Minggu, 07 April 2013

WANITA YANG GIGIH ITU TELAH PERGI KE RUMAH BAPA.



Psalmen Manalu   dan isteri awalnya berencana pulang kampung  hanya untuk mengadopsi anak yang telah disediakan oleh orang tuanya, tetapi Tuhan berencana lain dalam kehidupan wakil kordinator K3R-2 ini. Dia harus merelakan kepergian sang isteri Herdiana br. Limbong ke rumah Bapa pada tanggal 2 Maret 2013 di RS Elizabeth kota Medan.

 

Pada tanggal 14 Mei 2012, Psalmen Manalu dan isteri akhirnya pulang ke kota Medan karena permintaan orangtuanya untuk mengambil anak yang akan diadopsi, karena memang Tuhan belum memberkati anak kepada keluarga ini.  Mereka memutuskan untuk tinggal beberapa lama dulu sebelum kembali ke kota Bekasi.

Pada tanggal 29 Mei 2012 sang isteri mengalami sakit dengan adanya pembekakan pada tangan sebelah yang awalnya diduga adalah akibat pembulu darah terjepit. Ternyata setelah diperiksa dokter lebih lanjut  ternyata ada kelenjar getah bening pada stadium 2 di daerah ketiak. Dengan persetujuan keluarga akhirnya operasi dilakukan dan mengeluarkan 3 butiran masing-masing sebesar kelereng dan ternyata kelenjar tersebut telah menjalar ke area lain dalam tubuhnya.
Sebagai rekomendasi dokter untuk tindakan selanjutnya adalah dengan melakukan kemo terapi. Tetapi akhirnya mereka menolak untuk dilakukan kemo terapi memilih untuk pengobatan alternatif dengan herbal. Pengobatan ini mereka lakukan dari bulan Juni hingga Nopember 2012, tetapi ternyata kesehatan Herdiana semakin merosot. Pada bulan Desember, untuk beraktivitaspun sudah tidak dapat dilakukan sendiri tetapi harus dituntun. Walapun kesehatan tetap semakin menurun, pengobatan herbal tetap dilanjutkan. Kebetulan pada 12 Februari 2013 salah seorang saudara mengadakan pesta, karena merasa tidak enak dan ingin menyenangkan hati orang tua walaupun kondisi Herdiana sudah sangat parah tetap saja berusaha hadir. Psalmen Manalu membonceng Herdiana dengan  menggunakan sepeda motor. Ketika memarkir  dan turun dari sepeda motornya Psalmen Manalu tersentak karena Herdiana terjatuh. Semangat hidup dan untuk cepat pulih semakin meningkat dengan berusaha makan, tetapi kenyataan berbeda kesehatannya tetap saja menurun,  kaki dan perutnya semakin membesar. Mereka datang kepada Tuhan dan berdoa dengan sungguh-sungguh dan akhirnya setelah berobat ke Rumah Sakit Advent selama 4 hari, semuanya kempes dan  Herdiana sangat senang untuk segera pulang. Setelah pulang ke rumah dia merasa sangat sehat dan telah dapat menggendong bayinya. Apa yang terjadi 2 hari berikutnya ternyata kaki dan perutnya membengkak lagi dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Elizabeth. Pada hari-hari berikutnya kondisinya semakin menurun dengan pembekakan yang semakin membesar. Pada pagi harinya sang isteri masih bisa bercanda bersama suaminya dan berdoa bersama untuk meminta kesembuhan dari Tuhan. Setelah makan lebih banyak dari biasanya dan masih dalam posisi duduk dia menjadi lemas dan pergi untuk selamanya ke pangkuan Bapa di Surga pada tanggal 2 Maret 2013.

Pada saat peresmian Gereja, gembala wilayah Pdt. Judika Sihaloho mendapatkan informasi ini dan menyebarkan ke seluruh kordinator dan wakil kordinator K3R. Semua aktivis dan jemat GBI Rehobot THB merasa  ikut sepenanggungan atas berpulangnya isteri dari wakil kordinator K3R-2 ini dengan mengadakan ibadah penghiburan pada 21 Maret 2013 di rumah keluarga Sihite (kakak ipar Psalmen Manalu) di Harapan Indah.

Psalmen Manalu berjanji akan kembali lagi melayani di GBI Rehobot THB setelah anaknya lebih besar nanti. (HIS)

 

Zebedeus Liesan menyerahkan dana diakonia kepada Psalmen Manalu


Psalmen Manalu didampingi bapak mertua (ayahanda Herdiana Limbong) dan jemaat sesat setelah ibadah penghiburan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar