1. Memberontak
kepada Penciptanya
Iblis tidak puas dengan kebesaran yang dimilikinya. Sebagai
pemimpin besar yang dipercayakan Tuhan kepadanya ternyata tidak membuatnya
puas. Ia punya ambisi hendak menyamai yang Maha Tinggi (Yes 14:12-14, Yeh
28:12, 17). Iblis mau memberontak kepada Allah yang tidak bisa dikalahkannya.
Ini adalah tindakan bodoh.
Kemegahan, keindahan, kebesaran, dan kehebatan yang
dimilikinya harusnya semakin membuatnya bersyukur, namun sebaliknya malah
membuatnya lupa diri. Timbul dari dalam dirinya kesombongan dan ingin nomor
satu. Ia menginginkan apa yang tak pantas diterimanya, yaitu penyembahan, yang
hanya pantas diberikan hanyankepada Tuhan.
Intinya Lusifer (KJV : Yes 14:12) ingin menjadi seperti
Allah. Allah itu otonom, Mandiri, tidak ada yang mengatur atau menasehatinya,
Ia bertindak atas kemauanNya sendiri.
Iblis menginginkan kehidupan demikian.
2. Menggiring manusia agar
ikut memberontak kepada Tuhan Sang Pencipta
Iblis, merasa belum puas memberontak kepada Tuhan. Ia pun
mengajak manusia untuk bersekongkol memberontak kepada Tuhan.
Iblis memperdaya Hawa, Ia mengajak Hawa untuk mencurigai
Tuhan. Iblis menanamkan suatu keyakinan kepada Hawa bahwa Tuhan menyembunyikan
kebaikanNya, seolah-olah Tuhan tidak ingin yang terbaik bagi manusia. Itu
sebabnya Tuhan melarang memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik
dan jahat tersebut. Ada apa dibalik larangan tersebut, tentu ada rahasia yang
disembunyikan Tuhan. Akhirnya Hawa terperdaya atau tertipu oleh bujuk rayuan
manis Iblis.
Manusia pertama itu jatuh dalam dosa.
Manusia pun telah mewarisi hasrat atau gairah Lusifer yang
jatuh, Iblis. Yaitu ingin menjadi seperti Allah
3. Apa pilihan saudara ? Mau
memberontak atau mentaati Tuhan.
Mungkin kita tidak terang-terangan memberontak secara
frontal kepada Tuhan seperti yangdilakukan Iblis, namun ketika kita tidak
menerima kebijakan Tuhan, itu adalah pemberontakan kepada Tuhan.
Misalnya :
• Kita meminta kepada Tuhan dan
Tuhan tidak memberikannya kemudian kita protes, bersungut-sungut dan tidak
menerima keadaan kita. Ini artinya bahwa kita tidak terima kebijaksanaan Tuhan
dan ini sebuah pemberontakan kepada Tuhan.
• Tidak mengizinkan Tuhan
memerintah atas hidup kita, hidup sesuka hati kita demi memuaskan kesenangan
daging kita pun sebuah pemberontakan kepada Tuhan.
Hati-hati tipu daya Iblis dengan segala kelicikannya
mengajak kitabmemberontak kepada Tuhan. Tuhan Yesus mengungkapkan karaker Iblis
bahwa ia adalah bapa segala dusta (Yoh
8:44). Iblis adalah pencuri, pembunuh dan pembinasa (Yoh 10:10)
Kiranya kita memilih taat kepada Tuhan. Percayalah kepada
pengaturan Tuhan. Apapun yangbTuhan putuskan bagi kita itu adalah yang terbaik.
Yang terbaik dari Tuhan bisa menyakitkan bagi kita, tetapi terimalah dengan
rela dan percaya Tuhan tidak ada niat menyakiti kita.
Diperlukan keberanian untuk mempercayai dan mentaati Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar