Pendahuluan
Dunia membutuhkan teladan. Siapa yang bisa diteladani ? Kita tidak punya pilihan lain, kita harus jadi teladan, baik di keluarga, lingkungan, gereja.
Menurut KBBI, Keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh. Kata Keteladanan di dalam Alkitab diterjemahkan dari kata Yunani tupos memiliki arti model, contoh atau pola (I Tim 4:12). Tupos ini dihasilkan melalui peniupan yang berulang-ulang sehingga membentuk sebuah tanda atau bekas. Pengertian ini mengindikasikan adanya upaya atau kerja keras.
Dengan demikian Keteladanan adalah sebuah contoh atau model yang dapat dilihat dan dapat ditiru yang dihasilkan melalui upaya atau kerja keras.
Menjadi Teladan dalam seluruh hidup
Paulus dengan baik memberitahu kepada kita bahwa kita harus menjadi teladan dalam : ( I Tim 4:12 )
Perkataan ; Perkataan seperti apa yang kita ucapkan ? Apakah ucapan kita satu dengan perbuatan kita.
Tingkah laku : Our action speaks louder than our words. Tindakan kita berbicara lebih kuat dari pada kata-kata kita.
Kasih ; Kita tidak menemukan defenisi kasih dalam Alkitab, karena Allah lebih tertarik menjelaskan kasih melalui perbuatan kasih. Namun Paulus mengatakan bahwa seseorang yang dipenuhi dengan kasih akan menghasilkan kesabaran….( I Kor 13:4-7) . (Catatan : Ganti kata kasih dengan nama kita sendiri)
Kesetiaan/pistis. Bagaimana iman kita menghadapi hidup di dunia yg tidak pasti ini,
Kemurnian. Kemurnian adalah suatu kualitas yang bebas dari percampuran, polusi, atau elemen-elemen asing, tidak ada skandal ( dilambangkan dgn emas )
Mengupayakan Keteladanan
Seperti yang dijelaskan diatas, keteladanan (Yun. tupos) dihasilkan melalui suatu upaya keras (peniupan berulang-ulang sampai membentuk sebuah tanda). Dengan demikian menjadi teladan itu sebuah proses, It takes time. Seperti seorang model, telah berlatih dan berusaha keras untuk bisa memainkan peranannya dalam berjalan, menatap penonton, bergaya, dll.
Meneladankan perkataan yang baik, tingkahlaku, kasih, iman, kemurnian tidak mudah, tetapi bukan tidak bisa, karena Allah telah memberikan potensi kepada kita.
Ingat : Kita bertanggungjawab atas contoh atau pola hidup yang kita peragakan. Teladan seperti apa yang sedang kita peragakan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar