Senin, 03 Desember 2012

MENYANYI DAN BERMAZMUR BAGI TUHAN (Lanjutan)


Mazmur 104:33-34

 

Mengapa Pemazmur menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan ?

 

3. Pemazmur Memilih Memuji Tuhan.

            Pemazmur berkomitmen selama ia hidup akan memuji Tuhan. Ia tahu hidup ini tidak mudah. Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup dan bermazmur bagi Tuhan selagi aku ada. Ini menunjukkan bahwa Pemazmur memutuskan untuk memilih memuji Tuhan. Alasannya bukan karena keadaan tenang nyaman atau sukar. Bagi pemazmur itu bukan alasan. Tetapi ia memutuskan pada dirinya untuk memilih memuji Tuhan selama ia ada atau hidup. Luar biasa. Kalau masih Tuhan berikan kesempatan Pemazmur memilih memuji Tuhan.

 

Bagi kita sekarang, banyak hal yang menarik kita untuk jauh dari Tuhan. Gemerlap dan kilauan dunia ini begitu kuat hendak menjerat anak-anak Tuhan, ditambah lagi kesusahan hidup, seperti masalah ekonomi, keluarga, kesehatan, persahabatan, dll, bisa menjadi tantangan besar bagi anak-anak Tuhan untuk mempertahankan imannya kepada Tuhan. Itu sebabnya sebuah komitmen dan keputusan itu penting. Apapun yang terjadi Tuhan Yesus yang kupilih (Yos 24:14:15, Dan 1:8).

 

            Oleh karena itu bila datang kesusahan, dihianati, diperlakukan tidak adil, diremehkan orang lain, sakit, pilihlah memuji Tuhan. Kuatkan hatimu karena itulah saatnya kita membuktikan bahwa kita memilih memuji Tuhan. Jadi salah satu saat yang tepat kita memuji Tuhan adalah pada saat kita tidak ingin memuji Tuhan. Haleluya !!!

 

Contoh : Pemenjaraan Paulus dan Silas (Kis 16:22-25)

Sekalipun mereka didera (dicambuk), dipasung dan di penjara paling tengah (dalam), tempat yang sangat gelap, tetapi mereka  memutuskan memilih memuji Tuhan.

4. Tuhan Sumber Sukacita

Pemazmur berkata : “Pemazmur tahu kebahagiaannya adalah Tuhan. Bagi kita biarlah Tuhan menjadi kebahagiaan kita atau sukacita kita. Bukan mobil, rumah, uang, pasangan hidup,hobby, dll. Tetapi sukacita sejati kita adalah Yesus saja.
Kerendahan Hati Pemazmur




Pemazmur berkata : Biarlah renunganku manis Kau dengar. Ia tidak buru-buru percaya diri dan menganggap pasti Tuhan senang dengan perenungannya tentang kebesaran Tuhan dan tentang komitmennya kepada Tuhan. Tetapi dengan rendah hati ia menyadari bahwa ia adalah ciptaan yang terbatas. Ia berkata : “Ya Tuhan kiranya Engkau senang dengan pujianku”.

Pemazmur menyadari bahwa ia bukanlah orang yang sempurna, masih banyak cacatnya di hadapan Tuhan.

Bagaimana dengan hidup kita apakah sudah bersih dari cacat cela di hadapan Tuhan ? Tentu tidak perlu berdebat, masing-masing kita masih bercacat di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu datanglah kepada Tuhan bermazmurlah bagi Tuhan dengan kerendahan hati.

 

C. Penutup

Demikianlah kita menyadari bahwa hidup kita ada untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan menciptakan kita untuk memuliakan Tuhan.

Pujilah Tuhan, nyanyikanlah nyanyian pujian bagi Tuhan di tempat kita masing-masing.

            Disini pemazmur (Daud) memakai kata “menyanyi”,  dengan melihat dirinya sebagai penyanyi (artis;penyanyi), pekerjaannya menyanyi. Bagi kita yang pekerjaannya bukan penyanyi kita ganti sesuai dengan pekerjaan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar