Jumat, 27 Juni 2014

MANUSIA SEHAKEKAT DENGAN ALLAH DALAM KERJA


      Hakekat  Allah adalah bekerja. Allah adalah Allah yang aktif berkarya dan penuh inisiatif. Allah berinisiatif bekerja mencipta langit dan bumi serta isisinya enam hari lamanya. Dan Tuhan beristirahat pada hari yang ke tujuh.

Demikianlah sebagaimana Allah adalah Allah yang bekerja maka manusia juga adalah manusia yang bekerja.  Kerja merupakan hakekat manusia yang dijadikan menurut gambar Allah. The nature of man is a worker.

Alkitab menyindir manusia yang malas  dengan menggunakan semut (Ams 6) dan Paulus dengan tegas mengatakan bahwa yang tidak bekerja jangan diberi makan (1 Tes 3:10)

 

A. Kerja adalah Perintah Tuhan

      Oleh karena kerja adalah hakekat manusia, maka Allah dapat memberi perintah kepada manusia untuk bekerja karena manusia memiliki potensi melakukan kerja.

 

      Dalam penciptaan Allah, Allah mencipta dengan sempurna tetapi dalam keadaan yang masih harus diteruskan. Perlu diphamami bukan Allah tidak mampu meneruskan pekerjaanNya.

Mengapa Allah mencipta dalam keadaan masih haus diteruskan ?

1.Allah memberikan kehormatan kepada manusia untuk meneruskan pekerjaanNya. Tuhan memberi mandat kepada manusia untuk mengelola bumi (Kej 2:15).

2.Hendak menunjukkan bahwa Allah konsekuen dengan maksudNya menciptakan manusia yang memiliki hakekat kerja.

3.Jadi sejak semula Allah telah menjadikan manusia itu untuk menjadi kawan skerja Allah dalam mengelola bumi

 

Bila Tuhan tidak memberikan perintah kerja dan tidak memberikan peluang untuk bekerja, itu berarti Allah tidak konsisten dan membunuh hakekat manusia itu sendiri.

Sungguh merupakan sebuah rancangan yang matang dan sempurna dari Allah Sang Pencipta yang luar biasa.

 

Allah menyiapkan fasilitas di alam semesta kemudian manusia bekerja dan mengembangkan dirinya dan menghasilkan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Inilah yang disebut mandat budaya.

 

Dari penjelasan di atas sangat jelas bahwa

1.Kerja mempunyai tempat dalam rencana Allah yang Agung yang dimulai dalam kekekalan. Dalam rancangan Tuhan ide kerja sudah ada dalam blue print Allah.

2.Kita jangan berpikir bahwa Adam dan Hawa di Eden hanya makan minum tanpa kerja dan hanya meyakini nanti Tuhan siapkan karena mereka adalah anak Tuhan.

Alkitab menjelaskan bahwa Adam dan Hawa telah mulai bekerja di Eden

-        Adam memberi nama kepada semua binatang (Kej 2:19-20)

-        Perintah Tuhan agar manusia memelihara dan mengelola (Kej 2:15). Manusia mejadi manager atas bumi ini.

3.Manusia bekerja dengan kerelaan, kesadaran dan kesengajaan sebagai pengabdian kepada Tuhan, yaitu sebagai kawan sekerja Allah yang sehakekat denganNya dalam kerja

 

B. Hakekat yang Bernilai Kekal

Sekalipun manusia sudah jatuh dalam dosa, perintah kerja ini tidak pernah dibatalkan. Manusia tetap kerja tetapi sudah salah arah. Kerja bukan lagi untuk kemuliaan Tuhan tetapi kerja untuk diri sendiri atau kepentingan diri.

Kepada umat Israel, Tuhan memberikan perintah : Jangan Mencuri. Dari perintah ke-8 ini memberikan bukti kepada kita bahwa perintah kerja itu tidak dibatalkan walaupun manusia sudah jatuh dalam dosa. Perintah Jangan Mencuri memiliki makna :

-        Umat Tuhan dipanggl untuk menghargai mliki orang lain

-        Umat dipanggil untuk bekerja mencari nafkahnya dengan tenaga dan keringatnya sendiri

 

Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak mau bekerja, padahal ia mampu bekerja maka ia telah melanggar perintah Tuhan dan berbuat dosa kepada Tuhan sekaligus menyangkali hakekatnya sendiri sebagai manusia kerja, dengan kata lain ia menolak dirinya sebagai manusia yang mulia yang dicipta segambar dan serupa dengan Allah.

 

      Sorga, dimana kelak kita berada bukanlah alam roh, seperti alam hantu. Sorga adalah alam fisik yang dapat berinteraksi dengan tubuh kebangkitan. Tuhan Yesus sendiri memperagakan tubuh kebangkitanNya, bukan tubuh maya atau tak berdaging. Demikianlah kita kelak akan dibangkitkan dengan tubuh kemuliaan, fisik tapi dengan kualitas yang baru berbeda dengan tubuh fisik kita sekarang.

 

      Sorga dalam bahasa Ibrani adalah Samayim, Yunaninya Ouranos  yang berarti langit, yang menunjuk alam semesta yan tak terbatas.

Langit disini bukan sky, yang menunjuk langit yang melingkupi bumi kita, tetapi heaven, yang menunjuk alam semesta dengan gugusan milyaran planet yang tidak terbatas jumlahnya.

 

      Di dalam Kerajaan sorga nanti, alam semesta yang tidak terbatas tersebut menjadi sarana kreatifitas kerja tanpa batas bagi manusia yang telah disempurnakan. Disinilah manusia itu akan tetap bekerja dan mengelola alam semesta yang tak bertepi ini.

 

Jadi menjadi nyata bahwa Tuhan merancang hakekat kerja pada manusia bukan saja untuk di bumi yang kecil ini dan bersifat sementara, tetapi juga untuk dunia yang akan datang yang luas dan tak terbatas di kekekalan.

 

      Barangsiapa yang tidak mau bekerja hari ini dengan motif yang benar, tidak akan dipekerjakan Tuhan dikekekalan.

 
 

C. Kerja sebagai Sukacita Ibadah

      Arti dan Nilai kerja ditempatkan dalam dua tempat :

1.Ditempatkan dalam rencana penciptaan alam semesta (sudah dijelaskan di atas)

Manusia dipercayai untuk mengelola alam semesta atau kawan sekerja dalam meneruskan dan mengelola alam semesta

2.Ditempatkan juga dalam rencana Allah untuk menyelamatkan dunia ini melalui karya Salib.

Manusia dipercayai untuk meneruskan karya keselamatan dalam Yesus Kristus atas orang berdosa. Menjadi kawan sekerja Allah dalam meneruskan karya penyelamatan Yesus bagi manusia berdosa

      Jadi betapa bernilainya nilai kerja itu, betapa berartinya arti kerja itu. Kerja itu mulia.

      Di dalam kedua hal inilah manusia dilibatkan untuk mengambil bagian dalam rencana penyelamatan Allah atas dunia ini. Manusia mejadi kawan sekerja Allah dalam meneruskan karya penciptaan dan menjadi kawan sekerja Allah dalam meneruskan karya keselamatan manusia. Itulah sebabnya karya keselamatan melalui korban Kristus masih dalam keadaan harus diteruskan. Karya keselamatan Kristus ini tidak boleh berhenti hanya di Kalvari tetapi harus sampai ke ujung bumi.

 

      Apa hubungan karya penyelamatan Kristus dengan bekerja ?

1.Orang percaya dipanggil untuk turut serta dalam pelebaran kerajaan Allah melalui penginjilan, yaitu :

a.Memperkenalkan Yesus sebagai Juruslamat kepada orang yang belum mengenal Yesus

b.Mendewasakan rohani umat Tuhan melalui proses pemuridan

 

2.Penyelenggaraan pelebaran Kerajaan Allah ini membutuhkan sarana.

Sarana tersebut dimulai dari manusia itu sendiri sebagai pelaku sampai semua fasilitas pelayanan seperti : uang, transportasi, gedung, alat music, dll.

Anak-anak Tuhan dipanggil untuk bekerja menyiapkan semua fasilitas ini disamping ia bekerja untuk nafkah hidup dan keluarganya.

 

3.Kerja manusia bagi Allah berdampak kekal (Yoh 15:16-17)

Berdampak kekal disini maksudnya adalah bahwa hasil kerja anak-anak Tuhan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan diperhitungkan Tuhan di kerajaan kekalNya nanti.

 

4.Tempat bekerja atau profesi dimana anak-anak Tuhan dipanggil adalah tempat atau ladang misinya masing-masing (pedagang, pengusaha, guru, karyawan, dokter, hakim, pengacara, jaksa, petani, dll). Oleh karena itu anak-anak Tuhan harus memberikan yang terbaik atau memberi diri bagi kepentingan penerusan Karya penyelamatan Tuhan bagi dunia ini.

Tidak salah rasanya jika kita menyebutkan bahwa kita adalah Penginjil yang di tempat kita masing-masing.

 

Akhirnya jika semua anak-anak Tuhan memahami bahwa kita kerja diperuntukkan bagi Tuhan, maka :

1.Kerja tidak lagi menjagi beban tetapi kerja merupakan sukacita pengabdian bagi Tuhan. Kerja menjadi sesuatu yang menggembirakan. Dan tidak berlebihan jika kita katakan Tuhan pasti memberkati jerih lelah kita dan diperhitungkan di kekekalan.

 

2.Ukuran sukses kerja seseorang bukan seberapa tinggi pencapaiannya, tetapi apakah melakukan pekerjaan tersebut dan hasilnya untuk kemuliaan Tuhan dan mendukung penerusan karya keselamatan Tuhan di bumi ini.

 

3.Oleh sebab itu kerja harus dibersihkan dari motif-motif yang salah yang dapat merusak arti, nilai dan tujuan dari kerja

 

D. Hidup adalah Ibadah kepada Tuhan

Kita tidak boleh memisahkan ibadah kepada Tuhan dengan kehidupan sehari-hari. Ada yang menganggap bahwa ibadah kepada Tuhan adalah bagian dari hidup ini. Mereka mempersempit ibadah dengan mengelompokkan sebagai berikut : berdoa, menyanyikan nyanyian rohani, ke gereja. Sedangkan bekerja di kantor, olah raga, rekreasi, makan, minum, dll bukanlah ibadah.

Yang benar adalah bahwa ibadah itu menyangkut seluruh kehidupan kita (Rom 12:1).  Baik itu kegiatan di dalam gereja maupun di luar gereja.

Bila kita memisahkan kedua hal di atas, kita akan menyebut ke gereja itu hal rohani sedangkan bekerja hal duniawi. Ini pemahaman yang keliru dan berbahaya.

Dunia kita adalah ciptaan Tuhan bukan ciptaan Iblis. Semua yang Tuhan ciptakan adalah baik. Pemberontakan manusia merusak segalanya. Akibatnya perbuatan manusia bertentangan dengan kehendak Tuhan. Melalui kedatangan Yesus ke dunia, Ia mengembalikan kepada maksud Allah yang semula mengenai dunia ini diciptakan.

 

Seluruh hidup kita adalah milik Tuhan (Rom 11:36). Jika seluruh hidup kita adalah miliki Tuhan :

1.Seluruh gerak-gerik atau irama hidup kita adalah irama pujian dan penyembahan kepada Tuhan

2.Bersedia tidak mencari penghormatan bagi diri sendiri dari dunia ini (melalui uang, harta, orang lain, dll). Hanya Tuhan yang layak dipuji.

3.Seluruh hidup kita adalah pengabdian kepada Tuhan.

Kita sangat rela memberikan segenap hidup untuk melayani Tuhan.

 

      Inilah irama hidup orang benar. Seluruh hidup adalah suatu harmoni yang indah dari semua kegiatan yang kita lakukan, yang nada-nadanya menyenangkan hati Tuhan.

1 Kor 10:31, Luk 4:8

                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar