Pohon Ara yang disebutkan di Alkitab, pohon yang selalu dikunjungi wisatawan ke Israel. |
Pohon ara yang beruntung namun tidak berguna
Mengapa dikatakan beruntung ? Beruntung karena ia tumbuh di dalam kebun anggur. Pohon ara tersebut dipelihara, dirawat, dijaga. Berbeda dengan pohon ara yang tumbuh di pinggir jalan (Mat 21:19, Mrk 11:13)
Pemilik kebun anggur datang hendak mengharapkan buah dari pohon ara tersebut dan ia sebagai pemilik kebun berhak mendapatkannya.
Pemilik kebun tersebut tidak meminta pekerjanya untuk mengambil buah dari pohon ara tersebut tetapi ia sendiri yang datang. Hal ini menunjukkan betapa inginnya sang pemilik kebun menikmati buah ara tersebut.
Apa hasilnya ? Kekecewaan. Ia tidak menemukan buah dari pohon ara tersebut. Pemilik kebun telah tiga tahun buah pada pohon ara ini tetapi tidak mendapatkannya. Pemilik mengungkapkan kekecewaannya dengan meminta pengurus kebunnya agar menebang pohon ara yang tak berguna tersebut.
Kita Sebagai Orang Yang Beruntung
Sesungguhnya hal ini ditujukan kepada kita. Kitapun orang yang beruntung. Kita memiliki banyak fasilitas untuk bertumbuh : Roh Kudus, Alkitab, buku-buku rohani, CD kotbah, berpendidikan,
punya pekerjaan, teman-teman yang bisa saling berbagi, punya keluarga. Sebagai anak anak Tuhan kita harus mengakui bahwa itu anugrah Tuhan, Ia yang empunya kita dan semua yang kita miliki.
Semua itu adalah fasilitas yang Tuhan berikan agar kita bisa bertumbuh dan menghasilkan buah. Sekarang Tuhan datang hendak menikmati buah dari hidup kita, Ia telah sabar menunggu. Kira-kira apa hasil yang Tuhan dapatkan dari kita ? Kekecewaankah ? Kepuasaankah ?
Buah Pertobatan
Yang Tuhan inginkan dari kita adalah pertobatan, yaitu perubahan cara berpikir yang diperagakan melalui perkataan dan tindakan yang benar. Berbuah seharusnya menjadi milik yang pasti bagi anak-anak Tuhan. Karena kita memiliki fasilitas yang disebutkan diatas. Namun tragisnya banyak orang yang mengaku anak-anak Tuhan namun hidupnya tidak menghasilkan buah pertobatan.
Mereka tidak bisa dirasa atau dinikmati orang lain sebaliknya menjadi beban bagi orang lain.
Mari kita hasilkan buah pertobatan. Demikianlah kita akan bisa memmberikan kontribusi yang baik, karya, prestasi dan kinerja, sumbangsih untuk kebaikan orang lain, demi kemuliaan Tuhan ( 1 Kor 10:31).
Akibat Tidak Berbuah
Pohon yang tidak berbuah akan ditebang. Penebangan adalah akibat logis dari tidak berbuah.
Tidak berbuah itu menyakitkan bagi diri sendiri, bagi orang lain disekitar kita terutama bagi Tuhan Sang Pemilik hidup kita.
Tuhan telah memberikan talenta, yaitu potensi, waktu, kesempatan kepada kita, namun sering dianggap remeh dan tidak menghargai pemberian Tuhan. Orang Malas akan dilempar ke dalam api ( Mat 25:26-30).
Bagaimana Menghasilkan Buah ?
"Buah" harus diupayakan bukan diperoleh secara cuma-cuma. Kita harus kerja keras, Namun jangan bersandar pada kerja keras, namun bersandar pada Kasih karunia Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar