Selasa, 12 Februari 2013

PEMBARINGAN TERAKHIR


Pembaringan terakhir adalah menunjuk tempat dan waktu terakhir kita di bumi.
Kapan waktunya ? Tidak ada yang tahu. Bisa hari ini, besok, lusa, dan kapan saja. (Survey : setiap satu detik, meninggal dua orang). Hal ini menunjukkan begitu dekat kematian itu. 1 detik dua orang mati.

Dimana tempatnya ? Tergantung keluarga, sesuai dengan kemampuan ekonomi, jarak, dll. Bisa di kober, petamburan, tanah kusir, pondok rangoon, tegal alor Tanggerang, Sandiago Karawang, di kampung halaman, Perwira, dll

Asal usul Pembaringan Terakhir
Pembaringan terakhir ini dimulai dari ketidaktaatan manusia pertama, Adam dan Hawa. Tuhan telah berkata jika engkau memakan buah terlarang itu, maka engkau akan mati.

Pertama, mati secara rohani. Mereka diusir dari hadirat Tuhan, terpisah dari Tuhan

Kedua, secara jasmani. Namun tidak langsung mati saat itu juga. Tetapi terjadi penurunan secara fisik yang berakhir kepada kematian. Adam 930 tahun, Metusalah 969 tahun (Kej 5), 120 tahun (Kej 6:3), 80 tahun (Maz 90:10)

Angka angka inipun bukan angka mutlak, angka angka ini hanya hendak menunjukkan penurunan yang terjadi yang dicatat dalam Alkitab, sebab faktanya ada orang yang masih sangat muda telah sampai pada pembaringan terakhirnya

Penyebab Terjadinya Pembaringan Terakhir
Banyak hal yang membawa seseorang kepada pembaringan terakhirnya
Kecelakaan, sakit penyakit, bencana alam, penuaan dan banyak hal lain yang tersembunyi bagi kita misalnya saat makan, saat berkotbah.
Tidak penting bgm cara kematian, yg penting siapa yg menjemput.

Kesimpulan :

Hidup kita di bumi singkat, pembaringan terakhir itu satu hal yang pasti, tidak ada yang bisa menahannya, tidak ada yang bisa menolaknya atau memungkirinya.

Kematian itu adalah saat yang indah karena merupakan pintu gerbang bertemu Tuhan Yesus di sorga dalam keabadian

Disingkatnya usia kita atau dalam usia atau waktu kita yang terbatas ini, Tuhan memberi kita kesempatan untuk berjuang atau bergumul menjadi Keluarga Allah. Kita dipanggil untuk mengasihiNya. Tidak hal lain yang lebih mulia dari ini. Kita diberi kehormatan untuk mengasihi Allah kta yang agung dan dasyat ini. Mengasihi Tuhan artinya memberikan hidup kepada Tuhan. Kita harus memberikan sepenuhnya hidup kita kepada Tuhan, tidak boleh ada yang kita sisakan bagi kita. Tuhan meminta seluruh hidup kita harus diberikan kepadaNya. Pikiran, perasasan, kehendak, harta milik, keluarga semua harus diberika kepada Tuhan.

Tuhan menuntut seluruh hidup kita atau tidak usah samasekali. Tidak boleh ada yang mengikat hati kita atau yang menawan hati kita, tidak boleh hati kita berpindah ke tempat yang lain. (Luk 14:33).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar