Rabu, 22 April 2015

MENGHARGAI KORBAN KRISTUS



Suatu ketika, menjelang perayaan Jumat Agung. Ada seorang bertanya, "Mengapa hari raya yang satu ini disebut hari raya Jumat Agung?"  Lebih lanjut ia bertanya, "bukankah peristiwa yang dikenang adalah peristiwa seputar kematian?  Bukankah peristiwa tersebut adalah peristiwa yang mengerikan? Bagaimana dengan saudara, apakah pertanyaan yang sama juga ada dalam benak saudara? Atau apakah saudara pernah merenungkan peristiwa yang mengerikan ini dan bertanya dimanakah letak keagungannya? Bertalian dengan perayaan Jumat Agung juga ada perayaan Paskah. Apa artinya  perayaan paskah bagi orang Kristen? Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah" (1Kor 5:7). orang Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga, bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.
Peristiwa ini terjadi karena dosa yang dilakukan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Karena ketidaktaatannya maka sejak hari itu Adam dan Hawa serta semua keturunannya menjadi berdosa (Rom 3:23). Semua manusia terpisah dari Allah penciptanya yang Maha Kudus (Rom 6:23). Manusia telah kehilangam koneksi dengan Allah penciipta sehingga manusia tidak bisa bercakap-cakap lagi dengan Allah. Sejak peristiwa itu pula manusia kehilangan akses untuk dapat menemui Allah. Manusia tidak bisa menemui Allah dengan cara apapun. Sekalipun dengan agama dan segala aturan yang ada di dalamnya sebagai usaha menemui Allah (Yes 59:2). Manusia yang paling baik dan bermoral sekalipun tidak tidak dapat menemui Allah sebab Allah menyembunyikan diri-Nya. Segala usaha yang dilakukan manusia untuk membebaskan dirinya dari cengkraman dosa menemui kegagalan. Akibatnya manusia menjadi terkutuk dan akan meluncur ke api kekal tanpa ada yang menghambatnya. Tentu saja Allah sang Pencipta tidak membiarkan malapetaka itu dialami oleh manusia. Maka manusia membutuhkan anugerah yang dapat membebaskan manusia dari cengkraman dosa. Manusia membutuhkan anugerah yang dapat membuka kembali akses masuk untuk menemui Allah pencipta. Manusia membutuhkan kerelaan  Allah Bapa untuk menyatakan diri-Nya kepada  manusia dan tidak menyembunyikan diri-Nya.
Melalui peristiwa Jumat Agung yaitu perayaan akan wafatnya Yesus Kristus yang tergantung di kayu salib dan kebangkitan-Nya pada hari ketiga (Paskah) maka hukuman itu telah ditanggung oleh Yesus Kristus. Manusia kini dapat dibebaskan dari cengkraman dosa. Seperti terlepasnya bagsa Israel dari cengkraman Firaun dan terlepasnya bangsa israel dari perbudakan di Mesir.( inti perayakan Paskah menurut Yahudi).  Akses untuk menemui Allah telah terbuka kembali (Ef 3:12; Ibr 4:16). Oleh karena kerelaan hati-Nya maka Allah rela ditemui dan tidak menyembunyikan diri-Nya. Dengan demikian manusia tidak perlu lagi mengalami hukuman kekal.  Melalui kematian-Nya di tiang salib dan kebangkitan-Nya maka karya Agung keselamatan Allah tergenapi  ( Kol 1:20-22). Itulah sebabnya peristiwa yang kita peringati pada hari Jumat Agung sungguhlah peristiwa yang Agung dan layak diberitakan kepada segala bangsa.
Sebagai orang-orang yang telah mengerti dan percaya akan keagungann Jumat Agung pada zaman ini. Kita bertugas meneruskan berita ini kepada semua orang. Moment perayaan jumat Agung dan Paskah bisa kita pakai untuk membuka pembicaraan mengenai karya-Nya yang Agung. Kita juga dapat menjelaskan kepada setiap orang yang belum mengerti bahwa peristiwa Jumat Agung  layak untuk dirayakan oleh segenap bangsa di bumi. Demikian juga dengan perayaan Paskah yang menunjuk kepada kebangkitan Kristus dari kematian menunjuk kepada kemenangan-Nya atas maut (1 Kor 15:54-55). Begitu juga bagi  setiap orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus akan memperoleh kebangkitan dan hidup yang kekal (Yoh 3:16).

BAHAN DISKUSI
1.  Apakah perbedaan perayaan Jumat Agung dengan perayaan Paskah
2.  Apakah pentingnya menceritakan peristiwa Jumat Agung dan Pasakah kepada sesama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar