Selasa, 13 Mei 2014

K3R-2 : Ayo bergabung di K3R untuk kebersamaan dan terus belajar Firman Tuhan bersama kelompok.


Sebagian dari anggota K3R-2
 
Rabu 31 April 2014, sekitar pkl 17.00 Bp. Aseng sedang mengendarai sepeda motornya dengan terburu-buru dan tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya, seorang anak muda sekitar usia 20-an  menabrak-nabrakkan motornya ke motor yang dikendarai Aseng. “Bisa naik motor nggak?” demikian sahut sang pemuda tersebut. Aseng yang dulunya sangat temperamen menjawab dengan tenang : “Jangan marah-marah… pernah motong motong nggak? Pernah nabrak nggak?”. Si pemuda itu pun pergi meninggalkan Aseng. Demikianlah sekelumit isi cerita Aseng di rumahnya yang menjadi lokasi K3R malam itu. “Mungkin hal itu menjadi ujian kepada karakter saya, apakah temperamen saya yang sebelumnya mudah marah sudah berubah. Kalau kejadiannya dulu, mungkin saya sudah tampar anak itu..” demikian kenangnya. Anggota K3R yang lain menimpali, “Mungkin karena pa Aseng ketempatan untuk K3R kali… jadi ada ujian dulu, hehehehe” candanya dengan hangat. Menurut bp. Aseng, sebagai tuan rumah K3R sangat menyenangkan karena tidak perlu  ada persiapan khusus.
 
Tepat pukul 20.00 ibadah K3R pun dimulai dengan menaikkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Ucok Tobing sebagai kordinator K3R-2 memulai penyampaian materi dengan terlebih dahulu menanyakan isi materi K3R sebelumnya kepada anggota K3R. Beberapa anggota terlihat malu-malu untuk menjawab, ada juga yang berterus terang mengatakan “sudah lupa”. “Tetapi dengan demikian karena sering ditanya berulang-ulang akhirnya kita menjadi ingat juga” ungkap salah seorang anggota. Setelah itu materi minggu ini disampaikan dengan piawai oleh kordinator K3R yang sempat mengecap pendidikan theologi. Beberapa kalimat-kalimat yang susah dimengerti di ulang-ulang dan dikonfirmasi kepada anggota. Kembali setelah materi disampaikan, diskusi pun dimulai.  Semua antusias untuk lebih memahami materi yang disampaikan. Dengan disuguhi minuman hangat dan snack diskusi dan perbincanganpun berlanjut hingga melewati pukul 22.00. Begitu akrabnya hubungan antara anggota membuat suasananya sangat cair dan hangat. Curhat dan saling menguatkanpun menjadi topik dari perbincangan. 

Om Samuel, salah seorang anggota yang selalu hadir lebih dulu mengakui manfaat yang besar dari Komunitas Kawanan Kecil Rehobot (K3R), karena lebih mengerti Firman Tuhan dan yang lebih penting lagi adalah kita menjalankan dan mempraktekkan Firman Tuhan  di lingkungan dimana kita berada, agar dapat menjadi terang bagi orang lain. Dengan demikian orang Kristen  dikenal dalam lingkungan dan dapat menjadi contoh bagi seluruh umat manusia.


Ibu Iing yang sudah mulai belajar untuk ikut melayani di K3R dengan memimpin pujian dan penyembahan mengatakan bahwa K3R menjadi wadah untuk  kebersamaan dan tempat untuk terus belajar Firman Tuhan dengan bimbingan Roh Kudus. Disamping jemaat dari GBI Rehobot THB, ibu Iing juga berusaha agar K3R dapat diikuti oleh jemaat dari gereja lain. Kerinduannya pernah terpenuhi dengan hadirnya 2 orang beberapa kali ibadah, yang walaupun akhir-akhir ini sudah tidak hadir lagi. Hal ini dilakukan dengan tidak jemu-jemu  walaupun belum berhasil tetapi harus tetap berusaha. Ibu Iing pada awalnya memang tidak semagat di K3R, tetapi dengan melihat semangat yang terus menggebu dari kordinatornya membuat dia juga ikut termotivasi.
Ucok Tobing yang belum memiliki wkl kordinator ini merindukan hadirnya seorang pemain musik untuk bergabung melayani. Ayo yang belum terlibat di K3R untuk segera bergabung untuk dapat belajar firman terlepas jemaat atau tidak, karena dengan belajar di K3R kita lebih mengerti bagaimana penerapannnya dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan Yesus memberkati!
Suasana diskusi Firman Tuhan pada saat ibadah K3R
 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar