Minggu, 07 April 2013

TANYA JAWAB : Apakah perubahan nama Saulus menjadi Paulus menghasilkan perubahan rohani bagi pribadi Paulus?





Pertanyaan :
Apakah perubahan nama Saulus menjadi Paulus menghasilkan perubahan rohani bagi pribadi Paulus? Mengapa ada nama tambahan dalam akte baptisan? Dalam tradisi beberapa suku, (Batak, Jawa) ada keyakinan bahwa mengubah nama seseorang akan menghasilkan perubahan keberuntungan (nasib) – misalnya si A selalu sakit-sakitan atau sial melulu, kemudian diganti namanya jadi si B dengan maksud supaya sehat. Apakah alkitab mengajarkan hal demikian? Terimakasih bapak Pendeta.



Jawab : Saulus seorang Yahudi dari suku Benyamin, dari golongan Farisi, melakukan hukum taurat tanpa cacat (Fil 3:4-6). Ia lebih maju dari teman sebayanya dan sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangnya (Gal 1:14). Ia dididik dengan teliti oleh Gamaliel (seorang ahli taurat kenamaan dari golongan Farisi, anggota Makamah Agama di Yerusalem), sehingga ia giat melayani Allah.Namun kita melihat sebuah kenyataan yang mengerikan, seorang yang saleh giat melayani Allah namun berlaku kejam, tega menganiaya orang, baik itu pria maupun wanita. Kis 9:1 mengatakan hati Saulus berkobar-kobar mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. (band. Kis 26:10-11). Ketika Saulus hendak membawa surat kuasa dari Imam Besar ke Damsyik, agar bisa menangkap pria dan wanita yang mengikuti Jalan Tuhan. Ketika ia sudah dekat Damsyik, Tuhan memanggilnya dengan cara yang ajaib (9:3-6, 22:6-10). Sejak saat itulah Saulus bertobat. Menarik untuk kita perhatikan nama Saulus tetap dipakai sejak pertobatannya dalam Kisah Rasul 9 sampai Kisah Rasul 12. Sebutan Paulus pertama kali disebutkan dalam Kisah Rasul 13:9 "Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus..". Dalam Kis 13:9 inipun tidak dikatakan ada pergantian nama dari Saulus menjadi Paulus, tetapi disebutkan bahwa nama lain dari Saulus adalah Paulus. Saulus adalah nama Yahudinya dan Paulus adalah nama Romawinya, karena Paulus adalah warga negara Roma (Kis 16:37). Adapun Lukas, yang menulis Kitab Kisah Rasul menuliskan nama Paulus yang digunakan karena Paulus dipanggil memberitakan Injil kepada orang yang bukan Yahudi.



1. Mengenai kita sekarang bukan mengubah nama, tetapi menambahkan nama pada akte Baptisan, itu sah-sah saja. tetapi apakah akan mengubah nasib atau karakternya, itu hanya sebatas harapan. Perubahan tidak otomatis. Nasib atau karakter kita berubah, kitabyang memilih. Jiak kita hendak lebih baik pilihlah melakukan yang baik atau mulia. Hiduplah taat, jujur, tanggung jawab, rajin, berusaha keras, dan dengan pertolongan Tuhan hidup kita akan berubah.



2. Mengenai soal sakit-sakitan, pun dalam kekristenan tidak ada jadi sehat ketika nama diganti. Orang sakit-sakitan terus bisa saja ketika ia dulu dilahirkan bukan diserahkan kepada Tuhan tetapi pada kuasa gelap dan diberi nama oleh seorang dukun. Tapi ini tidak mutlak. Karena ada juga tentunya melakukan hal yang sama tetapi sehat juga.



Sakit-sakitan juga bisa disebabkan jarena kesalahan sendiri, yang tidak dengan baik menjaga kesehatannya. Misalnya dengan doyan merokok, minum-minuman keras, begadang, makan yang sembrono, hal ini tentu akan memberi peluang seseorang sakit sakitan. Untuk hal ini jika ia orang yang sakit-sakitan karena hal yang pertama diatas, bawalah untuk dilayani agar diputuskan dari kuasa gelap, setelah diputuskan orang tersebut harus sungguh sungguh bertobat dan memilih hidup yang Tuhan kehendaki. 

Tuhan Yesus memberkati!
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar