Rabu, 22 Mei 2013

TUAIAN BANYAK TAPI PENUAI SEDIKIT

Mat 9:38-39
Ketika Yesus di bumi, Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga dan dalam pelayananNya tersebut Yesus melenyapkan (therapeuo : cure, do service) segala penyakit dan kelemahan (ay.35).
Banyak orang berbondong-bondong datang kepada Yesus. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belaskasihan.
Apa yang membuat Yesus berbelas kasihan kepada orang banyak tersebut ? Apakah karena sakit atau kelemahan mereka ? Ternyata bukan. Jika kita memperhatikan ay. 36, maka kita menemukan apa yang membuat Yesus berbelas kasihan kepada mereka :
 
1.         Mereka lelah
Lelah maksudnya disini adalah susah hati, berbeban, menderita, capek hati.
Mereka lelah karena terbebani aturan-aturan agamani dan ajaran-ajaran orang Farisi.
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat menjejali mereka dengan ajaran-ajaran kosong yang tidak membawa mereka mengenal Tuhan dengan benar. Mereka dibebani dengan tradisi nenek moyang dan menyesatkan mereka ke dalam banyak kesalahan.
 Saat ini pun banyak orang lelah dalam hidupnya, banyak beban atau capek hati, bosan hidup disebabkan banyaknya persoalan, atau karena ajaran yang salah.
 
2.        Terlantar seperti domba yang tidak tergembalakan
Mereka seperti domba yang diganggu serigala, terbaring dan tak bisa menolong diri sendiri, tidak ada yang membimbing dan melindungi mereka.
 
Demikianlah hati Tuhan Yesus melihat orang banyak tersebut. Yesus berbelas kasihan karena melihat kebutuhan utama mereka yaitu  keselamatan jiwa mereka.
Yesus berbelas kasih bukan karena mereka sakit. Tetapi bukan berarti Yesus senang mereka sakit, karena Yesus pun menyembuhkan mereka. Tetapi jauh dari hal tersebut yang Yesus lihat adalah keselamatan jiwa mereka. Sebab apalah artinya mereka hanya sembuh dari sakitnya tetapi mengalami kebinasaan kekal
Mereka mengalami kekeringan jiwa, hati mereka hambar, tawar dan tidak ada yang membimbing mereka untuk megenal Tuhan, satu-satunya yang dapat menyegarkan jiwa mereka.
 
Tuhan Yesus telah menyembuhkan sakit mereka tetapi sembuh dari sakit bukanlah jaminan mereka tidak lelah  atau terlantar
Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata : Tuaian banyak tetapi pekerja sedikit, karena itu mintalah kepada yang empunya tuaian(ay.38).
Hal ini memiliki makna :
1.   Tuhan Yesus tidak menginginkan mereka lelah dan terlantar, mereka harus dirawat dan digembalakan, diberi makan (makanan rohani).
2.   Bahwa ada banyak jiwa-jiwa yang sebenarnya haus akan Injil, mereka membutuhkan Injil, yaitu kabar baik. Karena hanya Injil yang bisa memberikan kelegaan dan menggembalakan jiwa mereka (Rom 1:16). Tuhan membutuhkan pekerja-pekerja agar memberitakan Injil atau Kebenaran Tuhan yang sejati. Tuhan tidak mau kerja sendiri, Ia memberi kita kesempatan dan kehormatan bekerja di ladangNya.
 
SIAPAKAH TUAIAN INI DI ZAMAN KITA SEKARANG
      1.   Orang-orang yang di luar gereja : bisa orang Kristen dan non Kristen
      2.   Orang-orang yang di dalam gereja
Mereka adalah orang-orang yang datang ke gereja tetapi mereka lelah, capek hati atau susah hati dalam hidupnya. Mereka kelihatan baik-baik saja, senyum ketika di gereja tetapi sebenarnya hati mereka gersang, bosan, ke gereja hanya rutinitas. Ditambah lagi dengan masalah-masalah hidup yang mereka alami. Masalah ekonomi, keluarga, sakit penyakit, masalah hubungan-hubungan. Mereka sudah datang ke gereja mendengarkan Firman Tuhan, sudah di doakan, tetapi tidak mendapat jawaban, mengapa, karena sering kali kebenaran yang mereka dengar tidak menjawab kebutuhan jiwa mereka.
Kita sebagai pekerja harus menolong mereka dari kelelahan mereka.
 
 
MENJADI PEKERJA ATAU PENUAI
Tuhan Yesus berkata kepada  murid-murid saat itu agar meminta pekerja-pekerja kepada yang empunya tuaian itu. Saat itu baru sedikit orang yang percaya Yesus. Apakah permintaan kita sekarang juga demikian ?
Sekarang bagi kita adalah lebih tepat kita berkata :Tuhan pakailah aku mejadi penuai jiwa. Tuhan mau kita menjadi pekerja-pekerja untuk menuai jiwa-jiwa, yang di luar maupun yang di dalam gereja
 
Bagaimana kita menjadi pekerja-pekerja yang baik
 
1.   Memahami bahwa kita hidup bukan untuk diri sendiri (2 Kor 5:15
2.   Memiliki belas kasihan terhadap jiwa-jiwa seperti Tuhan Yesus.
Bagaimana hati kita melihat jiwa-jiwa, apakah kita gelisah melihat jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan dan yang lelah dan terlantar ?
3.   Memahami kebenaran Firman Tuhan dengan benar dan hidup di dalamnya. Supaya kita bisa menyampaikan kebenaran yang murni, karena jiwa seseorang hanya bisa digembalakan oleh Firman Tuhan.
Itu sebabnya kita tidak boleh mengurangi kebenaran Injil Tuhan atau memelintir Injil, dengan mengajarkan hal-hal yan tidak sesuai dengan Injil, Kabar Baik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar