Rasul Paulus dalam suratnya berkata: "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul” (1Kor. 9:26). Dalam tulisan ini Paulus menggambarkan dirinya seperti seorang pelari di dalam arena dan petinju yang sedang berada di ring tinju. Ia tahu persis bahwa seorang pelari tidak boleh berlari tanpa tujuan yang pasti demikian juga dengan seorang petinju, ia tidak boleh sembarangan memukul tetapi harus memperhatikan arah atau fokus yang tepat. Untuk itu arah sangat penting, bukan hanya kecepatan tangan atau langkah kaki yang harus dimilikinya, tetapi juga arah langkahnya. Hidup ini adalah sesuatu yang sangat hebat, pergumulan yang luar biasa, artinya sesuatu yang harus digumuli secara serius.
Bagi manusia pada umumnya, garis fisnish hidupnya adalah kematian, dan setelah itu mereka tidak tahu apa yang akan terjadi secara pasti. Tetapi orang percaya harus memastikan apa yang harus mereka raih setelah menjalani hidup ini. Itulah sebabnya selain menjadi anggota masyarakat yang baik, orang percaya harus mengumpulkan harta di surga (Mat. 6:19-20).
Mengumpulkan harta di surga artinya adalah kegiatan hidup yang tidak umum atau yang tidak dilakukan oleh orang yang tidak menjadi umat pilihan. Kegiatan apakah itu? Kegiatan itu adalah USAHA UNTUK MENJADI MANUSIA YANG SEMPURNA SEPERTI TUHAN YESUS. Sempurna dalam segala hal yang kita lakukan. Sempurna dalam perkataan, sempurna dalam pola makan, sempurna dalam kejujuran, sempurna dalam menepati janji, sempurna dalam kehidupan seks, sempurna dalam bekerja dan mengembangkan diri, sempurna sebagai ayah, sebagai ibu dan lain sebagainya. Hal ini menuntut perjuangan yang sangat berat.
Jadi, SUKARNYA PERGUMULAN itu bukan terletak pada sukarnya mencari nafkah, sukarnya mempertahankan reputasi, membela harga diri dan nama baik, mengokohkan kedudukan dan kekuasaan dunia, tetapi pada usaha menjadikan semua kegiatan hidup kita menyukakan hati Tuhan.Melalui berbagai kegiatan hidup tersebut kita memberi diri digarap oleh Roh Kudus untuk menjadi sempurna. Inilah arah hidup yang benar. Seseorang yang arah hidupnya sudah benar, ia harus terus bertahan untuk ada pada jalur yang benar, ia tidak boleh menyimpang kekanan atau kekiri. MENYIMPANG artinya TIDAK MENGERJAKAN SEMUA DENGAN BAIK BAGI KESUKAAN HATI TUHAN. Dengan demikian, dalam menjalani hidup ini kita bukan hanya menjadi manusia normal seperti yang lain, tetapi menjadi manusia yang luar biasa. Hal ini sesuai dengan panggilan yang Tuhan Yesus berikan agar kita memiliki hidup yang luar biasa (MORE EXCELENT, MEMPESONA) (Mat. 5:20). Tuhan Yesus menghendaki orang percaya memiliki kehidupan yang luar biasa atau sempuna; dikatakan dalam ayat itu bahkan melebihi tokoh-tokoh agama pada waktu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar