYAMANAN SESAAT MENGHASILKAN KETRAGISAN
 

MENGENAKAN KEMATIAN YESUS



Pembacaan Alkitab: 2 Korintus 4:7-10
Nats  2 Korintus 4:10:  Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.




Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kematian Yesus dalam ayat ini? kematian Yesus menunjuk kepasrahan dan kesediaan yang tulus dalam kehidupan Tuhan Yesus untuk menerima segala penderitaan yang harus dialami demi menyelesaikan tugas yang BAPA percayakan kepada-Nya. Tuhan Yesus tidak pernah menghindari penderitaan atau kesulitan sebesar apa pun demi menyelesaikan tugas yang Bapa percayakan kepada-Nya.
Bisa dimengerti kalau Tuhan Yesus menyatakan bahwa Ia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya  artinya Ia tidak memiliki kenyamanan di bumi ini tetapi hanya untuk melakukan kehendak BAPA dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kehidupan Tuhan Yesus seperti kehidupan seorang yang telah dieksekusi hukuman mati, tinggal menunggu waktu pelaksanaannya. Pengakuan teguhnya adalah: Bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mulah ya Bapa.
Kematian Yesus artinya kesediaan untuk menerima segala penderitaan demi kepentingan pekerjaan Bapa. Dalam  penderitaan pelayanannya Rasul Paulus mencatatnya sebagai contoh hidup yaitu bagaimana  membawa kematian Yesus di dalam tubuhnya.  Dengan membawa kematian Tuhan Yesus di dalam tubuhnya, maka kehidupan Tuhan Yesus menjadi nyata. Inilah yang dimaksud dengan menderita bersama dengan Tuhan Yesus.  Dari pernyataan Paulus ini kita dapat memperoleh pelajaran sangat berharga, yaitu seseeorang tidak akan pernah mengalami kehidupan dimana Tuhan Yesus nyata dalam dirinya sebelum menerima dengan segala kepasrahan semua penderitaan yang harus dialami demi kepentingan pekerjaan Tuhan.
Kehidupan seperti Paulus adalah kehidupan yang sangat langka. Tetapi itulah kekristenan yang sesungguhnya, bahwa kekeristenan bukanlah agama tetapi jalan hidup. Bagi Paulus dunia bukanlah tempat yang menjanjikan untuk dinikmati, tetapi sebagai kesempatan untuk memperjuangkan kepentingan dan rencana Bapa seperti yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dalam kesaksian hidupnya ia berkata: Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ  selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah (Kisah 20:22-25). Dengan kualitas hidup yang demikian ini Paulus bisa berkata bahwa hidupnya bukan dia lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam dirinya.
Banyak orang Kristen tidak membawa kematian Yesus di dalam tubuhnya, tetapi yang dilakukan adalah membawa kehidupan dunia di dalam tubuhnya. Mereka sibuk secara wajar seperti manusia lain, makan dan minum serta hidup dalam segala kesenangan. Mereka tidak menyatakan kehidupan Yesus dengan nyata, tetapi kehidupan anak-anak dunia, mereka sedang digiring oleh kuasa kegelapan menuju api kekal. Kekristenan yang benar adalah mengenakan kehidupan Tuhan Yesus. Juga dalam keprasahan-Nya menerima segala yang menyakitkan demi kepentingan pekerjaan Bapa. Sesungguhnya kesempatan untuk selalu membawa kematian Yesus adalah karunia, sebab hanya dengan menderita bersama dengan Tuhan seseorang dapat dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus (Roma 8:17; Filipi 1:29). Dengan membawa kematian Tuhan Yesus di dalam tubuh kita, maka kehidupan Tuhan Yesus menjadi nyata.