Tim relawan banjir GBI Rehobot THB yang berseragam rompi merah bertuliskan "CREW K3R", sesaat sebelum terjun ke lokasi bajir di Pondok Ungu Permai, Pondok Sani, Pejuang, Puri dan Harapan Indah.
|
Musim hujan tiba, banjir kembali mengintai ibukota dan sekitarnya. Musibah banjir memang sudah menjadi kalendar tahunan di daerah Jabodetabek, tetapi tetap saja kebanyakan warga tidak siap menghadapi musibah yang satu ini. Di awal tahun 2014, tepatnya Sabtu pagi tgl 18 Januari 2014 setelah hujan semalaman mengguyur Jabodetabek air menggenangi banyak lokasi termasuk daerah THB dan sekitarnya.
Informasi musibah banjir secara berantai diinformasikan melalui para 11 kordinator K3R yang ditersukan ke kabid K3R dan Sekretariat GBI Rehobot THB. Koordinasi langsung dilakukan dengan mengumpulkan para kordinator dan wakil kordinator K3R di gereja pada pukul 10. Setelah dikordinasikan disepakati bahwa tim akan meninjau lokasi yang diinformasikan terkena banjir, mengingat kondisi demikian diputuskan untuk memberikan bantuan sementara yaitu berupa nasi bungkus. Tim mulai bergerak dari gereja menuju lokasi banjir Pukul 11.30 Untuk mempercepat menjangkau korban banjir maka timi dibagi 2 yaitu: tim 1 untuk daerah Pondok sani, Pejuang, Harapan Indah dan Puri, sedangkan tim 2 untuk daerah Pondok Ungu Permai. Daerah Pondok Sani adalah salah satu lokasi yang cukup parah terkena banjir, keluarga Panjaitan pada saat dikunjungi telah mengungsi ke rumah di depan yang kebetulan lebih tinggi, dari pantauan tim terlihat bahwa kasur dan lemari telah tergenang air. Demikian juga di daerah Harapan Indah dan Puri, tim relawan melihat kondisi banjir yang tidak dapat dilewati oleh kendaraan dan hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki. Demikian juga di daerah Pondok Ungu Permai, genangan air cukup tinggi terutama di daerah sektor 5. Hari ini tim mendistribusikan 120 bungkus nasi kepada jemaat-jemaat GBI Rehobot THB yang terkena banjir. Seluruh tim relawan yang terdiri pengurus K3R dan pemuda/i berkumpul kembali sore hari sekitar 17:30. Kembali kordinasi dilaksanakan untuk tindak lanjut yang akan dilakukan kepada jemaat yang terkena musibah, diputuskan untuk diberikan sembako. Pengurus akhirnya mempersiapkan 45 paket sembako kepada jemaat yang memenuhi kriteria layak menerima.
Minggu, 19 Januari 2014 ibadah pagi terlihat tidak seperti biasa karena dihadiri kurang dari 50% jemaat. Selama ibadah berlangsung hujan lebat terus turun dan memang ternyata banjir kembali melanda lokasi-lokasi yang terkena banjir pada hari sebelumnya. Setelah ibadah pagi, kembali tim relawan berkumpul, Gembala wilayah Pdt. Judika Sihaloho menyampaikan terimakasih kepada seluruh tim dan untuk melanjutkan kembali pelayanan kepada jemaat untuk hari ini. Seperti hari sebelumnya kembali tim dibagi 2 dengan tim yang lebih banyak lagi Dari hari sebelumnya mendistribusikan 150 bungkus nasi padang, dan paket sembako kepada jemaat-jemaat tertentu yang memenuhi kriteria.
Banjir yang melanda Bekasi 18-19 Januari 2014 ternyata belum selesai, Rabu tgl. 29 Januari 2014 kembali air yang selalu mencari tempat yang lebih rendah kembali menggenangi perumahan dan jalanan, membuat aktivitas mayoritas warga lumpuh, kembali beberapa pengurus mengunjungi rumah jemaat yang terkena musibah banjir termasuk gembala wilayah. Ucok Tobing yang adalah kordinator K3R-2 menuturkan bahwa musibah banjir kali ini lebih parah dari tahun sebelumnya, akibat banjir yang terjadi di tengah malam dimana sedang tidur terlelap membuatnya harus mengungsi 2 kali masing-masing 2 hari, akibat banjir ini juga perekonomian terganggu karena tidak bisa berdagang untuk lebih kurang 2 minggu, tidak hanya itu saja karena istirahat yang terganggu membuat anaknya harus mengalami demam. Harapannya agar musibah banjir tidak terjadi lagi, pemerintah harus lebih bekerja keras untuk menyelesaikan masalah banjir ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar