Minggu, 13 Januari 2013

TANYA JAWAB : ajaran Alkitab soal memberi?


Pertanyaan :
Syalom pak Judika ! Bagaimana ajaran Alkitab soal memberi. Apakah kita menggunakan persepuluhan atau apa ya pak  Terima kasih.
 

Perjanjian Lama mengatur persepuluhan itu untuk Lewi, orang asing, anak yatim, dan janda (Ulangan 14:22-29) dan itu ditujukan khusus kepada bangsa Israel.  Siapa yang dimaksud dengan Lewi bagi kita sekarang? Sebagian gereja menafsirkan Lewi adalah orang yang melayani Tuhan sebagai "full timer" di gereja (Pendeta dan pengerjanya). Apakah benar demikian ? Kalau kita umat Perjanjian Baru, kita tidak terikat dengan persepuluhan. Persepuluhan yaitu sepersepuluh dari penghasilan bukanlah kewajiban yang harus diberikan dan jika tidak diberikan maka kita mencuri milik Tuhan. Sepersepuluh adalah milik Tuhan, lalu bagaimana dengan 90% nya, apakah itu milik kita ? Tentu tidak. Jadi 100% adalah milik Tuhan. Perjanjian Baru tidak pernah memerintahkan agar umat wajib memberi persepuluhan. Tuhan menyinggung persepuluhan dengan menegur orang Farisi yang merasa sudah benar dengan membayar persepuluhan (bagian luar), tetapi hatinya bobrok, munafik. Itu saja. (Luk 11:37-42).

Perjanjian Baru mengajarkan : Paulus berkata bahwa kita mempersembahkan hidup kita...(Rom 12:1), bukan sebagian, bukan sepersepuluh, tetapi seratus persen (100 %). Artinya semuanya adalah milik Tuhan, tidak ada penggunaan uang yang menyimpang : Untuk keluarga, pekerjaan Tuhan, tabungan dan lain-lain. Paulus memberikan pedoman yang luar biasa sebagai motif memberi persembahan 2 Kor 9:7


1. Memberi dengan kerelaan hati
2. Memberi tidak dengan sedih hati
3. Memberi bukan karena paksaan
4. Memberi dengan sukacita
 
Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan, atau pengenalan kita akan Tuhan akan terlihat atau terpancar dari bagaimana cara kita memberi, atau kerelaan kita memberi. Itu sebabnya tidak salah kalau kita katakan : "Memberi adalah ekspresi iman". Memberi itu juga adalah sebuah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Tidak kebetulan jika seorang anak Tuhan memberi. Jika ada orang yang patut ditolong, ada pekerjaan Tuhan yang harus dibantu dan kita tahu hal demikian,  maka itu adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk ambil bagian dalam Kerajaan Tuhan. Memberipun adalah sebuah kehormatan yang Tuhan berikan kepada kita.

 
Berapa besar jumlah persembahan yang akan kita beri ?
 
Alkitab perjanjian Baru tidak menyebutkan jumlahnya sebagai sebuah keharusan. Tidak ada diatur mengenai berapa persen jumlahnya. Jumlah yang kita beri itu sukarela dan ditentukan bagaimana kita mengenal Tuhan kita, bagaimana hubungan kita dengan Tuhan akan terlihat dari jumlah dan cara kita memberi persembahan.

Ada orang melimpah hartanya tetapi pelit atau memberi dalam jumlah yang kecil, yang jauh dibanding jumlah hartanya. Kita dapat memastikan ia pasti tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, ia tidak memahami kasih karunia Tuhan yang telah menyelamatkannya dari kebinasaan, ia pasti tidak menyadari atau tidak mengerti atau tidak setuju bahwa semua yang dimilikinya dari Tuhan dan tragisnya ia merasa mendapatkan semua yang dimilikinya karena kemampuan atau kepintarannya.
Disinilah tugas gereja harus mengajarkan Kebenaran Tuhan agar jemaat mengerti siapa dirinya dan tahu untuk apa ada dibumi ini. Dan mereka memiliki hati yang mengasihi sehingga dengan rela menyisihkan uang mereka untuk membantu mereka yang patut dibantu seperti orang miskin, janda/duda yang sudah tidak bisa menafkahi dirinya sendiri, para pelayan Tuhan yang berkurangan, dan lain-lain.
Gereja sebagai lembaga dalam hal ini harus membantu mereka. Gereja tidak boleh memperkaya diri dan mengabaikan mereka yang membutuhkan pertolongan.
Tuhan memberkati   !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar