Rabu, 19 Februari 2014

LOKASI K3R : RABU 19 FEBRUARI 2014, PUKUL 20.00 WIB




K3R- 1 :
Wilayah: Boulevard Hijau, Harapan Indah 2, Bintara, Jakarta Garden City dan Perumnas 1
Rumah Kel. Bp. Indra, Harapan Indah Blok FD/7 (08129249384)



K3R- 2 :
Wilayah: Pejuang Jaya dan Harapan Indah 1
Rumah kel. Bp. Aseng , salak 4, RO 10, Harapan Indah. (085217222509)



K3R- 3 :

Wilayah: Taman Harapan Baru
Rumah kel. Bp. Jhon Sinaga/ Ib. Christina, THB C1/ 12A (081382579201)



K3R- 4 :

Wilayah: Puri Harapan, Wahana Harapan dan Pertanian
Rumah Kel. Ib. Coby, Wahana Harapan, E10/ 12 (081389744232)

 

K3R-5 :

Wilayah: Pesona Anggrek, Prima Harapan, Villa Anggrek dan Tytian Kencana
Rumah bp. Johnny M, Villa Mas Indah, Blok D4, No. 10 (0813-11634345)

 

K3R-6 :


Wilayah: PUP Sektor, Taman Candra Baga
Rumah kel. Bp. J. Siahaan/ ib. br. Pakpahan, PUP Sektor 5, Blok P11/ 17 (0812-10977881)

 

K3R- 7:
Wilayah: PUP 1 Blok A,B,C,D,E,F,G
Rumah Kel. Ibu Mesianna, PUP E5/ 33 (0813-54766152)

 

K3R- 8 :
Wilayah: PUP 2 Blok AC,AD,AE,AK,AF
Rumah Kel. Bp. Arja, PUP AD9/ 6, (081311252540)

 

K3R- 9 :
Wilayah: PUP 3 Blok G1, GG, HH, II, LL, MM
Rumah Kel. Bp. Yudi PUP, HH2/9 (021-96147255)

 

K3R-10 :
Wilayah: PUP 4 Blok AL, AM,AN
Rumah Kel. Bp. Nelson Tambunan, Blok AL 18 (08128115130)

 

K3R- 11:
Wilayah: Vila Mutiara Gading
Rumah kel. Bp P. Immanuel VMG, B6 No. 7 (021-92447015)









Senin, 17 Februari 2014

PROFIL : YUDI HIMAWAN


“Yudi” demikian panggilan akrab pria bernama lengkap Yudi Himawan. Lahir tanggal 19 Februari 1968. Ia menikah dengan Yeni Liawati tanggal 6 Mei 2001, di Gereja Bethani Indonesia. Kristen sejak lahir tidak membuatnya mengenal Tuhan dengan benar. Kristen hanya merupakan status agama. Ia belum mengerti makna kekristenan yang sesungguhnya. Besar dan tumbuh di lingkungan Hayam Wuruk Yudi muda melewati masa mudanya dengan transisi iman yang penuh pergumulan. Ia pernah bekerja di Klub malam, menjadi “bar boy”. Dia menggulirkan hidupnya tanpa tujuan. Tetapi ia aktif melayani di gereja komunitas pemuda sebagai pemusik.

Sekian tahun yang dilalui dengan hidup tidak “bernilai”. Namun sejak menikah, kehidupan malam itu ia tinggalkan. Ia sempat bekerja di Bank Maspion. Dan beberapa perusahaan lain. Sang istri bekerja di  BCA sampai sekarang. Pada tahun 2008, akibat gaya hidup yang konsumtif, dan lepas kendali. Keluarga muda ini mengalami problem serius. Mereka terlilit hutang. Berbagai bentuk tekanan dari debtcolect mempengaruhi phisik maupun psiskis. Mereka berada di titik impas, bahkan handphone-pun tak punya.

Hampir setahun peristiwa pahit ini melanda hidup mereka. Akhirnya badai itupun berlalu. Hal ini membekas di hati mereka dan mulai menata hidup baru. Mendengar khotbah-khotbah di Rehobot yang mengingatkan akan kematian, di sadarkan bahwa hidup ini tak lama. Dunia bukan tempat permanen, Langi baru dan bumi baru merupakan tujuan yang sebenarnya. Kematian adalah jalan menuju langit baru bumi baru, untuk itu kita harus mempersiapkan diri.

Semua peristiwa pahit itu menjadi manis jika disikapi dengan benar, yaitu bertobat. Kadang susah, emosi, tapi belajar lagi. Di rumah bisa salah. Kita harus bisa me “rem” hal-hal negatif dan dosa yang merangsang hidup kita. Terus melayani Tuhan. Keadaan kita sekarang adalah akibat dari masa lalu. Mari kita hadapi setiap konsekwensi hidup dengan tetap percaya pada Tuhan. Tuhan tak memberi kita penyakit, tetapi jika kita terserang oleh penyakit, hal itu lebih disebabkan oleh cara hidup kita yang lalai di waktu lampau. Selamat bertumbuh dalam Tuhan.

Yudi Himawan beserta isteri dan kedua putrinya.

 

MAHLUK YANG BERGANTUNG


Manusia adalah mahluk yang bergantung atau terikat. Tuhan menciptakan manusia bergantung dalam dua hal :

1. Jasmani, bergantung pada lingkungannya.
          
Pertama, tumbuhan sebagai makanan pokok agar tubuh mereka bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Manusia perlu makan agar hidup. Manusia butuh sandang, pangan dan papan. Itu sebabnya manusia bekerja untuk mendapatkannya.
Kedua, manusia lainnya. Jiwa manusia tidak akan bisa sehat jika tidak ada orang lain. Manusia itu adalah mahluk yang berpribadi, memiliki pikiran, perasaan dan kehendak. Ini adalah wujud dari gambar dan rupa Allah. Manusia mampu mengasihi dan dikasihi. Artinya manusia mahluk yang mampu memberi perhatian dan butuh perhatian juga.  Perlu ada orang lain yang menjadi objek kasih  dan perhatian kita.

Emosi akan sehat jika ia bersosialisasi dengan orang lain. Dengan kata lain kehidupan manusia itu bergantung kepada sesamanya atau tidak terlepas dari orang lain. Kita bisa membayangkan kalau seseorang hanya hidup sendiri tanpa orang lain. Maka ia akan senyum sendiri, tertawa sendiri, ngomong sendiri, lucu sendiri, menangis sendiri, marah sendiri. Orang seperti disebut sakit jiwa.

Itulah sebabnya Tuhan berkata : "
Tidak baik manusia itu seorang dirisaja, aku akan memberikan penolong yang sepadan (Kej 2:18). Ayat ini bukan hanya menunjuk kepada pernikahan, tetapi juga hubungan antara manusia dengan sesamanya. Memahami hal ini kita harus menghormati orang lain, tidak meremehkan, menghina atau menganggap rendah orang lain. Kita harus sadar kita bisa sampai saat ini karena orang lain juga.  

Kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kita membutuhkan orang lain. Dalam membangun keluarga yang bahagia di dalam Tuhan, kita membutuhkan istri dan anak-anak. Suka dan duka yang dialami membuat kesadaran makin dalam bahwa kita butuh pasangan kita, kita membutuhkan komunikasi dengan pasangan kita atau kita membutuhkan pendapatnya, kita membutuhkan doa-doanya.

Apakah kita pasangan yang baik atau tidak, itu diuji oleh pasangan kita sendiri, lewat sentuhan, hubungan setiap hari. Dengan adanya pasangan kita, kita akan tahu apakah kita ini memiliki jiwa sehat atau tidak, kecuali jika kita mati rasa.

Cara kita memperlakukan pasangan kita akan terus dibentuk sampai pada kesempurnaan yang Tuhan inginkan. Jika kita tahunya marah atau kesal terus pun akan merusak jiwa kita dan bisa menimbulkan penyakit pada jasmaniah kita.
Bersyukurlah memiliki pasangan, dan hormatilah ia. Bangunlah hubungan yang baik, komunikasi yang baik.

 

Bersyukurlah memiliki orang lain yang bisa bersentuhan dengan kita, ingat kehadiran mereka penting bagi kesehatan jiwa kita bahkan dalam prestasi kita. Orang yang tidak merasa bergantung kepada sesamanya adalah orang yang tak berdaya namun sombong. Lebih tepatnya orang yang tidak mengenal siapa dirinya sendiri.

2. Rohani, bergantung kepada Tuhan atau Perkataan Tuhan

Manusia tidak bisa hidup dari dirinya sendiri. Hal ini terlihat dari adanya larangan memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Jika kamu memakannya maka engkau akan mati.

Jadi larangan memakan buah dari pohon itu memiliki makna bahwa manusia tidak hidup dari dirinya sendiri. Manusia itu terikat dengan Firman Allah itu. Hidupnya dipagari oleh Perkataan Tuhan tersebut. Jangan melanggarnya.

Larangan memakan buah pohan itu diberikan Tuhan dengan maksud menjaga manusia agar tetap sadar bahwa ia ada dalam pagar Firman Allah. Manusia tidak bisa hidup sesuka hatinya, tudak bisa hidup semaunya sendiri. Jika manusia melanggar maka mereka akan mati.Dalam sejarah israel bergantung dengan Firman Tuhan. Hal ini bukan hanya berlaku pada Adam dan Hawa, tetapi juga bagi kita. Hidup kita bergantung dari Firman Allah. Ini adalah anugrah yang Tuhan beri. Tuhan memberikan FirmanNya untuk memagari dan mengingatkan kita bahwa hidup kita sepenuhnya bergantung  dari

 

Tuhan. Dengan kata lain terikat dengan Perkataan Tuhan.

           Perkataan Tuhan ini kita peroleh dengan mempelajari Alkitab, dengan bimbingan Roh Kudus kita akan menangkap Perkataan Tuhan sebagai pedoman hidup agar kita tidak mati. Hiduplah berdasarkan Firman Allah. Pelajari dengan baik dan tekun. Praktekkan dalam hidup sehari-hari :

dalam keluarga, bagaimana kita memperlakukan keluarga (Pasangan hidup, anak-anak dan orang yang ada dalam rumah). Lihat Kol 3:18, Ef 5:22-27

Pekerjaan : lakukanlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan (Kol 3:23)

Perlakukan orang lain seperti ajaran Firman Tuhan

Jika tidak berarti kita terlepas dari Tuhan dan merasa mampu mengatur sendiri, akibatnya mati, terpisah dari Tuhan. Inilah kesombongan

Dengan tidak membaca Alkitab itu berarti hendak menunjukkan tidak bergantung pada Tuhan. Kita mau hidup mengatur diri sendiri.

Sayangnya banyak anak anak Tuhan menghabiskan waktu dan tenaga mereka mencari kebergantungan mereka dari hal hal jasmaniah ini.

 

BANJIR … BANJIR LAGI?


Tim relawan banjir GBI Rehobot THB yang berseragam rompi merah bertuliskan "CREW K3R", sesaat sebelum terjun ke lokasi bajir di Pondok Ungu Permai, Pondok Sani, Pejuang, Puri dan Harapan Indah.
 
 
Musim hujan tiba, banjir kembali mengintai ibukota dan sekitarnya. Musibah banjir memang sudah menjadi kalendar tahunan di daerah Jabodetabek, tetapi tetap saja kebanyakan warga tidak siap menghadapi musibah yang satu ini. Di awal tahun 2014, tepatnya Sabtu pagi tgl 18  Januari 2014 setelah hujan semalaman  mengguyur Jabodetabek air menggenangi banyak lokasi termasuk  daerah THB dan sekitarnya.

 

Informasi musibah banjir secara berantai diinformasikan melalui para 11 kordinator K3R yang ditersukan ke kabid K3R dan Sekretariat GBI Rehobot THB. Koordinasi langsung dilakukan dengan mengumpulkan para kordinator dan wakil kordinator K3R di gereja pada pukul 10.  Setelah dikordinasikan disepakati bahwa tim akan meninjau lokasi yang diinformasikan terkena banjir, mengingat kondisi demikian diputuskan untuk memberikan bantuan sementara yaitu berupa nasi bungkus. Tim mulai bergerak dari gereja menuju lokasi banjir Pukul 11.30 Untuk mempercepat menjangkau korban banjir maka timi dibagi 2 yaitu: tim 1 untuk daerah Pondok sani, Pejuang, Harapan Indah dan Puri, sedangkan tim 2 untuk daerah Pondok Ungu Permai. Daerah Pondok Sani adalah salah satu lokasi yang cukup parah terkena banjir, keluarga Panjaitan  pada saat dikunjungi telah mengungsi ke rumah di depan yang kebetulan lebih tinggi, dari pantauan tim terlihat bahwa kasur dan lemari telah tergenang air.  Demikian juga di daerah Harapan Indah dan Puri, tim relawan melihat kondisi banjir yang tidak dapat dilewati oleh kendaraan dan hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki. Demikian juga di daerah Pondok Ungu Permai, genangan air cukup tinggi terutama di daerah sektor 5. Hari ini tim mendistribusikan 120 bungkus nasi kepada jemaat-jemaat GBI Rehobot THB yang terkena banjir. Seluruh tim relawan yang terdiri pengurus K3R dan pemuda/i berkumpul  kembali sore hari sekitar 17:30. Kembali kordinasi dilaksanakan untuk tindak lanjut yang akan dilakukan kepada jemaat yang terkena musibah, diputuskan untuk diberikan sembako. Pengurus akhirnya mempersiapkan 45 paket sembako kepada jemaat yang memenuhi kriteria  layak menerima.

 

Minggu, 19 Januari 2014 ibadah pagi terlihat tidak seperti biasa karena dihadiri kurang dari 50% jemaat. Selama ibadah berlangsung hujan lebat terus turun dan memang ternyata banjir kembali melanda lokasi-lokasi yang terkena banjir pada hari sebelumnya. Setelah ibadah pagi, kembali tim relawan  berkumpul, Gembala wilayah Pdt. Judika Sihaloho menyampaikan terimakasih kepada seluruh tim dan untuk melanjutkan kembali pelayanan kepada jemaat untuk hari ini. Seperti hari sebelumnya kembali tim dibagi 2 dengan tim yang lebih banyak lagi Dari hari sebelumnya mendistribusikan 150 bungkus nasi padang, dan paket sembako kepada jemaat-jemaat tertentu yang memenuhi kriteria.


Banjir yang melanda Bekasi 18-19 Januari 2014 ternyata belum selesai, Rabu tgl. 29 Januari 2014 kembali air yang selalu mencari tempat yang lebih rendah kembali menggenangi perumahan dan jalanan, membuat aktivitas mayoritas warga lumpuh, kembali beberapa pengurus mengunjungi rumah jemaat yang terkena musibah banjir termasuk gembala wilayah.  Ucok Tobing yang adalah kordinator K3R-2 menuturkan bahwa musibah banjir kali ini lebih parah dari tahun sebelumnya, akibat banjir yang terjadi di tengah malam dimana sedang tidur terlelap membuatnya harus mengungsi 2 kali masing-masing 2 hari, akibat banjir ini juga perekonomian terganggu karena tidak bisa berdagang untuk lebih kurang 2 minggu, tidak hanya itu saja karena istirahat yang terganggu membuat anaknya harus mengalami demam. Harapannya agar musibah banjir tidak terjadi lagi, pemerintah harus lebih bekerja keras untuk menyelesaikan masalah banjir ini.

 

 

 

 

Senin, 03 Februari 2014

LOKASI IBADAH PERDANA K3R 2014, RABU 5 FEBRUARI 2014, PUKUL 20.00 WIB


 
K3R- 1 :
Wilayah: Boulevard Hijau, Harapan Indah 2, Bintara, Jakarta Garden City dan Perumnas 1
  Rumah Kel. Bp. Yusuf, blok NF No. 14, Harapan Indah
 
 
  
K3R- 2 
Wilayah: Pejuang Jaya dan Harapan Indah 1
Rumah kel. Bp. Aseng , Harapan Indah.
 
 
 
 
K3R- 3 :
Wilayah: Taman Harapan Baru
 Rumah kel. Bp. Nainggola/ Ib. Erni, THB F1 No. 32 (081286217281)
 
 
 
K3R- 4 :
Wilayah: Puri Harapan, Wahana Harapan dan Pertanian
 Rumah Kel. Bp. Amrin, Puri Harapan A1 (081389744232)
 
 
 
K3R-5 :
Wilayah: Pesona Anggrek, Prima Harapan, Villa Anggrek dan Tytian Kencana
 
Rumah Bp. Johnny M, Villa Mas Indah, Blok D4, No. 10 (0813-11634345)
 
 
 
K3R-6 : Wilayah: PUP Sektor, Taman Candra Baga
 
Rumah kel. Bp. Didik, THB K1/ 26 (081381008350)
  
 
 
 
K3R- 7
 
Wilayah: PUP 1 Blok A,B,C,D,E,F,G
Rumah Kel. Ibu Mesianna, PUP E5/ 33 (0813-54766152)
 
 
 
K3R- 8
 
Wilayah: PUP 2 Blok AC,AD,AE,AK,AF
 Rumah Kel. Bp. Arja
 
 
K3R- 9
 
Wilayah: PUP 3 Blok G1, GG, HH, II, LL, MM
Rumah Kel. Bp. Ricky, PUP Blok HH 7 No. 08 (021-93881326, 021-88977474)
 
 
 
 
K3R-10
 
Wilayah: PUP 4 Blok AL, AM,AN
Rumah Kel. Bp. Nelson Tambunan, Blok AL 18
 
 
 
K3R- 11
Wilayah: Vila Mutiara Gading
 
Rumah kel. Bp Jongga Manalu, VMG XI/ 29 (082226290059)
 
 
 
 

PROFIL : ANTONIUS


 
Anton, demikian nama tokoh K3R kita minggu ini. Pria yang lahir 13 November 1978, di Jakarta, menikah dengan Bernadete Indah Kriestiana tanggal 5 Juni 2004 di Gereja Paskalis Cempaka Putih. Dikaruniai 2 orang anak, Immanuel Elizabeth Christy (16 Maret 2005)dan Yoel Christian Nissi (27 Juni 2009), keduanya lahir di Bekasi.

Lahir dan dibesarkan dari keluarga Katolik yang taat, Anton muda rindu mengenal Pribadi Tuhan.Iatersadar ketika menghadapi fakta tidak masuk SMP Negeri karena nilai NEM kecil, peristiwa ini memicu pertobatannya. Sang ayah memasukkannya di SMP Paskhalis, Sunter disertai ancaman, “jika tidak berhasil lulus ke SMA Negeri, tidak akan lanjut sekolah”. Anton memiliki dua adik yang butuh biaya sekolah, sedangkan orngtuanya hanya pegawai negeri biasa. DiSMP itu ia tertarik dengan kehidupan imanpara Santa dan Santo. Muncul minatnya untuk membaca alkitab. Amsal 1 : 7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”, memberi pencerahan hati Nurani-nya, maklum ranking paling bawah dari 42 siswa.


Ia percaya bahwa kecerdasan akan bertumbuh jika orang takut Tuhan. Ia bangun jam 4 pagi tiap hari untuk
 membaca Firman dan belajar.Semakin membaca Alkitab kita menemukan keindahan dan keistimewaan manusia dihadapan Tuhan. Ia mengalami perubahan, misalnyaia tidak lagi berkata kasar, memaki dan lainnya. Jika ada yang mengejek atau menghina, ia selalu berkata, “Puji Tuhan Haleluyah”.
Kebiasaan bangun pagi,membaca Firman lalu belajar membuahkan hasil. Saat kelas 2 SMP iaberada di peringkat 10 dan mendapatkeringanan biaya SPP. Dari kelas 2 hingga tamat iagratis uang sekolah dan meraihrangking 3 besar. Ia masuk SMA Negeri dengan nilai memuaskan. Di SMA, ia dapat beasiswa, Tamat SMA ialangsung bekerja, sehingga dapat membantu orang tua dalam kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah adik-adiknya.
Setelah menikah ia menyadari  bahwa kekristenan bukanagamawi, tetapi hidup yang memancarkan Kasih Tuhan kepada sesama. Ketika mendengar khotbah bapak Erastus, ia dan keluarga memutuskan untuk bergabung dan bertumbuh di Rehobot sejak tahun 2004. Motto :Tuhan Berfirman dan saya mempercayainya, maka bereslah persoalan. Amin
Antonius bersama isteri dengan putra-putrinya.
 
 


 

BERBUAH ATAU DITEBANG (Lukas 13:6-9)

Pohon Ara yang disebutkan di Alkitab, pohon yang selalu dikunjungi wisatawan ke Israel.



Pohon ara yang beruntung namun  tidak berguna

Mengapa dikatakan beruntung ? Beruntung karena ia tumbuh di dalam kebun anggur. Pohon ara tersebut dipelihara, dirawat, dijaga. Berbeda dengan pohon ara yang tumbuh di pinggir jalan (Mat 21:19, Mrk 11:13)

Pemilik kebun anggur datang hendak mengharapkan buah dari pohon ara tersebut dan ia sebagai pemilik kebun berhak mendapatkannya.

Pemilik kebun tersebut tidak meminta pekerjanya untuk mengambil buah dari pohon ara tersebut tetapi ia sendiri yang datang. Hal ini menunjukkan betapa inginnya sang pemilik kebun menikmati buah ara tersebut.

Apa hasilnya ? Kekecewaan. Ia tidak menemukan buah dari pohon ara tersebut. Pemilik kebun telah tiga tahun buah pada pohon ara ini tetapi tidak mendapatkannya. Pemilik mengungkapkan kekecewaannya dengan meminta pengurus kebunnya agar menebang pohon ara yang tak berguna tersebut.

 

Kita Sebagai Orang Yang Beruntung

Sesungguhnya hal ini ditujukan kepada kita. Kitapun orang yang beruntung. Kita memiliki banyak fasilitas untuk bertumbuh : Roh Kudus, Alkitab, buku-buku rohani, CD kotbah, berpendidikan,

 

punya pekerjaan, teman-teman yang bisa saling berbagi, punya keluarga. Sebagai anak anak Tuhan kita harus mengakui bahwa itu anugrah Tuhan, Ia yang empunya kita dan semua yang kita miliki.

Semua itu adalah fasilitas yang Tuhan berikan agar kita bisa bertumbuh dan menghasilkan buah. Sekarang Tuhan datang hendak menikmati buah dari hidup kita, Ia telah sabar menunggu. Kira-kira apa hasil yang Tuhan dapatkan dari kita ? Kekecewaankah ? Kepuasaankah ?

 

Buah Pertobatan

Yang Tuhan inginkan dari kita adalah pertobatan, yaitu perubahan cara berpikir yang diperagakan melalui perkataan dan tindakan yang benar. Berbuah seharusnya menjadi milik yang pasti bagi anak-anak Tuhan. Karena kita memiliki fasilitas yang disebutkan diatas. Namun tragisnya banyak orang yang mengaku anak-anak Tuhan namun hidupnya tidak menghasilkan buah pertobatan.

Mereka tidak bisa dirasa atau dinikmati orang lain sebaliknya menjadi beban bagi orang lain.

Mari kita hasilkan buah pertobatan. Demikianlah kita akan bisa memmberikan kontribusi yang baik, karya, prestasi dan kinerja, sumbangsih untuk kebaikan orang lain, demi kemuliaan Tuhan ( 1 Kor 10:31).

 

Akibat Tidak Berbuah  

Pohon yang tidak berbuah akan ditebang. Penebangan adalah akibat logis dari tidak berbuah.

Tidak berbuah itu menyakitkan bagi diri sendiri, bagi orang lain disekitar kita terutama bagi Tuhan Sang Pemilik hidup kita.

Tuhan telah memberikan talenta, yaitu potensi, waktu, kesempatan kepada kita, namun sering dianggap remeh dan tidak menghargai pemberian Tuhan. Orang Malas akan dilempar ke dalam api ( Mat 25:26-30).

Bagaimana Menghasilkan Buah ?

"Buah" harus diupayakan bukan diperoleh secara cuma-cuma. Kita harus kerja keras, Namun jangan bersandar pada kerja keras, namun bersandar pada Kasih karunia Tuhan.