Pembacaan Alkitab: Yakobus 2:14- 26
Nats Alkitab :
Yakobus 2:17: “ Demikian juga halnya dengan iman: jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”
Yakobus 2:17: “ Demikian juga halnya dengan iman: jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”
Mempercayai eksistensi atau keberadaan TUHAN di tengah-tengah dunia modern seperti sekarang ini tidak mudah, karena Semakin banyak pemikir-pemikir dan kaumintelektual yang menganut faham nihilistis . Faham ini menyatakan bahwa dewa-dewa atauallah tidak ada atau tidak perlu ada. Keberadaan TUHAN harus dapat dibuktikan atau diverifikasi secara sains, jika keberadaan-Nya tidak dapat dibuktikan maka keberadaan TUHAN non-sense. Faham seperti ini akan melahirkan para pemikir bebas atau free thinkeryang menganggap kepercayaan kepada TUHAN adalah suatu kebodohan. Selain kita dibesarkan dalam lingkungan ateis, kita juga berada di lingkungan ateis praktis yaitu orang-orang beragama namun kelakuan mereka membuktikan bahwa mereka adalah kelompokmanusia yang menyangkal secara mutlak keberadaan Allah. Ironisnya kelakuan mereka bahkan lebih buruk dari para ateis.
Hal ini dibuktikan dengan faham-faham tertentu dari suatu agama, namun pada kenyataannya tidak menghargai hak asasi dan kebebasan orang lain dalam memeluk agama yang dianutnya (intoleran). Kekerasan secara fisik sampai tingkat di luar batas kemanusiaan dilakukan oleh orang-orang yang mengaku dirinya sebagai manusia yang beragama dan berTuhan. Namun kenyataannya yang diperagakan menunjukkan mereka tidak berTuhan.Kedua perilaku seperti ini membuat hati nurani mereka menjadi gelap sehingga membuat mereka tidak akan dapat memahami kebenaran Allah (Matius 6:22; Lukas 11:34). Orangyang tidak percaya adanya Tuhan dan beragama namun namun hanya teoritis saja akanmengundang Iblis mendominasi seluruh kehidupannya. Orang-orang seperti ini tanpa sadarmengikatkan dirinya dengan kuasa kegelapan sehingga pada akhirnya akan menjadimempelai abadinya.
Sebagai orang percaya keyakinan akan Allah tidak cukup sebuah pengakuan bibir saja. Pengakuan ini haruslah diekspresikan secara konkret dalam kehidupan. Dalam hal iniYakobus berkata bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yakobus 2:14- 26). Perbuatan seseoranglah yang menghidupi imannya. Seharusnya orang yang percayakepada Tuhan merealisasikan kepercayaannya semakin jelas dalam perilakunya secarakonkret. Tetapi pada kenyataannya, seringkali kita tidak memperlakukan Dia sebagai Pribadiyang hidup. Dari mulut bisa saja seseorang mengaku percaya adanya Tuhan, tetapi dalamhidup dan kelakuan sehari- hari tidak menunjukkan bahwa ia mengakui adanya Tuhan. Inilahyang disebut ateis praktis. Mereka adalah kelompok orang yang tidak menganggap Allah sebagai Pribadi yang patut dihormati. Mereka bersikap tidak peduli, acuh tak acuh terhadapTuhan. Karena Allah tidak kelihatan, tidak dapat dijamah dan tidak dilihat dengan matajasmani, maka Ia diperlakukan atau dianggap tidak ada.
Dalam hal apa dan bagaimana seseorang tidak memperlakukan Allah sebagaiPribadi yang hidup? Dalam hal (1)ketika mereka hidup tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, yang berarti mereka tidak memedulikan perasaan Tuhan. Selain itu, (2)ketika mereka merasakhawatir, takut, cemas dalam menghadapi segala persoalan hidup. Sebab kekhawatiran, ketakutan, kecemasan adalah bahasa orang yang tidak percaya. Seolah-olah Tuhan tidak adaatau kalau percaya Allah itu ada mereka menilai bahwa Allah tidak bertanggung jawab atashidup manusia sebagai ciptaan-Nya, terlebih sebagai anak-anak-Nya. Kalau seseorangmenganggap Allah tidak mau tahu dengan kesulitannya, maka sebagai akibatnya seringkali ialebih bersandar dan bergantung kepada obyek lain dan mulai membelakangi Tuhan. Seseorang dikatakan membelakangi Tuhan adalah ketika iadalam menghadapi danmenyelesaikan persoalan, tidak melibatkan Tuhan di dalamnya. Sebagai orang percaya kitaharus percaya bahwa kuasa Tuhan tetap nyata dan tidak terbatas. Tidak ada perkara yang mustahil bagi-Nya.Ia adalah Allah yang tidak berubah, dahulu sekarang sampai selama-lamanya. Namun demikian perlu ditambahkan di sini bahwa melibatkan Tuhan bukan berartimengurangi tanggung jawab dan kerja keras kita.
Apa yang pernah Allah lakukan dalam sejarah dan sebagian ditulis oleh Alkitabjuga Allah kerjakan pada zaman kita di abad komputer ini. Ini berarti manusia modern bisamengalami Allah secara riil. Ia tidak berubah (Ibrani 13:8). Dia adalah Penguasa yang tidakkelihatan yang menentukan segala sesuatu. Pemerintahan dan kuasa-Nya tidak terbatas, dibumi dan di surga (Matius 28:19-20). Dia adalah Allah yang hidup, nyata, riil dan ada. Diaadalah sahabat yang dapat dan mau dimintai pertimbangan. Ia adalah Pribadi yang berperasaan. Itulah sebabnya kita harus menjaga dan menghormati perasaan-Nya.Dia jugaadalah Bapa yang dapat dan mau mencukupi kebutuhan anak-anak-Nya, menghibur, menguatkan, menyembuhkan.Dia adalah pemelihara sempurna, Juru Selamat atas setiappergumulan hidup ini. Oleh sebab itu harus ditegaskan bahwa hendaknya kitamemperlakukan Dia sebagai Allah yang hidup. Orang yang memperlakukan Allah sebagaiAllah yang hidup, pasti berusaha untuk bisa melayani Dia dengan segala kekuatan dankekayaan serta potensi yang ada padanya, tanpa batas.