Mazmur 104:33-34
Mengapa Pemazmur menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan ?
3. Pemazmur Memilih Memuji Tuhan.
Pemazmur
berkomitmen selama ia hidup akan memuji Tuhan. Ia tahu hidup ini tidak mudah. Aku hendak menyanyi bagi
Tuhan selama aku hidup dan bermazmur bagi Tuhan selagi aku ada. Ini menunjukkan
bahwa Pemazmur memutuskan untuk memilih memuji Tuhan. Alasannya bukan karena
keadaan tenang nyaman atau sukar. Bagi pemazmur itu bukan alasan. Tetapi ia
memutuskan pada dirinya untuk memilih memuji Tuhan selama ia ada atau hidup.
Luar biasa. Kalau masih Tuhan berikan kesempatan Pemazmur memilih memuji Tuhan.
Bagi kita sekarang, banyak hal yang menarik kita untuk jauh
dari Tuhan. Gemerlap dan kilauan dunia ini begitu kuat hendak menjerat
anak-anak Tuhan, ditambah lagi
kesusahan hidup, seperti masalah ekonomi, keluarga, kesehatan, persahabatan,
dll, bisa menjadi tantangan besar bagi
anak-anak Tuhan untuk mempertahankan imannya kepada Tuhan. Itu sebabnya sebuah komitmen dan keputusan
itu penting. Apapun yang terjadi Tuhan Yesus yang kupilih (Yos 24:14:15, Dan
1:8).
Oleh karena
itu bila datang kesusahan, dihianati, diperlakukan tidak adil, diremehkan orang
lain, sakit, pilihlah memuji Tuhan. Kuatkan
hatimu karena itulah saatnya kita membuktikan bahwa kita memilih memuji Tuhan. Jadi salah satu saat yang tepat kita
memuji Tuhan adalah pada saat kita tidak ingin memuji Tuhan. Haleluya !!!
Contoh : Pemenjaraan Paulus dan Silas (Kis 16:22-25)
Sekalipun mereka didera (dicambuk), dipasung dan di penjara
paling tengah (dalam), tempat yang sangat gelap, tetapi mereka memutuskan memilih memuji Tuhan.
4. Tuhan Sumber Sukacita
Pemazmur berkata : “Pemazmur tahu kebahagiaannya adalah Tuhan. Bagi kita biarlah Tuhan menjadi kebahagiaan kita atau sukacita kita. Bukan mobil, rumah, uang, pasangan hidup,hobby, dll. Tetapi sukacita sejati kita adalah Yesus saja.
Kerendahan Hati Pemazmur
Pemazmur
berkata : Biarlah renunganku manis Kau
dengar. Ia tidak buru-buru percaya diri dan menganggap pasti Tuhan senang
dengan perenungannya tentang kebesaran Tuhan dan tentang komitmennya kepada
Tuhan. Tetapi dengan rendah hati ia menyadari bahwa ia adalah ciptaan yang
terbatas. Ia berkata : “Ya Tuhan kiranya
Engkau senang dengan pujianku”.
Pemazmur menyadari bahwa ia bukanlah orang yang sempurna, masih banyak cacatnya di hadapan Tuhan.
Bagaimana dengan hidup kita apakah sudah bersih dari cacat
cela di hadapan Tuhan ? Tentu tidak perlu berdebat, masing-masing kita masih
bercacat di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu datanglah kepada Tuhan bermazmurlah
bagi Tuhan dengan kerendahan hati.
C. Penutup
Demikianlah kita menyadari bahwa hidup
kita ada untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan menciptakan kita untuk memuliakan Tuhan.
Pujilah Tuhan, nyanyikanlah nyanyian pujian bagi Tuhan di
tempat kita masing-masing.
Disini
pemazmur (Daud) memakai kata “menyanyi”,
dengan melihat dirinya sebagai
penyanyi (artis;penyanyi), pekerjaannya menyanyi. Bagi kita yang pekerjaannya
bukan penyanyi kita ganti sesuai dengan pekerjaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar