Minggu, 27 Januari 2013

TANYA JAWAB : Bagaimana kita sebagai anak Tuhan memandang uang ?


Pertanyaan :

Syalom Pak Pendeta !

Bagaimana kita sebagai anak Tuhan memandang uang ?

Bagaimana pandangan Alkitab mengenai uang biar tidak "matre"?

 

Jawab :

Kita harus mengakui bahwa uang uang itu sangat menggiurkan, punya kekuatan yang besar. Uang itu menjanjikan banyak hal, ia menjanjikan kebahagiaan, kenyamanan, ketentraman. Tidak heran jika Salomo pernah berkata :  uang memungkinkan semuanya (Pengkotbah 10:19 ).

 Benarkah uang menjanjikan kebahagiaan, kenyamanan dan ketentraman ? tidak juga, banyak orang punya banyak uang tapi tidak bahagia, tidak nyaman dan tidak tentram juga. karena bicara kebahagiaan itu batiniah sifatnya, uang yang sifatnya lahiriah atau sementara tidak bisa mengisi jiwa atau batiniah kitabyang kekal sifatnya.

John Rockefeller : saat jadi orang terkaya di dunia, ia ditanya berapa jumlah uang lagi yang dia ingini agar ia puas. Ia menjawab sedikit uang lagi. Sejatinya uang tidak akan bisa memberi kepuasan, sekalipun Rockfeller mengatakan sedikit uang lagi akan memuaskan dia. Jelas uang bukan segalanya dan tidak bisa memuaskan kita, jadi jangan salah memandang atau memperlakukan uang. Mari kita pelajari bersama :

 

Apa itu Uang ?

Uang adalah temuan atau ciptaan manusia. Uang sangat mempermudah tranksaksi jual beli. Dulu hanya  ada barter untuk jual beli/alat tukar. Mau beli sesuatu barter dengan hasil ladang. Kita berterimakasih manusia menciptakan uang untuk alat tukar yang luar biasa.
Hakekat Uang
Pada hakekatnya uang itu tidak ada nilai/harganya. Manusia diseluruh dunia yang membuat nilai uang itu sendiri sehingga bernilai. Manusia yang sepakat dan mempercayakan uang sebagai hal yang bernilai untuk menjadi alat tukar.
 
Uang itu netral. Pada dasarnya uang itu, seperti senjata tidak salah pada dirinya.
 
Uang/kekayaan adalah sesuatu yang tak tentu (uncertain rich)
Uang/kekayaan adalah kata benda. Dan kata benda itu tidak ada nilainya jika berdiri sendiri. Kata benda harus didampingi kata sifat baru ada artinya. Contohnya, kursi. Kursi tidak memberi nilai apa-apa baik atau jelek, tetapi kursi yang bagus (good chair) barulah ada nilainya. Alkitab mencatat : kata sifat yang mendampingi uang/kekayaan adalah uncertain/sesuatu yang tidak tentu (1 Tim 6:17).  Jadi uang itu bersifat tak tentu. Uang/kekayaan yang tidak tentu/tidak pasti (uncertain rich) artinya : bahwa uang itu bisa hilang dan meninggalkan kita, berubah, tidak segala-galanya, tidak bisa memberi kebahagiaan, tidak bisa menjamin hari esok sekalipun kaya, uang tidak segala-galanya.
 
Ketika seseorang kepedalaman, sekalipun banyak uang, uang itu tak bisa berbuat banyak.
Bandingkan Lukas 12:15.
Uang hanya alat/ sarana bukan Tujuan
Uang hanyalah alat untuk memuliakan Tuhan, bukan tujuan. Jangan dibalik. Tuhan dijadikan alat, dan uang menjadi tujuan hidup. Kita memang butuh uang tetapi hanya alat saja.
Jika uang dijadikan tujuan, kita telah menyimpang, ini menyebabkan manusia cinta uang. Atau orang yang cinta uang telah menjadikan uang adalah tujuan. Uang itu adalah hamba, bukan tuan bagi kita.
Bahaya terbesar bagi manusia berkenaan dengan uang : CINTA UANG.
Mengapa bisa cinta uang ? Karena memutuskan untuk mencintai uang.  Di dalam cinta mengandung unsur keputusan, aktif, dan proaktif. Uang dijadikan tujuan hidup. Menjadikan uang segala-galanya
Cinta uang ditambah dengan keinginan dasariah manusia yang tak bisa terpuaskan, maka ia akan terus mencari dan mengasihi uang, menjadikan uang kepuasan prima atau nilai diri sehingga apapun akan dilakukan untuk mendapatkannya, pada kenyataannya uang itu walaupun terus dicari dan dikasihi tetap tidak cukup untuk memuaskan jiwa.
Mengucapsyukur dengan uang/ kekayaan yang kita miliki baik itu banyak atau sedikit. Puas dengan apa yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar