Minggu, 27 Januari 2013

AKTIVITAS DIAKONIA PADA MUSIBAH BANJIR


Musibah banjir menjadi hal yang tidak asing lagi bagi yang bermukim di jabodetabek. Tahun ini seperti telah diperkirakan telah terjadi pada tgl. 17-18 Januari lalu, dan tidak ketinggalan air yang selalu mencari tempat yang lebih rendah singgah juga di daerah Bekasi dan sekitarnya. Banjir tidak memandang status kaya dan miskin, anak Tuhan atau bukan, dan terbukti hal ini menimpa juga aggota jemaat GBI Rehobot THB. Untuk membantu beban yang kena musibah, bidang diakonia turun tangan, berikut adalah liputannya.
Bermacam-macam reaksi orang menghadapi banjir ini, ada yang bersedih sejenak, ada yang kaget, tetapi ada  juga yang ceria dan gembira. Tukang gerobak dorong panen raya. Mereka dengan gesit memindahkan orang-orang yang terjebak banjir pake gerobaknya. Sekali dorong dibandrol tarif antara 50 – 150 ribu. Mantap euy, mahalnya, padahal jaraknya cuma 4-5 gawang tiang listrik. Keterlaluan juga yah berbahagia di atas penderitaan orang lain…..
Menghadapi situasi yang mencekam ini, Tim Diakonia Rehobot THB segera bergerak, Siaga-1. Dipimpin ketuanya, Bapak Zebedeus. Walaupun tempat kediamannya juga dikepung banjir, ia nekad ke luar rumah dan mempersiapakan bantuan untuk jemaat yang pastinya sangat membutuhkan.
Kamis, 17 Januari 2013 Pukul 16.00 tim yang terdiri dari : Bp. David, Bp.Ucok, Bp. Didik, pak Edwin, Bp.Nainggolan, Ib. Budi, Ib. Ricky membungkus logistic yang akan dibagikan kepada jemaat di sekretariat gereja. Tangan-tangan yang penuh kasih bergerak cepat menyiapkan paket bantuan. Setelah itu, diadakan pendataan melalui para koordinator dan wakil K3R untuk memantau siapa-siapa jemaat yang memerlukan bantuan.
Pukul 17.30 Bp. Zebedeus, Bp. David, Bp. Didik bergerak menembus banjir menuju beberapa rumah jemaat, sedangkan Bp.  Edwin dengan motor juga mengunjungi jemaat untuk membawa paket bantuan. Jam 19.30 tim pulang karena ketinggian air di beberapa tempat tidak mungkin untuk dilalui.
Hari Jumat pukul 10, tim kembali bekerja. Paket bantuan ditambah lagi karena masih ada jemaat yang membutuhkan. Kali ini timnya adalah, Bp. Zebedeus, Bp. Indra, Bp. Fridson, Bp. Didik, Bp. Edwin, Ib. Budi, Ib. Evy, Ib. Ricky, Ib. Ester, Ib. Merry. Sekitar Pukul 18.30 tim akhirnya menyelesaikan pekerjaan itu.
Terbukti, keberadaan K3R sangat efektif untuk memantau keadaan jemaat. Maka dari itu dihimbau kepada jemaat, agar segera bergabung dengan K3R terdekat, atau membuka K3R baru di wilayah tempat tinggalnya…..
 
 
 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar