Sabtu, 08 Juni 2013

KEJAHATAN IBLIS


1.    Memberontak kepada Penciptanya

 

Iblis tidak puas dengan kebesaran yang dimilikinya. Sebagai pemimpin besar yang dipercayakan Tuhan kepadanya ternyata tidak membuatnya puas. Ia punya ambisi hendak menyamai yang Maha Tinggi (Yes 14:12-14, Yeh 28:12, 17). Iblis mau memberontak kepada Allah yang tidak bisa dikalahkannya. Ini adalah tindakan bodoh.

 

Kemegahan, keindahan, kebesaran, dan kehebatan yang dimilikinya harusnya semakin membuatnya bersyukur, namun sebaliknya malah membuatnya lupa diri. Timbul dari dalam dirinya kesombongan dan ingin nomor satu. Ia menginginkan apa yang tak pantas diterimanya, yaitu penyembahan, yang hanya pantas diberikan hanyankepada Tuhan.

 

Intinya Lusifer (KJV : Yes 14:12) ingin menjadi seperti Allah. Allah itu otonom, Mandiri, tidak ada yang mengatur atau menasehatinya, Ia bertindak atas kemauanNya sendiri.

Iblis menginginkan kehidupan demikian.

 

2. Menggiring manusia agar ikut memberontak kepada Tuhan Sang Pencipta

 

Iblis, merasa belum puas memberontak kepada Tuhan. Ia pun mengajak manusia untuk bersekongkol memberontak kepada Tuhan.

 

Iblis memperdaya Hawa, Ia mengajak Hawa untuk mencurigai Tuhan. Iblis menanamkan suatu keyakinan kepada Hawa bahwa Tuhan menyembunyikan kebaikanNya, seolah-olah Tuhan tidak ingin yang terbaik bagi manusia. Itu sebabnya Tuhan melarang memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat tersebut. Ada apa dibalik larangan tersebut, tentu ada rahasia yang disembunyikan Tuhan. Akhirnya Hawa terperdaya atau tertipu oleh bujuk rayuan manis Iblis.

Manusia pertama itu jatuh dalam dosa.

Manusia pun telah mewarisi hasrat atau gairah Lusifer yang jatuh, Iblis. Yaitu ingin menjadi seperti Allah

 

3. Apa pilihan saudara ? Mau memberontak atau mentaati Tuhan.

 

Mungkin kita tidak terang-terangan memberontak secara frontal kepada Tuhan seperti yangdilakukan Iblis, namun ketika kita tidak menerima kebijakan Tuhan, itu adalah pemberontakan kepada Tuhan.

 

Misalnya :

  Kita meminta kepada Tuhan dan Tuhan tidak memberikannya kemudian kita protes, bersungut-sungut dan tidak menerima keadaan kita. Ini artinya bahwa kita tidak terima kebijaksanaan Tuhan dan ini sebuah pemberontakan kepada Tuhan.

  Tidak mengizinkan Tuhan memerintah atas hidup kita, hidup sesuka hati kita demi memuaskan kesenangan daging kita pun sebuah pemberontakan kepada Tuhan.

 

Hati-hati tipu daya Iblis dengan segala kelicikannya mengajak kitabmemberontak kepada Tuhan. Tuhan Yesus mengungkapkan karaker Iblis bahwa  ia adalah bapa segala dusta (Yoh 8:44). Iblis adalah pencuri, pembunuh dan pembinasa (Yoh 10:10)

 

Kiranya kita memilih taat kepada Tuhan. Percayalah kepada pengaturan Tuhan. Apapun yangbTuhan putuskan bagi kita itu adalah yang terbaik. Yang terbaik dari Tuhan bisa menyakitkan bagi kita, tetapi terimalah dengan rela dan percaya Tuhan tidak ada niat menyakiti kita.

 

Diperlukan keberanian untuk mempercayai dan mentaati Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar