NATS ALKITAB: Mat 18:1-5
PEMBACAAN ALKITAB: Matius 18:3
Perubahan adalah salah satu prinsip penting dalam
kekristenan. Prinsip ini harus ada dalam nafas seorang Kristen. Perubahan dapat terjadi dalam dua arah, yaitu
perubahan ke arah positif maupun ke arah negatif. Sudah tentu yang dimaksud
sebagai perubahan dalam nafas seorang Kristen adalah suatu perubahan ke arah
positif, perubahan kepada kebaikan, suatu perubahan ke arah kesempurnaan. Seperti suatu organisme selalu berubah. Tanpa suatu
perubahan berarti organisme tersebut adalah suatu organisme mati. Batu tidak
akan pernah berubah karena batu adalah suatu benda mati, tetapi tumbuhan dilain
sisi akan selalu berubah dengan mengalami pertumbuhan, karena tumbuhan adalah
orgnanisme yang hidup.
Orang percaya adalah organisme yang hidup karena
Tuhan memberikan benih kehidupan di dalam diri orang percaya tersebut. Sebagai
suatu organisme, maka benih yang ditaruh Tuhan itu harus mengalami proses
perubahan. Hari demi hari, dalam pengiringan dan pembentukan melalui firman
Tuhan, orang percaya tersebut dituntut untuk terus mengalami perubahan.
Perubahan itu akan membuat orang percaya
mengalami pertumbuhan, yaitu kedewasaan rohani. Hanya dengan pertumbuhan dan
kedewasaan rohani maka seorang percaya dapat memperoleh tempat di Kerajaan
Allah, namanya tercantum dalam kitab kehidupan. Prinsip ini harus dipahami
dengan baik oleh setiap orang percaya, karena prinsip ini adalah salah satu
prinsip utama.
Kekristenan, seperti halnya orang
percaya, bukanlah sesuatu yang statis, ia adalah sesuatu yang dinamis. Menjadi
dewasa secara rohani, dicatat namanya dalam Kitab Kehidupan adalah sesuatu yang
harus diupayakan. Dalam Matius 18:3 kata penting yang harus diperhatikan di sini
adalah bahwa kata “bertobat”
diikuti dengan kata “dan”. Kata “bertobat” tidak
berdiri sendiri, kata itu diikuti dengan kata lain, yaitu “dan”. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa apabila Tuhan tidak menuntut suatu perubahan, kalau
Tuhan tidak menuntut orang berkembang, tentunya IA tidak akan menggunakan kata “dan”. Pasti Tuhan hanya
mengatakan “bertobat”.
Perhatikan kata menjadi anak kecil.
Kata Anak kecil di sini diambil dari kata dalam bahasa aslinya “paidion”,
yaitu anak usia 7 sampai 14 tahun. Paidion adalah masa efektif bagi
seorang anak untuk dididik, karena kurang dari usia 7 tahun seorang anak masih
terlalu muda, masih kekanak-kanakan, sulit untuk dididik. Setelah memasuki usia
7 tahun mulai anak itu dididik dan efektif dididik sampai si anak berusia 14
tahun. Inilah pengertian anak dari kata paidion tersebut. Dengan
penjelasan tadi maka sekarang kita dapat mengerti kesejajaran kata bertobat dan
menjadi seperti anak kecil. Artinya bahwa setelah orang merasa diri sudah
bertobat, punya komitmen untuk meninggalkan dosa-dosa dan keterikatannya dengan
dunia, maka selanjutnya orang itu harus mau dididik. Sebagai orang yang
bertobat kita adalah paidion, kita berada pada
usia yang efektif untuk dididik oleh Tuhan, efektif untuk dibentuk, diubahkan
atau dibaharui. Oleh karena itu kita sebagai orang yang bertobat mestinya
memiliki kegiatan yang sungguh-sungguh intensif dalam mencari kebenaran firman
Tuhan.
Pembentukan
kita sebagai paidion ini akan menjadi fondasi yang kokoh bagi berkembang
iman kita di kemudian hari. Dengan pengertian yang sudah diperoleh dalam
uraian di atas, dapat dimengerti sekarang bahwa sungguh malang apabila seorang
Kristen merasa sudah jadi Kristen, sudah selamat. Karena itu ia hanya tinggal
menunggu mati saja dan pada saat ia mati pasti masuk surga. Dengan pemikiran
yang salah seperti ini keselamatan digambarkan seperti asuransi. Pengertian ini
menyesatkan dan harus diberikan penjelasan yang benar. Pengertian seperti ini
berbahaya.